Chapter 10 : Another ending ?

4.7K 465 5
                                    

Suara deringan alarm membangunkan Irene dari tidurnya. Sinar matahari pagi menembus jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka. Seulgi yang melihat Irene terjaga lalu tersenyum hangat pada perempuan didepan nya.

"Selamat pagi, Irene."

Irene hanya tersenyum tipis. Ia lalu beranjak ke kamar mandi. Untuk membasuh mukanya.

"Aku akan memasak untuk mu."

"Biar aku saja."

"Huh ? kenapa ? apa masakan ku tidak enak ?"

"Tidak, Seulgi. Kau sama sekali tidak pernah makan makanan buatan ku kan ? tidak seenak yang kau buat. Tapi untuk hari ini aku akan berusaha."

Seulgi mengalah. Ia kembali duduk di sofa sementara Irene berlalu kedapur. Tidak berapa lama terdengar suara berbagai peralatan dapur yang sedang digunakan

"Baiklah. Tinggal menunggu ayam nya matang dan..."

Irene merasakan sebuah tangan melingkar memeluknya dari belakang. Pemilik tangan itu bersandar pada bahu Irene.

"Kau tidak berubah huh ? masih pendek. Membuat leher ku sakit."

"Kalau begitu kau bisa mencari orang lain untuk bersandar, Seul."

"Tidak... yang ini sangat nyaman."

Muka Irene memerah. Ia lalu mencubit punggung tangan Seulgi.

"Ya ! Irene ! sakit."

Irene hanya tertawa melihat Seulgi.

"Aku ingin melewati semuanya dengan baik." lirih Irene.

"Huh ? Apa ?"

"Aku bilang tunggu di meja makan. Aku akan selesai kurang dari 2 menit."

"Okay."

Tidak berapa lama kemudian semangkuk ayam pedas, nasi hangat, dan ikan bakar tersaji rapi di atas meja.

"Kupikir ini sangat enak."

"Apa kau sedang menghina ku, huh ?"

"Apa maksudmu ? Ini benar - benar enak kok."

Irene tersenyum tipis.

"Seulgi ah..."

"Hmmm ?"

"Ayo pergi jalan - jalan nanti malam. Aku ingin pergi ke suatu tempat dengan mu."

"Ada tempat yang ingin kau kunjungi ?"

"Ada."

"Hmm baiklah."

***

Irene dan Seulgi berjalan bergandengan tangan ke tempat yang ditunjukkan Irene. Sebuah taman bermain kecil. Suasana malam itu tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang disana.

"Duduklah disana." tunjuk Irene ke arah sebuah meja berwarna putih di pojok.

"Kau mau kemana ?"

"Sebentar saja oke ?"

"He...Hey..."

Irene berlari meninggalkan Seulgi yang masih kebingungan. Tapi akhirnya Seulgi menuruti Irene dan menunggu di meja itu. Seulgi bernyayi - nyayi kecil sambil memperhatikan orang yang lalu lalang didepan nya. Ada orang - orang yang sedang menaiki komedi putar dan ada beberapa yang lain sedang menaiki biang lala. Mereka semua tertawa bahagia.

"Setelah ini, apa aku bisa bahagia juga ?" gumam Seulgi.

Matanya menerawang jauh menembus setiap objek yang dilihatnya. Ia belum menemukan jawaban nya. Ia lalu tersenyum kecil.

Secret (Between Us) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang