Plakkk
Shila memejamkan matanya saat mendengar suara itu, ia mengira bahwa dirinya sudah ditampar oleh cewek itu. Tapi Shila tak merasakan sakit apapun.
Lalu Shila membuka matanya perlahan, dan yang pertama kali ia lihat adalah Andra yang berdiri didepannya sambil menahan tangan cewek itu.
"K-kak An-dra." Ucap cewek itu kaget. Sementara dua cewek yang dibelakangnya menampilkan wajah tak kalah kagetnya.
Andra menghempaskan tangan cewek itu kasar, lalu ia menatap cewek itu dingin menusuk.
"Jangan berani sakitin dia, atau Lo bakal nyesel karena berurusan sama gue." Ucap Andra tajam.
Ketiga cewek itu menunduk. "Ma-maaf, kak." Lalu mereka segera berlari keluar dari toilet itu.
Andra membalikan badannya menghadap ke arah Shila yang sedang terbengong kaget.
Shila tersadar. "Kak Andra?"
Andra langsung memeluk dan menaruh wajahnya dibahu Shila. "Mommy gak apa-apa kan?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir dan sedetik kemudian ia menangis.
Shila yang mendengar tangisan itu kaget. "Ehh, aku gak apa-apa kok kak, jangan nangis." Ucapnya sambil mengelus-elus kepala Andra.
"Hiks... Maaf... Maaf, kakak dateng terlambat. Hiks... Harusnya tadi kakak lebih cepet dateng kesini, Hiks... Maaf.... Kakak gak mau kehilangan Mom lagi... Hiks..." Andra mengeratkan pelukannya sambil terus menangis kencang.
"Udah, cup cup, aku gak kenapa-napa kok. Udah ya nangisnya...." Bujuk Shila.
Andra menjauhkan sedikit tubuhnya tapi tak melepaskan pelukannya. Kini ia sudah berhenti menangis meskipun masih terisak kecil.
Shila menghapus air mata Andra. "Udah ya, jangan nangis, nanti gantengnya ilang."
Andra cemberut, lalu mengangkat tangan kanannya menggenggam tangan Shila yang sedang mengusap air matanya, sementara tangan kirinya masih memeluk pinggang Shila "Kalau ada yang gangguin Mommy lagi, kasih tau kakak ya..."
Shila mengangguk sambil tersenyum. Lalu pintu toilet terbuka, Andra dan Shila menoleh. Ternyata yang membukanya adalah seorang siswi kelas sepuluh.
Siswi itu memandang mereka terkejut. "A-anu.. ma-maaf gang-gu." Siswi itu menunduk lalu menutup pintu toilet kasar, dan langsung pergi berlari.
Shila dan Andra bertatapan. "Gawat!!" Ucap mereka bersamaan. Lalu keduanya dengan cepat berlari menyusul siswi itu.
😒😒😐
Suasana di kelas XI IPA 4 saat ini sepi, bukan sepi karena takut dimarahi, tapi karena dongeng pengantar tidur yang tengah dibacakan oleh pak Retno sang guru sejarah.
Terlihat kondisi para murid yang hampir semunya tertidur, walaupun ada beberapa yang masih terbangun.
Sementara itu, Agnes sudah dalam kondisi tertidur. Tapi tiba-tiba ia terbangun, karena mengingat sesuatu.
'Si Shila kemana ya? Masa buang airnya lama banget.' Gumam Agnes dalam hati sambil melirik jam tangannya.
Brakkkk
"Kodok loncat." Latah pak Retno yang terkejut karena suara bantingan pintu dari arah toilet tersebut.
"Kenapa ini?" Tanya pak Retno kepada para murid yang juga terbangun karena suara bantingan pintu tadi. Tak ada yang menjawab.
Lalu tak lama kemudian, seorang siswi kelas sepuluh berlari kencang dari arah toilet diikuti Shila dan Andra dibelakangnya.
"Itu kenapa?" Tanya Agnes entah pada siapa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter?
Novela Juvenil➡Update setiap hari Senin!⬅ Ashila Lynda Everlyn , gadis berusia 17 tahun yang terkenal cepat akrab dengan anak kecil dan selalu ramah dengan siapapun ini harus bekerja menjadi seorang baby sister demi membantu perekonomian keluarganya yang hanya te...