Author
Setelah beristirahat selama tiga hari dirumah, Kini Melody sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Dan, Pagi ini ada yang aneh dari sepasang sahabt tersebut. Tidak, mereka tidak lagi berjalan berdua. Namun bertiga, ditambah Nada. Melody yang meminta Raffi untuk menjemput Nada terlebih dahulu.
"Nad, Lo duduk didepan deh bareng Raffi. Gue mau tidur dulu dibelakang, Yah..."
Melody dengan gerakan cepat sudah berpindah ke belakang, sedangkan Raffi dan Nada duduk bersampingan didalam mobil. Melody berusaha untuk menahan gejolak aneh didalam hatinya.
"Nad, lo mau ikut pensi nggak?" Tanya Raffi. Ia hanya mencairkan suasana didalam mobilnya yang terasa canggung.
Nada mengernyit, "Bakal ada pensi ya?"
Raffi mengangguk. Melody dibelakang hanya diam mendengar kedua sahabatnya itu berbicara.
"Rencana nya sih, Gue sama Melody mau nyanyi. Iya nggak Ody?"
"Apaan? Gak. Gue nggak mau ikut pensi," Melody menatap Raffi garang. "Awas lo, kalau sampai ada nama gue terlibat."
"Gue mau ikut sih, Tapi... nunjukin bakat apaan?"
Raffi menoleh kearah Nada sebentar saat lampu merah, Lalu kembali menatap jalan. "Udah, ikut fashion show aja."
Melody dan Nada sontak melongo. Setelah sadar dengan saran dari Raffi, Nada lansung menggeleng kuat. "Gak! Gak mau, Masa fashion show."
"Yaelah, tes aja coba."
"Iyaa, Nad, Badan lo juga bagus kok jadi model. Gue dukung deh lo, Mau ya Nad.." Melody ikut merayu Nada.
"Gak mau, Malu atuh."
"Duh, Neng. Ngapain malu? Udah, pokoknya lo gue daftarin ikut fashion show." Ucap Raffi final, Lalu Raffi melirik kearah Melody. "Cewek yang dibelakang, Mau ikut fashion show lagi?" Tanyan dengan nada mengejek.
"Gua tampol lu."
--
Melody dan Nada sedang berjalan menuju aula sekolah. Disana, Para panitia pensi dan beberapa siswa-siswi yang berpartisipasi dalam pensi tahun ini. Diatas panggung, Raffi sedang sibuk dengan beberapa panitia lainnya. Tahun ini Raffi menjadi Ketua panitia pensi.
"Oii!!" Teriak Raffi dari atas panggung. "Sini lo berdua."
Melody dan Nada akhirnya berjalan menuju Panggung. Raffi yang melihat kedua gadis itu mendekat, memilih duduk dipinggiran Panggung.
"Nah, Nada... lo lihat cewe yang rambut pendek diujung sana?" Tanya Raffi sambil menunjuk seorang siswi yang sedang sibuk dengan beberapa siswi lainnya. Nada mengangguk. "Lo kesana, dan sebut Nama lo. Sana, cepetan."
Nada berjalan mendekat kepada siswi yang ditunjuk Raffi. Sedangkan, Raffi menatap Melody.
"Serius mau nunggu gue?" Tanya Raffi, Melody mengangguk. "Tapi, Masih lama... lo kan baru sembuh, pulang aja. Atau gue pesanin ojek online?"
Hati Melody seakan teriris, Dari perkataan Raffi, Ia seperti tak ingin Melody berada diaula tersebut bersamanya.
"Nggak usah.." ujar Melody lirih, Ia menatap lantai Aula. "Gue pulang."
Setelah itu, Tak ada lagi kata 'Hati-hati' dari mulut Raffi atau bahkan acakan Rambut seperti biasa Raffi lakukan pada Melody saat mereka akan berpisah—bukan berpisah untuk selamanya, hanya berpisah seperti Mereka tak pulang bersama. Melody menoleh kebelakang, Hatinya tambah sesak saat melihat Raffi dengan semangat berlari menuju sudut aula tempat Nada latihan disana dengan beberapa siswi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay ✔️
Historia Corta[Follow instagram: @Indiartiip] •• Mempunyai perasaan kepada sahabat memang sulit. Itulah yang Melody dan Raffi rasakan, ditambah dengan orang ke-tiga dalam kehidupan mereka yaitu, Nada. Semua semakin sulit saat Nada mempunyai perasaan kepada Raffi...