Melody berjalan melewati koridor bersama Raffi. Tentu saja. Banyak pasang mata yang menatap mereka dengan pandangan berbeda-beda.
Raffi dengan pede, menyelipkan jemari nya di jari-jari melody. Tangan mereka saling menggenggam satu sama lain, Lantas banyak siswi yang iri karena menurut mereka, Melody adalah perempuan paling beruntung karena bisa berteman baik dengan Raffi. Ditambah lagi, Raffi adalah seorang most wanted disekolah mereka, Dan Raffi juga baru dilantik menjadi Ketua osis SMA perwira.
"Sudah sampai tuan putri.." ucap Raffi pelan. Tautan jari mereka belum terlepas. "Mau diantar sampai dikursi kerajaan nya?"
Melody terkekeh melihat tingkah konyol Raffi. Sudah setahun, semenjak Raffi pindah kelas, Ini adalah hal -wajib- yang hampir setiap hari dilakukan Raffi pada Melody. Mengantarkan gadis itu sampai didepan kelas, tak tanggung ia mengantarkan sampai Melody duduk dibangku nya.
"Alay lo!" Melody melepas tautan jari mereka. Sungguh tidak baik buat kesehatan jantung nya yang terus berdegup kencang, "Sudah sana, Balik keasal lo."
Raffi tergelak. "Iya-iya, Aku balik dulu.. kamu belajar baik-baik ya sis.."
"Sas, sis, sas, sis.. pikir gue jualan online apa?!"
Raffi kembali tertawa, Diikuti oleh Melody. Detik berikutnya Raffi mulai pergi menuju kelasnya yang berada di koridor sebelah. Namun sebelum pergi Raffi masih sempat mengacak pelan puncak kepala Melody membuat gadis itu kembali merasakan debaran didada nya.
--
"Nama saya, Denada Rahayu. Kalian bisa panggil saya dengan nama Nada. Pindahan dari bandung. Semoga kita bisa menjadi teman, Terima kasih."
Kelas yang tadi hening menjadi gaduh karena seorang gadis memperkenalkan diri. sekumpulan Cowok yang genit yang duduk dibagian belakang menanyakan Nomor ponsel sampai pacar kepada siswi baru tersebut.
"Sudah diam!" Ibu Reni, wali kelas 11-IPA3 bersuara. Kelas seketika hening. "Nada, Kamu duduk sama melody yah.."
Nada mengangguk lalu berjalan menuju Melody, "Hai, Nice to meet you."
Melody hanya tersenyum.
"Nah, kalian bisa diam tidak? Ibu panggilkan pak Beni dulu. Biar mampus kalian dengan kimia." Ibu Reni terkekeh, "Nada dan Melody baik-baik yah.. nanti ibu cari orang yang nama nya Lagu dan Lirik"
Kelas menjadi gaduh lagi karena candaan wali kelas mereka, Namun detik berikutnya hening ketika mendengar suara rotan yang dipukul nyaring di meja Guru.
Pelajaran kimia dan Matematika berjalan dengan lancar-lancar saja. Kini tiba saatnya Jam istirahat, Melody mengajak Nada untuk berkenalan dengan Raffi.
"Ayo, udah, si Raffi gak gigit kok. Cuman kalau lo lari, ntar dia kejar." Canda Melody
"Ahahaha, emang dia apaan? Kalau kita lari dia kejar. Hahaha"
Melody hanya nyengir saja.
Baru saja Melody dan Nada ingin keluar dari kelas. Suara Raffi sudah terdengar didalam kelasnya, "Melodyyy, im here for you babe.."
Raffi berjalan menuju tempat duduk Melody, namun ia mengernyit melihat Nada.
Raffi menatap Datar kearah Nada. "Who is she?"
"Ah, Nada, Kenalin ini Raffi ketua osis kita dan dia sahabat plus babu gue. Dan Raffi, cewek samping gue ini Nada, anak baru disekolah kita."
Nada tersenyum. Ia mengulurkan tangan nya, Berniat ingin berjabat tangan dengan Raffi, namun Raffi terlihat tak ingin membalas jabatan tangan nya. Cowok itu kembali menatap Melody.
"Ayo! Gue udah lapar. Ntar keburu rame kantin nya,"
Melody mengangguk lalu berdiri, "Ayo nad. Sekalian gue dan Raffi temenin lo jalan-jalan keliling sekolah."
Nada menatap Melody yang terlihat semangat, lalu menatap Raffi, Namun Raffi terlihat membuang muka saat pandangan mereka bertemu. Nada tersenyum kecut sambil menggeleng. "Lo pergi aja Melody, biar gue disini aja."
"Loh, kenapa?"
"Gak kenapa-kenapa. Cuman, lagi.. malas aja,"
Melody kembali duduk, kemudian menghadap sepenuhnya kearah Nada. "Tadi kan lo semangat banget buat keliling sekolah, kok sekarang jadi gak semangat gini?"
Nada kembali menggeleng.
Terdengar dengusan Raffi. Ia sudah lama menunggu disini dan sudah menahan lapar nya sejak tadi, "Ck, lama banget sih! Ayo donggg, Ntar gak ada tempat buat makan."
Melody menatap Raffi sambil melotot seakan mengatakan, 'Diem-lo!' Hal itu membuat Raffi kembali mendengus malas.
"Ayo! Nada lo serius gak mau ikut?"
Nada mengangguk sambil tersenyum manis kearah Melody.
"Serius. Udah sana, kasian temen lo itu udah menunggu."
Melody kembali berdiri, Tersenyum pada Nada sambil berpamitan dibalas oleh lambaian tangan dari Nada.
Saat Melody dan Raffi sudah keluar dari kelas, Nada lansung menghembuskan nafasnya gusar.
"Ganteng-ganteng kok jutek banget sih!" Gumam Nada, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk membaca Novel yang ia bawa.
--
"Gue kan udah bilang melody, sayang. Jangan duduk sama cewek maupun cowok. Lo harus sendiri, gue gak mau lo punya teman selain gue! Titik."
Melody mendengus kesal. Ini sudah yang ke-10 kali Raffi mengatakan hal yang sama dalam waktu 20 menit.
"Kenapa sih Raffi? Gue juga pengen punya temen dikelas, Pengen ngumpul bareng mereka. Nggak sama lo terus.."
"Intinya gak boleh."
"Bodo amat!"
Melody berdiri berniat pulang kerumah nya, karena sekarang ia sedang menemani Raffi bermain playstation dirumah Raffi.
"Eh, mau kemana?"
"Pulang."
Raffi berdiri lalu mengejar Melody yang sudah ingin mencapai pintu rumah nya. Raffi memegang lengan Melody lalu membalik tubuh gadis itu sehingga mereka saling berhadapan.
"Please. Stay here.." Suara Raffi berubah menjadi lembut, Mata nya sendu menatap Melody.
Melody menghela nafasnya, Perlahan ia menyingkirkan tangan Raffi dilengan nya lalu pergi menuju Rumah nya tanpa ditahan lagi oleh Raffi. Sebelum itu, Ia sempat mengatakan,
"Lo egois."
■■
Semoga kalian suka sama cerita ini.
Jangan lupa buat Vote dan Komen, dan Follow karena cerita ini akan Aku Private.Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay ✔️
Short Story[Follow instagram: @Indiartiip] •• Mempunyai perasaan kepada sahabat memang sulit. Itulah yang Melody dan Raffi rasakan, ditambah dengan orang ke-tiga dalam kehidupan mereka yaitu, Nada. Semua semakin sulit saat Nada mempunyai perasaan kepada Raffi...