"Se...Seulgi ?"
"Kau akan tidur atau mau pergi jalan sebentar menikmati malam yang cerah ini ?"
"A...apa maksudmu ?"
"Mau pergi ke Place of Peace ? Aku akan membuat nya sebagai permintaan kedua mu."
"Apa maksudnya ?"
"Kau ingin tahu Place of Peace tidak ?"
"Aku ... Ingin tahu."
"Ayo." Seulgi mengulurkan tangan nya.
"Seulgi... Maaf."
"Sudah. Lupakan saja."
"Aku sudah berkata kasar seperti itu... aku menyakiti mu. Biarkan aku tahu lebih banyak tentang mu."
"Aku tidak bisa mengatakan apa - apa tentang itu, maaf."
"Bahkan jika aku membuatnya sebagai salah satu permintaan ku ?"
Seulgi terhenyak mendengar perkataan Irene.
"Apa yang ingin kau tahu ?"
"Semua tentang mu...keluarga mu..."
"Aku tidak punya keluarga..."
"Ma...maaf."
"Apalagi yang ingin kau tahu ?"
"Ceritakan semua saja tentang dirimu."
"Apa kau akan mempercayai nya."
"Tentu saja."
Seulgi mengalihkan pandangan nya ke arah langit. Bulan bersinar terang diatas sana, membantu menyinari tempat Seulgi dan Irene berada. Lama ia menatap kesana.
"Kau tahu, aku bukan malaikat seperti yang teman - teman mu katakan."
Irene tertawa mendengar jawaban Seulgi.
"Kau memang terlalu sempurna untuk menjadi manusia. Tapi semua orang juga tahu kau adalah manusia."
"Aku juga bukan manusia."
"Kau lucu sekali."
Seulgi menarik Irene kepelukan nya.
"Katakan padaku jika menemukan suara detak jantung."
Irene terdiam. Ia tidak bisa mendengar suara detak jantung Seulgi. Jadi apakah saat Seulgi memeluk nya sewaktu diperkemahan kemarin...
Irene juga ingat ia tidak bisa mendengar detak jantung Seulgi."A...apa ma...maksudnya ini ?"
Seulgi melepaskan pelukan Irene.
"Aku adalah salah satu penjaga gerbang di langit. Mungkin bisa juga kau mengatakan malaikat tapi bukan seperti itu. Aku adalah penjaga gerbang place of peace. Sebuah tempat dimana kau akan menemukan ketenangan. Aku berbohong padamu. Tempat seperti itu tidak ada dibumi."
"Apa yang kau katakan..."
"Aku tidak bisa kembali ke langit karena harus menyelesaikan tugas ku disini. Menggunakan kekuatan ku untuk mengubah sedikit takdir mu. Aku bohong juga jika aku tidak tahu apa yang terjadi dengan mu dan Myungsoo. Aku tau tentang Wendy."
"....."
Irene terdiam. Ia tak lagi peduli dengan udara dingin di sekitarnya. Ia ingin tahu semuanya entah apakah ini benar atau tidak.
"Aku tahu tentang Wendy. Tapi aku tak bisa melakukan apa - apa jika kau tidak memintanya. Karena itu kubuat 5 permintaan itu dengan harapan kau akan mengatakan nya."
Seulgi menghela nafasnya dalam - dalam. Ia lalu melanjutkan.
"Sebenarnya aku juga tidak boleh sembarangan ikut campur dengan Myungsoo. Tapi, jika aku tidak memukul nya seperti itu aku takut akan terjadi sesuatu pada kalian berdua. Karena aku melakukan itu, waktu ku disini semakin sedikit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret (Between Us) ✔
FanfictionSeoul University dimana Irene kuliah kedatangan seorang malaikat !!! Seketika itu juga kabar terdengar keseluruh universitas di Korea Selatan. Foto foto dari malaikat ini pun tersebar. Dia seorang perempuan berkulit putih susu, bermata coklat bening...