Update lagi 🙋
Sesuai votting jadi kak ve bakal........
Dibaca dulu ya 😆😆😆
Always typo
--------
Shani dan viny pun sampai didepan ruang UGD tanpak shania menangis dipelukan melody bahkan dia trus mengucapkan kata maaf berkali kali untuk veranda, viny yang mendengar itupun smakin tak tega.. perlahan dia berjalan menghampiri shania.
"Dek" menyentuh pundak shania dengan lembut.
"Kak viny" shania pun langsung memeluk viny erat dan dibalas oleh viny tak kalah eratnya
"Kamu tenang aja ve pasti baik baik aja percaya sama kakak"
"Nju takut kak ve bakal ninggalin nju.... nju takut"
"Sstttttt kamu gak boleh ngomong kaya gtu..." kini viny menangkup wajah shania dengan kedua tangannya
"liat kak viny... kamu taukan ve gadis yang kuat.." shania hanya mengangguk
"Kamu harus yakin kalo kakak kamu pasti akan melewati masa kritisnya... percaya sama kakak ya" shania kembali mengangguk lemah
"kak shania mending diobati dulu lukanya" ucap gracia yang kini berada disamping viny, viny tanpak mengamati wajah shania mulai dari sudut bibir, mata serta lehernya yang terlihat memar bahkan shania mulai meringis saat viny menyentuh bagian lehernya
"Kamu ikut kakak ya... kita obati dulu luka kamu"
"Tapi kak ve"
"Kamu gak usah khawatir kan ada melody, gre sama shani"
"Iya dek... kamu gak usah khawatir ya... nanti kalau ada apa apa kakak pasti akan kasih tau kamu"
"Makasih kak melody"
"Hemmm"
"Yaudah yuk"
Kini viny berjalan menuju kamar rawat untuk mengobati luka shania... viny trus menggenggam tangan shania dengan erat karna dia tau saat ini shania masih saat shock atas kejadian yang baru saja terjadi hari ini, bahkan disepanjang perjalanan viny besa merasakan genggamannya semakin erat seolah olah dia tidak ingin melepaskannya.
"Kamu tunggu disini biar kakak panggil suster dulu buat obati luka kamu" shania hanya mengangguk lemah
KAMU HARUS MATI KAMU HARUS MATI
Kata kata itu trus memghantui fikiran shania bahkan dia menutup kedua telinganya sambil menggeleng gelengkan kepalanya dengan kuat
"Mama... nju... takutttt... mama.... hiks"
"Shania" viny yang sudah masuk bersama susterpun langsung berlari kearah shania dan memegang kedua tangannya yang sedaritadi mencengram rambutnya
"Nju.. ini kak viny.. nju" viny pun langsung memeluk shania erat sementara suster yang bersama viny tersebut menyuntikkan obat penenang kepada shania sehingga membuat shania kehilangan kesadarannya dan tertidur, merasa tidak ada lagi pergerakan dari shania vinypun melepaskan pelukannya secara perlahan dan membaringkan tubuh shania diatas bangsalnya. Suster pun langsung mengobati luka yang berada diwajah shania secara hati hati
"Dia baik baik aja kan sus" ucap viny kepada suster yang kini sedang memasangkan perban dibagian kening shania
"Dia baik baik saja... sepertinya dia sedikit shock atas kejadian yang menimpa dia... beruntung tulang lehernya tidak patah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang untukmu
RandomDia kakak terbaik, pekerja keras, rela sakit demi aku dan ayah sekaligus kakak terkuat yang aku kenal, tapi seiring berjalannya waktu smua berubah dengan sendirinya -Shania Junianatha- Berjuang melawan kerasnya dunia, berjuang untuk membangun keluar...