Hoamm
Entah sudah berapa kali Shila menguap, tapi ia tetap mencoba fokus dengan buku didepannya. Shila melirik kearah jam.
00.17
Lalu ia kembali fokus mengerjakan pekerjaan rumah nya alias PR. Ya, kini Shila harus bergadang demi mengerjakan setumpuk PR karena sedari tadi ia sibuk mengurusi 7 anak asuhannya.
Dan lebih parahnya PR nya kali ini ada PR fisika yang diajar oleh Bu Indri, ya guru yang memarahi Shila beberapa hari kemarin saat ia membuat keributan di depan kelas X IPA 2.
Bu Indri mengajar kelas X dan XI untuk sementara sampai Pak Donald bebek alias Pak Dodo, guru kesayangan Shila keluar dari rumah sakit. Guru berumur 25 tahun yang menurut Shila tampan itu terkena musibah kecelakaan sebulan lalu, dan beberapa hari lagi beliau dikabarkan akan keluar dari rumah sakit.
Hoaammm
Shila menguap lagi, ia menegakkan tubuhnya lalu mengerjapkan matanya berusaha melawan kantuk. Tapi akhirnya Shila kalah, perlahan Shila menutup matanya dan merebahkan kepalanya diatas lipatan tangannya yang ada di atas meja.
Tak lama kemudian, nafas Shila terdengar teratur tanda ia sudah tidur.
Tok tok tok
"Mom!" Panggil Andra sambil terus mengetuk pintu kamar Shila. "Mom?"
Karena tak ada sahutan akhirnya Andra membuka pintu itu lalu ia melihat Shila sedang tertidur. Andra tersenyum tipis. Ia melangkah mendekat lalu mengangkat tubuh Shila.
Andra merebahkan tubuh Shila diatas tempat tidur dan menyelimuti nya. Andra duduk disamping Shila. Ia menggenggam tangan Shila.
"Makasih Mom udah ngurusin Andra dan yang lainnya. Andra tau Mom capek, jadi Mom istirahat ya." Andra tersenyum sangat tulus. Senyum yang tak pernah ia perlihatkan sejak ibunya meninggal itu kini terpampang jelas di wajah tampannya.
"Sekali lagi, terima kasih Mommy!" Andra mengecup tangan Shila. "Selamat istirahat, Mom!"
Setelah terdiam beberapa saat, Andra berdiri lalu ia berjalan kearah pintu lalu menutupnya dengan perlahan tapi saat ia hampir menutup pintunya Andra berhenti ia menoleh ke arah Shila yang tertidur nyenyak.
"Andra sayang Mommy!" Lalu Andra menutup pintunya.
☺☺☺
"Hei! Telor dadar gue itu! Balikin gak?!" Bentak Edo kepada tuyul yang baru saja mengambil telur dadarnya.
"Tapi aku mau!" Lolo menjulurkan lidahnya.
"Edo udah." Ucap Fajar saat melihat Edo hendak berteriak.
"Eh, mommy kemana?" Tanya Rheza setelah menelan makanannya.
"Entah, tanya aja si Gigi." Ucap Edo masih agak kesal sambil menatap Lolo yang sedang asik memakan sarapannya lalu melirik Gio.
"Nama gue bukan gigi, dan gue juga gak tau." Ucap Gio singkat.
"Lah, bukannya lo yang dateng ke meja makan pertama tadi?" Ucap Rheza heran.
Gio bergumam. " Tapi yang pas gue dateng makanan udah siap semua dan mommy gak ada." Jawabnya tanpa menatap Rheza.
Andre bangkit. "Biar gue yang cari ke kamarnya." Ucap nya lalu berjalan menjauh.
Tok tok tok
"Mom?" Ucap Andre saat sampai di depan kamar Shila. Tak ada jawaban, Andre membuka pintu kamar Shila yang ternyata tidak dikunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter?
Teen Fiction➡Update setiap hari Senin!⬅ Ashila Lynda Everlyn , gadis berusia 17 tahun yang terkenal cepat akrab dengan anak kecil dan selalu ramah dengan siapapun ini harus bekerja menjadi seorang baby sister demi membantu perekonomian keluarganya yang hanya te...