Chapter 2 : Feelings

9.9K 846 28
                                    

AUTHOR POV

Derap langkah kaki di koridor terdengar bersahut sahutan. Tak berapa lama langkah kaki itu berhenti di depan sebuah pintu berwarna putih dengan hiasan gambar bunga mawar dan sakura yang timbul. Pemilik langkah kaki itu lalu mengetok pintu 3 kali. Keluarlah seorang pria tinggi berumur sekitar 30 an. Pria itu tersenyum ramah

"Kang Seulgi ssi ?"

"Nde, seosaengnim."

"Nama ku Jung Yunho. Salah satu dosen disini. Salam kenal."

"Salam kenal."

"Tunggu disitu sebentar. Aku akan memberi mu aba aba untuk masuk."
"Nde, seosaengnim."

Pria bernama Yunho itu berdehem lalu berbalik menuju papan tulis.

"Kita punya teman baru hari ini. Namanya Kang Seulgi. Dia pindahan dari Itaewon."

Murid murid di kelas saling menatap satu sama lain. Terdengar bisik bisik mereka siapa sebenarnya murid baru itu.
Semua orang tampak antusias kecuali seorang gadis di pojok kiri kelas. Ia tertidur seperti biasa. Setiap jam pelajaran Mr. yunho dia selalu tertidur. Setidaknya 30 menit dengan total teguran Mr. Yunho 3 kali, Lemparan kapur 4 kali, dan gebrakan meja 1 kali.

"Ayo masuk dan perkenalkan dirimu."

Perlahan tapi pasti, seolah seperti gerakan slow motion sosok sempurna Seulgi memasuki ruang kelas.

Wajah cantik nya terlihat seolah bersinar, rambut nya yang tergerai berkibar seperti spanduk bulgogi di depan universitas, senyum nya tak bisa di deskripsikan dengan kata kata, tatapan mata coklat nya yang indah seolah menghipnotis semua orang di ruangan. Seulgi bukan seorang malaikat tapi semua orang setuju bahwa dia terlalu sempurna untuk menjadi manusia.

"Annyeonghaseyo... Kang Seulgi imnida. Mohon bantuan nya."

Seisi kelas tersenyum ramah dan bertepuk tangan menyambut Seulgi.

"Seulgi ssi... Ada 2 tempat duduk disini yang dekat jendela dan di depan Hojeon. Pilihlah."

"Aku ingin duduk dibelakang gadis berbaju putih itu."

"Oh... Oke. Ah, Hey ! Irene bangun !"

"Si...siap me...me...ngantar pesanan !"

"Kenapa kau berteriak padaku juga ?!"

"Ma...maafkan aku Mr. Yunho."

Seisi kelas tertawa renyah. Seperti biasa nya. Irene menjadi bahan tertawaan lagi.
Bola mata Irene beralih memandang sesosok gadis cantik di dekat Mr. Yunho. Gadis itu tersenyum padanya. Irene merasa malu. Bukan karena senyuman Seulgi. Tapi dia malu terlihat seperti orang bodoh di depan mahasiswa baru. Di saat itu lah Irene ingin meloncat dari jendela disebelah nya.

***

Bel tanda berakhirnya kegiatan perkuliahan pun berbunyi. Semua orang bersiap siap untuk pulang.

"Eh ? Seulgi ssi sudah pulang ?"
"Masa sih ?"

Semua orang mengalihkan pandangan nya pada kursi yang ditempati Seulgi. Dia menghilang. Dan tak ada yang tahu dia kemana.

"Cepat sekali... Padahal aku ingin menanyakan nomer telpon nya."

Irene menatap dengan heran ke arah bangku Seulgi. Dia sama sekali tidak merasa kalau Seulgi beranjak dari tempat duduk nya. Tidak ingin pusing dengan hal hal seperti itu Irene memutuskan untuk pulang.

"Setelah ini aku akan membeli Ice Cream, sayur, ayam, dan udang untuk makan malam hari. Lalu aku akan makan Jjangmyeon hari ini. Dan..."

"Irene !"
"Huh ?"

Mata Irene membulat sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Irene membulat sempurna. Gadis di depan nya ini. Kang Seulgi ! Dan dia sudah ganti baju lain !

"A...apa....?"

Angin kencang menerbangkan dedaunan ke arah mereka berdua. Irene kaget bukan main saat Koran bekas tiba tiba menghantam mukanya.

"Awww .... Ughhh apa ini ?!"

Irene menyingkirkan koran itu dari muka nya lalu memukul mukul pundak dan lengan yang kotor oleh abu.

"Irene."
"Oh... Ah i..iya.."

Irene hampir lupa bahwa ada seorang manusia berdiri didepan nya dan menyaksikan semua ekspresi kaget nya yang mengerikan. Seulgi memperhatikan nya dengan tetap tersenyum tipis seperti seorang anak kecil tak berdosa. Irene benar benar merasa gemas saat itu. Ia melihat Seulgi seolah sedang menahan tawa. Tapi disisi lain dia juga berpikir mata Seulgi yang kecil itu (lebih terlihat dia sedang terpejam) saat tersenyum memang seolah tak bisa melihat apa yang terjadi pada Irene.

"Maafkan aku. Jadi.... Apa yang kau ingin katakan ?"

Irene terlihat salah tingkah karena malu dan Seulgi terus tersenyum selama 3 menit. Hal ini membuat Irene benar benar ingin meledak. Keringat nya bercucuran. Dia berpikir serius tentang apakah orang didepan nya ini tidak punya ekspresi lain selain tersenyum.

"Irene... I have a feeling for you."
"Huh ?!"

Mulut Irene menganga. Hatinya tidak karuan mendengar pernyataan dari Seulgi.

"Co...coba... kau ulangi....?"

Irene meyakinkan dirinya bahwa dia salah dengar. Dan di detik Seulgi bilang bahwa dia salah dengar. Maka saat itu juga, Irene akan segera mencari dokter THT dan mendaftar pada hari itu juga untuk sesi terapi.

"Feelings... I have it. Untuk mu Irene."

Seulgi tetap tersenyum dan Irene semakin salah tingkah.

"Irene, ikutlah dengan ku sebentar."
"Ke....ke...mana ?"

_____________--------TBC

Secret (Between Us) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang