Tok tok tok
Arlan mengetuk pintu kamar adiknya dengan perlahan. Lalu tak lama kemudian Shila membuka pintu kamarnya dengan penampilan khas orang baru bangun tidur.
"Kenapa?" Tanya Shila dengan mata yang setengah terpejam.
"Ini udah jam 6 lho. Tumben masih tidur." Ucap Arlan sambil melihat jam yang melingkar manis di tangan kirinya.
"Hmm." Jawab Shila yang setengah sadar.
1 detik, Shila mengerutkan kening. Ia merasa ada sesuatu yang aneh.
5 detik, Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
10 detik, Matanya terbuka lebar
20 detik, Ia membuka mulutnya
30 detik
"HAH? SHILA TERLAMBAT!!!!" Teriak Shila yang langsung lari ke kamar mandi tanpa menutup pintu kamarnya. Arlan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian ia menutup pintu kamar adiknya dan berjalan menuju ruang makan.
~~~
Shila berlari menuju ruang makan sambil memakai dasinya. Ia langsung menghampiri kakaknya yang sedang duduk tenang di meja makan dengan roti ditangannya.
"Pagi, kak." Sapa Shila yang kemudiam mencium pipi kiri Arlan dan duduk di kursi makan yang berada disamping kakak nya.
"Pagi." Ucap Arlan sebelum menelan makanannya. "Tumben kamu jam 6 masih tidur. Emang semalam ngapain?" Tanya Arlan.
"Semalam Shila ngerjain pr Matematika sampai jam 1 malam." Jawab Shila yang sedang mengoleskan roti tawar ditangannya dengan selai kacang.
"Ashila." Ucap Arlan.
"Saya." Shila menghentikan kegiatannya dan menatap Arlan. Ia tahu, jika kakaknya memanggil nama depannya lengkap, pasti ada hal serius.
"Lusa, kakak harus pergi ke London." Ucap Arlan.
"Ohh, oke." Ucap Shila.
"Tapi selama kakak di London, kakak gak bisa ngirim kamu uang. Karena gaji kakak cuma cukup untuk keseharian kakak disana." Ucap Arlan lesu.
"Lah, terus? Aku gimana???" Ucap Shila terkejut.
"Karena itu, kamu mau gak kerja?" Tanya Arlan.
"Kerja? Kerja apa?" Tanya Shila tenang.
"Kerja jadi baby sister anak-anaknya atasan kakak yang nanti pergi ke London bareng kakak. Mau gak?"
"Hmm. Nanti Shila pikirin." Shila Mengambil tasnya dan bangkit berdiri. "Ayo berangkat, kak." Lanjutnya.
~~~
"Shila!! Woi!!" Teriak seseorang yang membuat Shila terkejut dan refleks berdiri dari duduknya.
Ia melihat Bu Riri , Guru Matematika sedang berdiri didepan kelas sambil memperhatikannya. Begitu pula semua teman sekelasnya.
Shila menengok ke arah Agnes, chairmate sekaligus sahabatnya. "Apaan sih? Pake teriak segala."
"Abisnya lo ngelamun mulu sih. Tuh, dari tadi Bu Riri manggilin lo." Ucap Agnes bersedekap sambil menunjuk Bu Riri dengan dagu nya.
"Ada apa, bu?" Shila menatap Bu Riri.
"Kamu kenapa? Dari tadi melamun mulu?" Tanya Bu Riri.
Shila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ah, e-enggak bu."
"Ya sudah, bawa bukumu. Dan tulis jawaban PR no 1 sampai 15 dipapan tulis." Ucap Bu Riri.
"Baik bu." Ucap Shila. Ia segera maju kedepan kelas dan menuliskan hasil kerjaannya semalam yang membuatnya bangun terlambat tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter?
Teen Fiction➡Update setiap hari Senin!⬅ Ashila Lynda Everlyn , gadis berusia 17 tahun yang terkenal cepat akrab dengan anak kecil dan selalu ramah dengan siapapun ini harus bekerja menjadi seorang baby sister demi membantu perekonomian keluarganya yang hanya te...