Seoul University dimana Irene kuliah kedatangan seorang malaikat !!! Seketika itu juga kabar terdengar keseluruh universitas di Korea Selatan. Foto foto dari malaikat ini pun tersebar. Dia seorang perempuan berkulit putih susu, bermata coklat bening...
Gadis berambut coklat itu menari - nari kecil sambil menggenggam seikat bunga liar yang ia temukan di pinggir semak - semak. Tertawa - tawa kecil sebelum akhirnya berhenti dan melempar senyum pada gadis lain yang lebih tinggi darinya yang sedari tadi memperhatikan dari jauh.
"Seulgi ah..."
Seulgi -Gadis yang lebih tinggi- itu mengangguk kecil dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.
"Gomawo..."
Seulgi tersenyum mendengar perkataan gadis coklat didepan nya. Ia mengacak - acak rambut gadis itu dan mencubit pipinya.
"Kau terlihat lebih baik dari saat pertama kali kita bertemu, Irene"
Seulgi menatap gadis didepan nya lalu terdiam. Entah apa yang dipikirkan nya, Irene tidak bisa menebak sedikit pun.
"Ya ! Jangan menatap ku seperti itu..."
"Uh, maaf..."
"Rasanya sakit, kau tahu."
Seulgi menjadi salah tingkah. Ia mengembungkan pipinya dan ber-aegyo di depan Irene. Berharap Irene bisa melupakan sedikit saja tentang rasa sakit itu. Yang mungkin Seulgi tidak mengerti.
"Mianhaeyo ! Ddeulgi, bbuing - bbuing..."
"Berhenti..." kata Irene sambil berusaha menahan tawa nya.
"Bbuing - Bbuing ..."
"Kau seperti orang bodoh... uh kau memang bodoh sih..." Kata Irene sambil tertawa kecil.
"Aish... tapi kurasa tidak apa - apa untuk terlihat bodoh didepan mu."
Seulgi menggenggam tangan Irene dan menarik nya memaksa si pemilik untuk ikut berlari.
"Ayo, pantai nya ada di sebelah sana."
"Tunggu bodoh ! apa kau mau membuat ku berpisah dengan tangan ku ?!"
Mereka berdua berhenti di sebuah tempat berpasir putih, berangin sejuk, dengan banyak pohon kelapa yang melambai - lambaikan daun nya seolah menyambut Irene dan Seulgi.
"Kita tiba sebelum matahari terbenam..."
"Ini, pakailah... disini agak dingin menjelang malam."
Mata Irene membulat melihat selimut berwarna merah dan biru tua yang terlipat rapi ditangan Seulgi. Ia lalu mengambil nya dan memakai nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gomawo... umm ini terlihat cukup besar..."
"Siapa yang menyuruh mu memakai nya sendiri huh ?"
"Eh...jadi ?"
"Biarkan aku ikut memakai nya..."
"Tapi, kau bilang kau baik - baik saja dengan cuaca dingin."
"Memang benar. Tapi aku ingin merasa kedinginan sebentar saja walaupun itu bohong. Tidak boleh ?"
