Chapter 3

1.2K 13 0
                                        

Sekarang terserah padamu. Kalau kau masih mau memperlakukanku seperti itu, silakan. Itu hakmu. Aku tidak melarangmu!

Kata-katanya masih terngiang ditelingaku. Aku tidak dapat menghilangkan kalimat itu. Aku merasa bersalah padanya. Tp ini demi Britney Haz. Kau harus rela melihatnya tersakiti. Bukankah keinginannya itu ingin menjadi dewasa?

"Haz. Are you okay? Dari tadi kuperhatikan kau melamun terus. What are you thinking about?" Tanya Liam

"Ti-tidak apa-apa. Aku sedang memikirkan tugas kelompok" jawabku

"You lie. Tell to us you thinking about her." Goda Louis
"Who?" Tanyaku
"Sudahlah Haz, kau tidak usah berbohong. Aku tau kau sedang memikirkan Britney kan?" Ucap Louis

Deg

Ibaratkan seorang pemanah yg membidik sasarannya. Dan saat panah itu dilepas, anak panah itu menancap sempurna pd sasarannya.

"Ok. Ya. Aku sedang memikirkannya. Dan kalian jgn mengira kalau aku menyukainya. No. I don't like her. Dia itu cewek lemah, cengeng. Aku tidak suka dengan sifatnya yg kekanak-kanak-"

"Haz, ingat didunia ini ada yg namanya KARMA! Jgn sampai kau termakan omonganmu sendiri!" Omel Niall

"Calm down bro, calm down. Dia menggambarkan sifat Britney dari sudut pandangnya. Kita semua memiliki pandangan yg berbeda-beda yg tertuju pada satu orang. Misal, menurutku kau itu rakus, lucu, murah senyum. Tp, belum tentu Louis atau yg lainnya sependapat dgnku. Jd, kau tidak perlu marah padanya." Lerai Liam

"Betul kata Liam, setiap orang mempunyai sudut pandang yg berbeda. Kau tidak bisa memaksakan pandangan orang lain tentang dirimu. Sekarang, kau minta maaf pada Harry." Tambah Louis

"Haz, I'm sorry. Aku sudah marah padamu." Ucap Niall sambil menjulurkan tangannya
"It's okay. Asal kau jgn ulangi lg ya" ucapku sambil menjabat tangannya.

Aku harus mintxaaf pada Britney. Biarpun itu kemauannya, tp aku sudah melewati batas. Batinku.

"Boys, i must go now. Aku ada urusan sebentar. Bye." Ucapku. Aku langsung pergi meminggalkan mereka tanpa menunggu jawaban mereka.

-Britney's Pov-

Sebenarnya dia itu siapa sih? Aku seperti sudah tak asing lg dengannya. Mata hijaunya membuatku nyaman menatapnya, senyumnya yg manis dengan lesung pipinya, rambut curly-nya. Kenapa aku tidak bisa menghilangkan bayangan wajahnya dari pikiranku?

Tiiin... Tiiin...

Tiba tiba ada yg membunyikan klakson mobil. Padahal, aku sudah berjalan di trotoar.

Tiiin... Tiiin...

Mobil itu terus saja membunyikan klaksonnya. Kesabaranku sudah habis. Akhirnya, aku menghampiri mobil itu.

"Hei, apa kau tidak punya mata? Aku sudah berjalan di trotoar, jalanan masih luas untukmu dan mobilmu!" Omelku sambil mengetuk-ngetuk kaca mobilnya.

Akhirnya, sang pemilik mobil menurunkan kacanya. What the hell?! Jd aku memarahi Harry fuckin' Styles?

"Hai Brit. Aku memang sengaja membuatmu marah dan menghampiriku. Dan ternyata usahaku tidak sia-sia." Ucapnya. Kehadirannya disini membuatku tambdh kesal padanya.

"Tidak usah basa basi. Mau apa lg kau? Belum puas menyakitiku?" Tanyaku

"Tidak. Aku tidak ingin menyakitimu. Malah aku ingin meminta maaf padamu tentang masalah yg tadi. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku hanya ingin membantumu mewujudkan impianmu untuk menjadi pribadi yg kuat." Jawabnya.

Wait, darimana dia tau impianku? Apa jangan jangan dia itu...

"Brit, maukah kau memaafkanku?" Tanyanya.
"Okay. Tp kau harus berjanji untuk tidak mengulanginya lg." Jawabku.
"Promise!" Ucapnya sambil tersenyum bahagia.

"Uhm... Brit, bagaimana kalau kita mengerjakan tugas dari mrs. Maura?" Usulnya
"Baiklah. Tp, aku telfon Niall du-"
"Tidak usah. Kita berdua saja. Please..." mohonnya sambil memasang puppy face-nya.

"Huh... Baiklah. Tp, aku berjalan kaki saja. Karena rumahku sudah dekat." Ucapku
"No. Kau ikut mobilku saja. Hitung hitung permintaan maafku tadi." Ucapnya sambil keliar dari mobilnya. Dia menggenggam tanganku dan membuka pintu mobilnya.

"Baiklah. Silakan masuk." Ucapnya. Akupun masuk kedalam mobilnya. Saat aku masuk kedalam, aroma tubuh Harry seakan menyambut kehadiranku.

"Okay. Dimana alamatmu?" Tanya Harry.
"Jalan Boulevard II nomor.18" jawabku. Lalu, dia menancapkan gasnya menuju rumahku.

***

20 menit kemudian, kami sampai dirumahku.
"Mari masuk. Anggap saja rumah sendiri. Jgn malu malu" ucapku
"Okay" jawabnya

"I'M HOME..." teriakku. Wait, kenapa Harry tidak menutup telinganya? Biasanya teman yg kuajak ke rumahku selalu menutup telinganya atau menyumbatnya dgn kapas.

"Haz, why you don't close your ears?" Tanyaku
"Aku sudah tau sifatmu Brit. Aku sering bermain bersama temanku. Dia sifatnya sama sepertimu. Sama persis. Walaupun dia terlihat dingin, tp dia mempunyai sifat yg baik." Jawabnya.

Wait, kenapa dia bisa mengetahui sifatku? Sebenarnya siapa sih Harry?

"Haz, who are yo-" ucapanku terpotong
"Hei An. Sedari tadi kuperhatikan kau berbicara dgn kekasihmu itu. Ajaklah dia masuk. Jgn lupa kenalkan dia pada mom dan dad." Suruh Zac.

"Terserah kau ingin berkata apapun tentangku. I don't fuckin' care. Dan di-" ucapanku terpotong (lagi)
"Dia kekasihku." Ucap Harry. What? Apa yg dia katakan? Yg ada Zac akan mengadu pada mom dan dad!

-Harry's Pov-

"Dia kekasihku" ucapku. What? Apa yg aku katakan?
Dasar bodoh! Aku merutuki diriku sendiri

"Okay. Kenalkan dia pada mom dan dad. Tidak usah malu An. Yasudah kalian berdua duduk dulu. Aku akan memanggil mom dulu." Ucapnya.

Lalu, Zac pergi meninggalkan kami berdua.
"Haz, apa yg kau katakan td tidak lucu sama sekali. Kau harus belajar humor lg Haz." Ucap Brtiney

"Hei aku tidak membuat lelucon. Entah mengapa kata-kata itu keluar dari mulutku." Jawabku.

Sebenarnya aku sengaja Brit. I'm sorry. I love you. Aku hansa tinggal menunggu waktu yg tepat untuk membuatmu menjadi kekasihku. Batinku.

"Wah wah... anakku ternyata sudah dewasa ya. Sudah berani membawa kekasihnya kerumah. Namamu siapa?" Tanya wanita paruh baya yg kuyakini mom Jane

"Namaku Harry. Harry Edward Styles." Jawabku.
"Wait, apakah kau anaknya Anne?" Tanya lg
"Yup. Aku anak dari Anne dan adik dari Gemma. Apa kau mengenal orang tuaku?" Tanyaku

"Of course. Dulu kami bersahabat. Dan kami sudah merencanakan untuk menjodohkan kalian. Dulu, kami berdua sudah berjanji akan memberi nama anak kami dgn nama belakang 'Styles'. Tp, setelah kau lahir, kami kehilangan kontak satu sama lain sehingga kami tidak bisa sali g memberi kabar. Jadi, aku memberi nama 'Britney Angella Johnson'. Karena sekarang kalian sudah bertemu, aku akan menepati janjiku pada mommu. Bolehkah aku meminta nomor telfon Anne?" Tanya mom Jane

"Boleh. Why not? Aku tidak mau memutuskan tali persahabatan kalian. Ini nomornya." Ucapku sambil memberikan handphoneku padanya.

"Thanks Harry. Akan kutinggal kalian berdua. Aku ingin menghubungi Anne." Ucap mom Jane lalu meninggalkan berjalan menuju taman belakang meninggalkan kami berdua.
.
.
.
.
.
.
Nah.. udah muncul tuh cluenya
Siapa yg bisa nebak, Harry punya hubungan apa sama Britney di masa lalu
Sampe-sampe mom Jane seneng bgt ketemu sm harry
5+ next...

18 [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang