Kok tiba tiba ide ceritanya ilang ya....... alias enggak kok tenang aja ide nya masih tersimpan di otak author hehe... oke langsung aja ke pokok ceritanya happy reading guys 😄
Typo
-----
Author pov
Setelah kepergian veranda... shania dengan langkah perlahan memasuki halaman sekolahnya.. di setiap langkahnya iya trus mengamati seluruh lingkungan sekolahnya mulai dari taman, gedung perpustakaan, lapangan olahraga, serta ruangan musik itu smua adalah salah satu tempat yang slalu ia datangi dikala sedih mau senang, seutas senyum mengembang dari wajahnya saat mengingat itu semua.
Puas dengan fikirannya akhirnya shania melangkah lebih cepat menuju kelasnya yang berada dilantai dua, sesampainya di depan kelasnya tanpak ketiga sahabatnya sudah berada di bangkunya masing masing.
"Nju buruan bentar lagi bu retno dateng" ucap beby yang dijawab anggukan oleh shania.
Pelajaran pertama pun akhirnya dimulai dengan suasana tenang pasalnya guru yang mengajar hari ini terkenal dengan kegalakannya.
Sementara di caffe tanpak veranda sedang membersihkan meja dari satu tempat ketempat lainnya bahkan hingga membuang sampah pun semua itu veranda lakukan dengan gerakan yang cukup cepat.
"Ve" langkah veranda terhenti saat mendengar suara yang sangat dia kenali untuk sesaat dia membalikkan tubuhnya melihat sosok tersebut, dengan gerakan isyarat veranda langsung mengangkat sampah yang ada ditangannya kearah kedua gadis tersebut mereka yang melihatnya pun hanya mengacungkan jempol sambil menunjuk meja no. 5 ve yang mengerti pun hanya mengangguk mengerti. Selang beberapa menit veranda pun datang sambil membawa buku menu kearah dua gadis yang memanggilnya tadi.
"Maaf nunggu lama... kalian mau pesen apa" ucap veranda kepada dua gadis dihadapannya sambil menyerahkan buku menu
"Yang biasa aja ya ve... gw tunggu" ucap gadis berwajah oriental sambil tersenyum manis
"Oke... ditunggu ya" veranda langsung bergegas meninggalkan dua gadis tersebut menuju meja pesanan yang berada di bagian depan. Sementara gadis yg tadi memesan hanya bisa menghela nafas lelahnya melihat kepergian veranda dari hadapannya
"Mel... lo beneran gak mau angkat dia jadi sekretaris lo di kantor"
"Aku udah kasih tau kedia soal ini tapi dia nolak trus naomi.. aku gak tau harus gimana lagi" gadis yang dipanggil naomi itu pun langsung menyandarkan tubuh nya dengan lemes ke bangku yang dia duduki sambil memijit pelipisnya
"Gw gak sanggup mel liat dia kerja keras kaya gini di caffe lo... apalagi kerjaan ini gak sesuai sama jurusan dia"
"Ya... trus kamu mau gimana mi... kamu tau ve dia keras kepala banget kalo dibilangin"
"Hah....." helaan nafas kasar dari naomi lolos begitu saja bersamaa dengan datangnya veranda sambil membawa nampan berisi pesanan yang naomi pesan tadi
"Hot chocolate + spagethi atas nama naomi dan ini coffe late atas nama melody" ucap veranda sambil meletakkan pesanan diatas meja naomi dan melody
"Ve aku gak mesen loh" ucap melody dengan wajah bingungnya.
"Aku tau kok mel.. tapi ini special buat bu bos kan kamu baru pulang dari kantor pasti cape jadi aku bikin kopi buat kamu" melody yang mendengar itupun hanya menghela nafasnya dengan kasar.
Kamu slalu peduli kepada orang orang yang berada disekitar kamu ve batin naomi sambil menatap veranda
"Kalo gtu aku tinggal dulu soalnya masih banyak kerjaan diblakang" ucap ve sambil melangkah meninggalkan keduanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang untukmu
RandomDia kakak terbaik, pekerja keras, rela sakit demi aku dan ayah sekaligus kakak terkuat yang aku kenal, tapi seiring berjalannya waktu smua berubah dengan sendirinya -Shania Junianatha- Berjuang melawan kerasnya dunia, berjuang untuk membangun keluar...