Chapter 9 : Secret (between us)

4.9K 504 9
                                    

Handphone Irene berdering memaksa si pemilik untuk membuka mata dan bangun dari alam mimpi.

"Uhhh... Seulgi ?"

Irene buru - buru mengangkat telfon dari Seulgi.

"Ada apa ?"

"Selamat. Kau menang."

"Aku baru saja ikut undian kemarin dan gagal. Jangan membohongi ku."

"Bukan itu. Kau menjadi peringkat no 1 di ujian akhir semester."

"Hah ?!!"

Irene terlonjak bangun. Kesadaran nya langsung datang begitu saja tanpa guyuran air dan segelas jus.

"Apa kau serius ?"

"Iya. Tentu saja serius. Lihat saja di papan pengumuman. Cepat lah kesini. Aku akan menunggu mu."

"Ah..ya...ya tunggu sebentar..."

Irene meloncat kegirangan dan melakukan tari balet aliran nya sendiri. Ia baru berhenti setelah mendengar suara gemeretak dari punggung nya.

"Oh...baiklah....maafkan aku."

***

Irene mempercepat jalan nya menuju kehalaman universitas mereka dimana papan pengumuman berada. Ia terus tersenyum sambil bernyanyi - nyayi kecil.

Ia melihat Seulgi sedang berdiri disebelah papan pengumuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melihat Seulgi sedang berdiri disebelah papan pengumuman. Ia lalu berlari ke arah Seulgi.

" Seulgi ah !"

"Oh, kau sudah sampai ? ini lihat lah"

"Wah kau benar !!!"

Senyum Irene merekah begitu melhat namanya tertera di peringkat 1  ia meloncat - loncat kegirangan. Bagi Seulgi itu sangat manis. Seulgi mendatangi nya lalu memeluk Irene erat.

"Uh...Seul..."

"Ayolah. Aku ingin memeluk mu seperti ini 2 menit saja. Kumohon, jangan menolak."

Irene mengangguk pelan dan melingkarkan tangan nya dipunggung Seulgi. Seulgi lalu menatap Irene dan kemudian mencium kening nya. Irene kembali salah tingkah entah kenapa Seulgi sepertinya suka sekali membuat suasana menjadi canggung. Seulgi mengarahkan pandangan nya ke wajah Irene cukup lama.

"Ja..jangan memandangi ku seperti itu. Kau membuat ku gugup."

"Oh, maaf."

Seulgi tertawa canggung. Ia menggenggam tangan Irene.

"Ayo pergi makan sesuatu."

"Hu..Huh ?"

***

Seulgi mengetuk - ngetuk pelan meja tempat mereka duduk. Pandangan nya menerawang jauh. Irene meremas - remas tangan nya sendiri karena merasa canggung. Seulgi tidak berbicara apapun sejak mereka sampai.

Secret (Between Us) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang