Pernahkah kalian merasakan berada diantara alam nyata dan mimpi?
Semua yang terjadi di alam nyata terasa seperti mimpi and vice versa.
That's exactly what i feel.
Gue mulai sadar dengan sekeliling gue, tapi gue masih sesekali balik lagi ke alam mimpi.
teng teng teng teng teng teng teng teng teng teng teng
Gue tau itu suara jam di rumah gue. Jam 11. Mami tau anak perempuannya bangun jam segini, gak berhenti ngoceh dia sampai malam.
Mami bilang perempuan harus bangun pagi. Latihan untuk masa depan. Kalau udah berkeluarga, perempuan harus bangun paling awal untuk menyiapkan keperluan suami dan anak-anaknya.
Gue meraba meja nakas di sebelah tempat tidur gue mencari gelas berisi air putih.
Gue kalau bangun harus langsung minum air putih. Kebiasaan, kalau gak gitu gue akan haus sepanjang hari.
Gue baru inget semalem lupa nyiapin air putih.
Semua karena gue keasikan baca buku. Mumpung libur. Gue aja gak tau tidur jam berapa. Lagi, karena libur gapapa kebablasan hehe.
Gue keluar kamar menuju dapur setengah sadar. Mata gue masih merem.
Beberapa langkah turun dari tangga, suara Koh Lu Han menyambut, "Mei, anak perempuan jam segini baru bangun."
"Hmmmm"
"Cici, Chen Le udah pulang." Chen Le kemarin nginep di rumah Guan Lin. Rumah sepi gak ada dia, mau peluk tapi masih ngantuk, nanti aja.
"Hmmm"
Sampai dapur gue bisa denger suara Koh Luhan lagi tes mic. Mereka pasti mau nyanyi.
Suara kita bertiga termasuk merdu. Sayangnya hanya Chen Le yang serius dalam bernyanyi. Dari tk dia les vocal, sekolah dasar sampai sekarang dia ikut paduan suara. Dia juga suka ikut-ikut lomba dan pasti menang juara satu.
Gue jalan balik menuju kamar masih belum sadar sepenuhnya. Susah banget ngebuka mata.
"Guan Lin, sabtu ini ada acara gak?" Ternyata ada Guan Lin. Sepertinya Guan Lin gantian dengan Chen Le, kali ini dia yang nginep di sini.
"Ikut kita yuk."
"Kemana, Koh?" Mereka berbincang masih menggunakan mic. Gak paham lagi, padahal sebelah-sebelahan.
Guan Lin keseringan bergaul sama mereka bisa gila permanen.
"Ke acara pertunangan mantan Mei." Gue langsung ngebuka mata. Mendadak ngantuk gue hilang.
Kali ini Chen Le yang dari tadi diam ikut menanggapi, "MANTAN HAHAHAHAHAHAHAHA"
"MANTAN APA SIH, KOH? INI LAGI CHEN LE KENAPA KETAWA?"
Dengan entengnya Koh Lu Han jawab sembarangan, "Mantan terindah." Chen Le ketawa makin kenceng.
Gue berdecak, "Jangan percaya Guan Lin. Bukan mantan Cici."
"Emang Guan Lin siapa lo perlu diklarifikasi?"
Chen Le ketawa makin keras.
Harusnya gue tinggal jawab, "Mei ngasih tau supaya gak nyebar fitnah." tapi males, Koh Lu Han tuh gak usah ditanggepin.
Lebih baik gue balik ke kamar. Gue berjalan ke kamar gue di lantai atas diiringi ketawa Chen Le dan Koh Lu Han.
Chen Le ini emang suaranya luar biasa. Suara ketawa Koh Lu Han dengan mic aja kalah.
💕
![](https://img.wattpad.com/cover/109575435-288-k848063.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SO SO | LG✔️
Fanfican ordinary girl's story warn: this girl talks about unnecessary things too much ©achichap™2017