Shila membulatkan matanya. Ia memperhatikan enam cowok yang bisa dibilang sangat tampan itu tanpa bergerak sedikitpun.
"Kenalkan, ini Rheza Aditama putra sulung saya. Ini Fajar Aditama putra kedua saya. Andra dan Andre Aditama putra ketiga dan keempat saya. Edo Aditama putra bungsu saya. Dan Sergio Aditama putra kelima saya." Arya menunjuk satu-persatu anak-anaknya.
Shila mengerjabkan matanya saat Arya menyebutkan anak kelimanya. Ia baru ingat bahwa Sergio adalah cucu pemilik sekolah.
"Anak-anak, perkenalkan ini Ashila. Baby sister kalian." Ucap Arya.
Shila menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya lalu tersenyum. "Salam kenal."
Rheza, Fajar, Andre, dan Edo tersenyum kepada Shila. Sedangkan Andra dan Sergio hanya diam.
"Ya sudah. Sebaiknya kita makan malam. Ayo nak Arlan." Ucap Arya yang langsung pergi meninggalkan Shila yang masih tak bergerak sedikitpun dan diikuti oleh Arlan dan keenam anak-anaknya.
Rheza yang melihat Shila melamun langsung menghampiri Shila dan merangkulnya. Shila berjengkit karena terkejut.
"Jangan melamun mulu. Ayo kita makan." Rheza tersenyum hingga lesung pipitnya terlihat jelas di pipinya.
Shila mengerjakan matanya dan langsung berjalan beriringan dengan Rheza.
Setelah sampai mereka langsung duduk di kursi makan yang telah dipenuhi oleh Arya dan yang lainnya.
Arlan dan Shila langsung mengambil makanan setelah dipersilakan oleh Arya. Sedangkan Arya mengambil makanannya dan makanan anak-anaknya.
"Daddy, Suapin." Ucap Edo saat Arya hendak memasukkan sendok penuh makanan kedalam mulutnya.
"Ehh. Enggak-Enggak hari ini giliran kakak." Ucap Rheza.
"Kakak kan udah kemarin, sekarang giliran aku." Ucap Andre.
"Kemarin itu Fajar kali. Sekarang giliran kakak." Ucap Rheza.
"Udah-udah. Gio, aaaa." Arya menyuapi Gio. Gio tersenyum senang seperti anak kecil yang mendapat mainan.
Shila mengerjabkan matanya lagi. Ia terkejut plus bingung atas adegan tadi. Sedangkan Arlan yang sudah terbiasa melihat hal itu karena ia sering makan bersama Arya dan anak-anaknya, hanya diam.
Arya yang melihat Shila terkejut tersenyum. "Semoga kamu bisa terbiasa dengan anak-anak om ya, Shila."
Shila tersenyum kikuk lalu mengangguk.
📚📚📚
Setelah selesai makan mereka semua kecuali Arya dan Shila yang sedang membereskan meja makan, langsung pergi ke ruang santai yang berada dilantai 3.
Arya dan Shila yang sudah selesai membereskan meja makan langsung menyusul keruang santai.
"Om, pesawat om berangkat jam berapa?" Tanya Shila saat ia dan Arya sedang berada didalam lift.
Arya melihat jam tangan berwarna abu-abunya. "Jam 11 malam nanti. Om akan pergi setelah menidurkan anak-anak om."
Shila mengerutkan keningnya. Arya melangkah keluar saat pintu lift terbuka disusul Shila.
Shila langsung terpaku ditempat saat menatap anak-anak Arya. Bagaimana tidak, Sekarang ia sedang melihat 6 cogan yang memakai piyama panjang bergambar kartun yang membuat mereka terlihat imut.
Shila menggelengkan kepalanya, ia mencoba menahan rasa geli, takjub, terkejut, dan bingung yang muncul.
Shila langsung berjalan kearah sofa yang diduduki kakaknya dan Gio, karena disitulah satu-satunya tempat duduk yang tersisa. Ia duduk diantara Arlan dan Gio.

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter?
Ficção Adolescente➡Update setiap hari Senin!⬅ Ashila Lynda Everlyn , gadis berusia 17 tahun yang terkenal cepat akrab dengan anak kecil dan selalu ramah dengan siapapun ini harus bekerja menjadi seorang baby sister demi membantu perekonomian keluarganya yang hanya te...