Shila dari tadi tak bisa diam, ia terus bergerak gelisah didalam mobil sambil sesekali mengecek handphonenya. Wajahnya terlihat sangat khawatir.
"Udah Mom gak usah khawatir lagi, kan ada Rheza yang nemenin Fajar." Ucap Edo yang sedang menyetir mobil.
"Tapi, kalau Kak Rheza ada urusan gimana? Terus kan Bi Inah bakal pulang kalau kerjaannya udah selesai, nanti kalau Kak Fajar kenapa-napa gimana? Pak Dadang kan lagi jaga di gerbang jadi gak bakal tau. Terus, terus kalau kak Fajar-"
"Kalau Rheza ada urusan dia bakal telpon Edo, terus nanti Edo bakal ijin pulang buat jaga Fajar." Potong Edo. "Dan jangan mikir yang enggak-enggak Mom, nanti kalau kejadian beneran gimana?" Lanjut Edo yang dibalas gelengan cepat oleh Shila.
"Ya udah, ayo turun." Edo keluar dari mobil.
"Eh, kapan kita nyampe nya?" Tanya Shila bingung.
"Yang pas Mom lagi ngoceh tadi." Ucap Edo sambil membuka pintu mobil untuk Shila. Setelah Shila keluar, ia menutup pintu mobil dan berjalan sambil menarik tangan Shila.
Mereka melalui koridor sekolah yang ramai karena jam sudah menunjukkan pukul 06.55.
"Idih, liat dah tuh cewek ganjen banget sih. Kemarin sama Kak Rheza, terus sama Kak Andra, sekarang sama Edo."
"Itulah kelakuan bitch!"
"Lama-lama abis dah cogan-cogan SMA ini diembat ama dia."
"Tau dih, muka pas-pasan aja belagu."
"Pake pelet apaan sih dia?"Itulah kira-kira yang Shila dengar sepanjang perjalanan menuju kelasnya. Tapi Shila sebenarnya udah 'agak' kebal gara-gara kejadian kemarin. Dan akhirnya Shila berhasil tetap tenang sampai ia ada didepan kelas nya.
"Mama!!" Teriak seorang anak berusia 5 tahun yang sedang berlari dari kejauhan.
"Lolo!!!" Teriak Shila senang ia berjongkok lalu Lolo-anak berusia 5 tahun tadi- melompat ke pelukan Shila.
"Mama kangen!" Ucap Lolo sambil menunjukkan ekspresi sedih.
"Sama Mama juga kangen Lolo!" Shila berdiri sambil menggendong Lolo.
"Itu siapa, Ma?" Tanya Lolo saat melihat Edo.
"Oh, kenalin ini Kak Edo. Edo kenalin ini Lolo." Ucap Shila.
"Halo, Lolo!" Sapa Edo riang.
"Halo om!" Sapa Lolo yang membuat Edo cemberut.
"Kok Om, sih?" Tanya Shila sambil menahan tawa.
"Abisnya mukanya keliatan tua." Ucap Lolo yang dibalas kekehan oleh Shila.
"Enak aja, masa muka imut-imut kaya gini dibilang tua!" Protes Edo.
"Ih, masih imutan muka aku!" Ucap Lolo.
"Masa muka banyak lemaknya kaya gitu dibilang imut." Cibir Edo.
"Ih!! Aku itu imut tau!" Ucap Lolo kesal.
"Gak imut sama sekali." Ucap Edo.
"Ihh!!" Ucap Lolo kesal setengah hidup, karena mati udah mainstream.
"Udah-udah jangan berantem, Edo mendingan kamu ke kelas aja sana." Ucap Shila.
"Tapi Mom-"
"Inget, nanti ada pelajaran Fisika terus kamu kan belum ngerjain PR." Potong Shila.
Ekspresi Edo berubah panik. "Ya ampun, Edo lupa Mom. Edo pergi dulu." Ucap Edo sambil berlari menjauh.
😎😎😎
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Shila buru-buru merapihkan buku pelajaran nya. Lalu ia langsung berlari keluar kelas menghiraukan pak Dirut selaku guru bahasa Sunda yang sedang melakukan pidato di depan kelas.
"Shila! Mau kemana kamu?!" Teriak pak Dirut marah.
"Ada panggilan alam, Pak!" Jawab Shila asal, tanpa menghiraukan jawaban dari pak Dirut ia terus berlari.
"Eh! Shila, Shila!" Panggil Bu Ani-Ibunya Lolo- saat melihat Shila berlari melewati ruang guru.
Refleks Shila menghentikan larinya.
"What happen? Aya naon, Bu?"Bu Ani mendekat kearah Shila yang sedang berdiri didepan pintu ruang guru. "Ibu boleh minta tolong gak?"
"Boleh, minta tolong apa Bu?" Tanya Shila.
"Jadi gini... Nanti malam ibu ada tugas keluar kota dari dinas. Tapi, ibu gak bisa bawa Lolo karena dia sering mabuk perjalanan. Jadi, ibu mau nitip Lolo ke kamu. Boleh gak?" Jelas Bu Ani yang dibalas ekspresi sedang berpikir Shila. "Cuma tiga hari kok, Shila. Tapi kalau kamu gak mau juga gak apa-apa." Lanjut Bu Ani.
Shila tersenyum. "Boleh kok, Bu."
"Bener? Gak ngerepotin kamu?" Tanya Bu Ani.
Shila nyengir. "Gak kok, Bu. Malah saya seneng bisa ngasuh Lolo."
"Syukurlah." Ucap Bu Ani.
"Lolo mana Bu?" Tanya Shila.
"Dia ada di parkiran. Ayo, kita kesana. Sekalian ambil koper isi baju-bajunya Lolo." Ucap Bu Ani yang lalu berjalan diikuti Shila.
"Mama!!! Bunda!" Teriak Lolo saat melihat Shila dan Bu Ani sedang berjalan menuju parkiran.
Shila melambaikan tangannya. "Lolo!"
"Aku gak disapa, Mom?" Tanya Edo yang ternyata ada di samping Lolo dengan wajah cemberut.
"Gak." Itu bukan Shila yang menjawab, tapi Lolo.
"Gue gak ngomong Ama lo,kecil!" Ucap Edo ganas.
"Siapa juga yang ngomong ama om tua!" Ucap Lolo.
Shila memutar bola matanya. "Kalian berdua, Diem!" Ucap Shila tegas yang langsung dibalas anggukan oleh kedua makhluk tersebut.
"Shila, ini kopernya. Ibu titip Lolo ya? Kalau Lolo nakal marahin aja." Ucap guru berhijab itu.
Shila terkekeh. "Iya, Bu."
"Kalau gitu Ibu pergi." Ucap Bu Ani sambil memeluk Lolo. "Jangan nakal ya sama Mama Shila!" Ucap Bu Ani pada Lolo.
Lolo mengangguk. "Iya, Bunda."
Bu Ani melepaskan pelukannya lalu ia masuk kedalam mobil. Bu Ani membuka kaca mobilnya lalu melambaikan tangan. Setelah itu mobilnya melaju dan hilang dibalik tikungan.
"Oke, Ayo kita pulang!" Shila menggendong Lolo. "Edo tolong masukin kopernya ke bagasi."
"Kok aku sih, Mom?" Protes Edo.
"Terus siapa lagi? masa setan." Ucap Shila sambil berjalan menuju mobil.
"Emang ada setan?" Tanya Edo.
"Ada tuh, mba Kunti di belakang kamu." Ucap Shila sambil masuk kedalam mobil.
Badan Edo menegang, ia mengusap tengkuknya. Ia mengambil koper lalu berlari, Edo memasukan koper ke bagasi. Lalu terburu-buru masuk kedalam mobil.
"Edo kenapa?" Tanya Shila dengan Lolo dipangkuannya.
"Ada Kunti, Mom!" Ucap Edo ketakutan sambil menjalankan mobil.
"Maksud om, itu?" Tunjuk Lolo ke seorang gadis berpakaian ya seragam sekolah dengan rambut yang menutupi wajahnya.
Edo dan Shila menengok ke arah yang ditunjukkan Lolo. Lalu Edo menginjak pedal gas, dan melaju dengan kecepatan tinggi.
"EEDOOOO!!!! KALAU MAU MATI JANGAN NGAJAK-NGAJAK!!!!!" Teriak Ashila histeris.
Gadis yang ditunjuk Lolo tadi menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. "Perasaan tadi gue denger suara Shila." Ucap Agnes sambil menengok kekanan- kiri.
Agnes mengangkat bahu tak peduli, lalu ia menunduk lagi sambil menyisir rambutnya. "Kayanya gue harus potong rambut deh." Ucapnya.
😅😅😅
(+_+*)
Hanifah M.

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter?
Teen Fiction➡Update setiap hari Senin!⬅ Ashila Lynda Everlyn , gadis berusia 17 tahun yang terkenal cepat akrab dengan anak kecil dan selalu ramah dengan siapapun ini harus bekerja menjadi seorang baby sister demi membantu perekonomian keluarganya yang hanya te...