"Jadi, gimana? Kamu mau gak kerja jadi baby sister?" Tanya Arlan saat ia dan Shila sedang makan malam.
"Mau, kak." Jawab Shila.
Arlan yang mendengar jawaban adiknya tersenyum. "Oke, kalau gitu habis makan langsung packing ya. Besok setelah kamu pulang sekolah kita langsung pergi ke rumah atasan kakak."
"Kenapa gak lusa aja ke rumah atasan kakaknya?"
"Jadwal keberangkatan ke Londonnya di cepetin jadi besok malam." Ucap Arlan.
"Terus, yang nyuci piring siapa?" Tanya Shila yang sudah menyelesaikan acara makan malamnya.
"Nanti kakak yang nyuci piring." Jawab Arlan.
"Tapi kan, kakak baru pulang kerja. Pasti capek." Shila mulai membereskan piring-piring kotor yang ada diatas meja.
Arlan mendorong pelan tubuh Shila menuju pintu kamar Shila. "Kakak aja, mendingan kamu packing sekarang."
Shila mengangguk dan langsung masuk kekamarnya.
~~~
Esoknya saat pulang sekolah, Arlan menjemput Shila disekolah nya dan mereka langsung pergi menuju rumah atasannya Arlan.
"Kak, atasan kakak punya anak berapa?" Tanya Shila sambil mengikat pony tail rambut panjangnya.
"Arya. Nama atasan kakak Arya, panggil aja Om Arya. Dia punya anak 6." Ucap Arlan yang sedang fokus menyetir mobil.
Shila membulatkan matanya. "Enam?!" Tanya Shila terkejut. Arlan hanya mengangguk.
Suasana mobil pun hening. Arlan masih fokus menyetir mobil, sedangkan Shila sedang bergulat dengan pikirannya.
'Gak salah enam orang? Yah, semoga aja anak-anaknya om arya gak nakal dan penurut.' Batin Shila. Ia menghela nafasnya berkali-kali.
"Shila." Ucap Arlan yang membuyarkan lamunan Shila. "Udah nyampe, ayo turun." Lanjut Arlan yang kemudian turun dari mobil dan disusul oleh Shila.
Shila terpukau dengan keindahan dan kemegahan sebuah rumah besar didepannya. Rumah bertingkat itu terlihat lebih besar sepuluh kali lipat dari rumah komplek sederhana tak bertingkat yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.
Arlan menarik tangan Shila dan berjalan menuju pintu rumah besar itu. Didepan pintu itu berdiri seorang wanita paruh baya.
"Nak Arlan, ya?" Tanya wanita itu saat Arlan dan Shila telah berada didepannya.
"Iya, bu." Ucap Arlan.
"Silakan masuk. Tuan sudah menunggu didalam." Wanita itu membuka pintu dan masuk kedalam rumah.
Saat Shila masuk, ia melihat seorang pria yang terlihat seumuran dengan kakaknya sedang duduk di sofa ruang tamu dengan map ditangannya. Pria itu adalah Arya.
"Tuan, nak Arlan sudah datang." Ucap wanita paruh baya tadi. Arya mengalihkan pandangannya ke Arlan dan Shila yang berdiri tak jauh darinya.
"Selamat sore, pak Arya." Sapa Arlan.
"Sore, Nak Arlan. Silakan duduk." Ucap Arya setelah ia dan Arlan bersalaman.
"Pak, perkenalkan. Ini adik saya, Ashila." Arlan menunjuk Shila dengan kedua tangannya.
Arya dan Shila bersalaman. "Arya, panggil aja om Arya." "Shila, om."
"Jadi, kamu mau jadi baby sister anak-anak om?" Tanya Arya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter?
Teen Fiction➡Update setiap hari Senin!⬅ Ashila Lynda Everlyn , gadis berusia 17 tahun yang terkenal cepat akrab dengan anak kecil dan selalu ramah dengan siapapun ini harus bekerja menjadi seorang baby sister demi membantu perekonomian keluarganya yang hanya te...