Ini belum pagi bangetkan? Hehe.. sepi banget nih hape. Sumpah. Mending aku up dan Aku kasih POVnya Azka ya biar kalian gak seberapa benci sama dia. Hehe. Makasih.
Diatas itu fotonya Penelope. Makasih. Sebenernya gak suka korea. Tapi, nemunya begitu yang cocok. Yasudahlah.
Dont forget to vote. Bye.
Relationship itu kalau dua orang saling mengakui. Kalau yg mengakui hanya satu orang itu namanya "Halusinaship"
- Oa Line.
Azka POV.
Aku merasa bersalah sekali saat aku tidak sengaja menjatuhkan Aretha dari punggungku.
Aku melihat ke lantai. Dan lantai terdapat banyak air. Darimana semua air ini?
Aku membantunya berdiri. Dia menggeleng saat aku bertanya apakah ia tidak apa-apa.
Rey dan Calista juga bertanya begitu. Tapi, aku melihat lengannya. Darah!
Dia langsung jatuh pingsan saat Calista berteriak heboh. Aku segera menggendongnya.
Tapi, sebelum kami benar-benar pergi, Calista berkata sangat tajam, dingin, dan sangat menusuk.
Kami bertiga membawanya ke rumah sakit tempat ia biasanya di terapi.
Entah sudah seperti apa seragam kami sekarang. Kemejaku ada bercak darahnya. Dan rok Calista juga ada. Hanya Rey saja yang masih rapi.
Calista terus menangis. Rey dengan sigap menenangkannya. Orang tua Aretha dan Faro langsung berlari ke arah kami. Dan jangan lupakan anak-anak mereka. Abigail dam Faro.
Faro mencengkram kerah kemajaku dengan erat. Dia memarahiku. Pancaran kemarahan terpantul jelas di wajahnya.
Tante Windy menangis tak henti saat melihat anak gadisnya sedang dirawat. Dan sedang terbaring lemah.
Aku berlutut di depannya. Aku merasa sangat bersalah padanya. Tapi, ia menyuruhku untuk segera berdiri.
Abigail menawarkan baju dan roknya padaku dan Calista. Tapi, saat ia menyuruh Faro, Faro menggeleng dengan keras. Dan menolaknya mentah-mentah.
Mungkin, Rey sudah jengah mungkin dengan sikap Faro. Dia langsung mengambil kuncinya dan mengambilkan aku dan Calista bajunya.
-
-Sudah 2 jam lebih kami menunggu di depan ruang operasi. Dan menunggu keputusan dokter.
15 menit kemudian dokter keluar. Ia menyeka keringatnya, lalu menatap kami semua.
Tante Windy dan om Austin langsung menghampiri beliau.
Dokter mengatakan bahwa ia membutuhkan golongan darah AB+ dan semua orang berpandangan bingung.
Mungkin, darah mereka tak ada yang cocok dengan darah Aretha. Darahku juga. Aku B.
Hanya satu orang yang membuat kami menoleh padanya. Ya. Dia adalah Faro. Faro bersedia mendonorkan darahnya untuk Aretha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Confused Feelings ✅
Teen FictionTHIS WORK PROTECTED UNDER THE COPYRIGHT LAWS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA (UU HAK CIPTA RI NO 19 TAHUN 2002) **** Apakah bisa kamu mencintai aku kembali? Apakah bisa? Aku terlalu lelah untuk mencintai seorang diri. Dan juga, aku sudah bosan mencinta...