"Lo tau kan tadi gue mau pulang." Niu bisik-bisik ke kuping gue. Kayaknya dia mau berbagi informasi ke gue aja.
Gue berhenti ngapus liptint dan ngeliat Niu, "Iya, kok lo balik lagi? Katanya pacar lo udah nungguin?"
"Ini nih, betapa sayangnya gue sama lo. Gue mau berbagi kebahagiaan sama temen gue yang jomblo ini, makanya gue rela balik lagi kekelas."
"Kebahagiaan apaan?" Gue kembali sibuk dengan liptint baru gue.
"Ada cowok ganteng di lobby fakultas kita."
Gue ngedengus.
"Ling. Yang ini gantengnya beda, Ling." Gak percaya. Niu emang gak bisa liat yang ganteng dikit. Mata dia jelalatan. Kasian pacar dia, masih tahan aja pacaran dari awal kuliah sama manusia satu ini. "Mau gak ya dia jadi yang kedua?"
"Coba aja." Kata gue asal.
"Sini, sini, cepet. Keburu dia kabur." Niu narik-narik gue ke lobby fakultas.
Fakultas sepi hari ini, dikarenakan hari ini adalah hari sabtu. Yang dateng cuma mahasiswa-mahasiswa yang ada kelas pengganti, kayak gue.
"Nanti kita harus sok sok bantu dia ya. Siapa tau dia jadi selingkuhan gue."
"Kyaaaaaa. Makin deket, Ling." Cowok itu lagi nunduk ngeliatin hpnya, ngebuat gue gak bisa ngeliat muka dia.
"Haloo. Ada yang bisa dibantu?" Duh, emang telepon. Suara Niu bikin merinding, sok manis.
Gue memekik kaget begitu cowok ganteng itu ngangkat wajahnya.
Niu nyubit gue, seakan ngomong "norak lo!", dia pasti ngira gue kaget ngeliat kegantengan cowok itu.
Gue bisa liat muka dia bingung, kayak anak ilang. Tapi semua itu tergantikan dengan kelegaan saat melihat gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cowok itu senyum kearah kita, lebih tepatnya ke gue.
Niu makin kenceng nyubit pinggang gue.
"Akhirnya ketemu Cici."
Niu langsung ganti-gantian ngeliat kita.
Pandangan Niu ke gue udah kayak, "Jelasin semuanya(titik)" Maka dari itu gue jelasin.