A/n: Tau kok cerita nya mudah ditebak): Tapi jngn lupa untuk Vote dan komen ya, btw, Semangat puasa nya❤
Raffi memandang kosong kearah ponsel nya, Ia merasa tidak percaya pada Nada. Raffi hanya takut, Nada mengkhianati Melody seperti Lina yang mengkhianati Melody dulu.
Tanpa sadar, Raffi membuka galeri dan memandang foto nya bersama Melody saat baru masuk SD dulu. Melody versi kecil memang lebih imut, sedangkan sekarang ia lebih cantik. Raffi tidak bisa membohongi perasaannya, sudah dari SMP ia menyimpan perasaan ini. Perasaan sayang bahkan cinta kepada sahabatnya sendiri.
"Raffi!"
Raffi mendongkak, Rachel wakil ketua osis datang dengan terburu-buru. Raffi mengernyit bingung.
"Bangsat lo! Rapat udah mau dimulai, tapi ketua nya sendiri masih duduk melamun didalam kelas. Gimana sih lo!"
Cowok itu terbelalak. Ia melupakan kewajibannya sebagai ketua osis, Dan ia juga melupakan rapat yang seharusnya dimulai dari 10menit yang lalu.
"Ayo! Cape gue ditanya mulu sama anggota lain. Soalnya, Ini udah sore.. takutnya keburu malam,"
Raffi berdiri, memasukan ponsel-nya kedalam saku celana sekolah. "Iya-iya, Bacot lo! Ayo, Gue juga mau pulang."
Selama perjalanan menuju ruang osis, Raffi memikirkan Melody yang tidak pulang bersamanya. Ini bukan yang pertama kalinya, namun ia tetap merasa khawatir. Akhirnya, Raffi memilih untuk mengirim pesan kepada melody.
Raffi Alatas : Sudah sampai rumah, Buk?
MelodyAzzahra : Udah kang.. lo sendiri, Rapatnya gimana?
Raffi tersenyum melihat chat dari Melody. Segera ia membalas pesan tersebut,
Raffi Alatas : ini baru mau mulai. Eh, ntar malam Kita ke pasar malam yuk? Suntuk gue dirumah terus.
MelodyAzzahra : Yaudah, kalau pulang hati-hati yaa.. A
Raffi Atalas : Oke. Nanti gue kabarin kalau udah selesai, tunggu gue jemput ya. See you💞
"Raffi?"
Raffi yang dari tadi senyum-senyum sendiri mendongkak. Ternyata ia sudah sampai diruang osis dan para teman-teman nya sedang menatap dirinya dengan berbagai pandangan.
"Jadi ketua tanggung jawab dong! Udah telat, eh, malah main hp lagii.."
"Iya-iya, maaf. Ayo kita masuk, dan Rapat tentang Pensi nanti"
--
Nada sedang menunggu jemputan di lobby sekolah, Hari sudah sore namun jemputan nya belum juga datang. Ditambah, Ia belum tau daerah tempat sekarang ia tinggal jadi, sulit untuk pulang sendiri.
Ting!
Nada melihat kearah layar HP nya, tertera tulisan 'Ayah'. Tentu saja, Nada lansung menerima telfon tersebut
"Assalamualaikum Yah.."
"Waalaikumsalam, Nak, kamu bisa pulang sendiri tidak? Naik ojek aja, bilang perumahan Indah. Soalnya, laporan ayah dikantor belum selesai. Kemungkinan pulang malam, Kamu bisa kan?"
Nada mendesah. Ia sudah menduga hal ini akan terjadi.
"Oke. Aku cari ojek dulu, Assalamualaikum." Nada mematikan telfon secara sepihak. Bangkit dari duduknya lalu berjalab keluar lingkungan sekolah mencari ojek.
Brugh
Seseorang menabraknya dari samping. Baru saja ia ingin memarahi orang yang sudah menabraknya namun mulutnya tak bisa digerakan sama sekali saat mengetahui siapa yang menabraknya.
"Lo bisa nggak jalan pake mata?" Ucap orang itu sinis. Ia merapikan rambut hitamnya. "Ngapain lo lihat gue kayak gitu?!" Suaranya terdengar nyolot.
Nada memutar bola mata. "Lo yang nabrak gue!"
"Bodo amat."
Raffi berjalan menuju Mobil nya. Lalu seketika ia berbalik melihat Nada masih berdiri ditempatnya sambil mendumel.
"Nggak pulang lo? Ngapain sampai sore disekolah, Jadi penjaga sekolah?"
Nada menatapnya dengan tatapan marah. Membuat Raffi sedikit terkekeh dalam hati
Sepertinya seneng juga buat nih orang marah, Lucu gimana gitu, Eh, apasi Raffi.
"Ini juga mau pulang!" Ucap nya sedikit teriak lalu berjalan keluar halaman sekolah.
"Bareng gue aja." Ucap Raffi.
Entah kenapa tiba-tiba Raffi dan mobilnya sudah berada dihadapan Nada.
"Nggak."
"Serius nih? Jam segini udah jarang angkot lewat. Trus nggak ada ojek sekitar sini," Jelasnya, "Kalau mau sih, Lo harus jalan ke perempatan disana. Itupun kalau ada ojek atau taksi sih.."
Nada menatap Raffi dengan pandangan seperti takut, "nggak ngerepotin nih?"
Raffi mengangguk.
"Oke."
Nada masuk kedalam Mobil Raffi lalu Raffi mulai mengendarai mobilnya melewati jalan raya sore hari. Langit sudah berwarna jingga sangat indah untuk dipandang, Mobil tersebut menggiring mereka kedalam perumahan Indah, tempat Nada tinggal. Pastinya, Nada yang memberitahukan Raffi.
"Makasih tumpangan nya."
Nada turun dari mobil sambil tersenyum, Sedangkan Raffi Hanya mengangguk. "Lo kan teman nya si Melody. Jadi otomatis lo teman gue juga."
"Gue pulang dulu ya, Bye."
"Bye, Hati-hati.."
Raffi dan mobil nya sudah pergi, Meninggalkan Nada yang masih menatap kepergiannya sambil tersenyum miris.
"Cuma temen. Ck,"
--
Dua hari setelah Raffi mengantar Nada pulang, merema menjadi Akrab. Dan, satu kesalahn Raffi, Ia tidak mengingat janji nya kepada Melody.
Sekarang, Mereka bertiga sedang berada diKantin. Melody memilih sebagai pendengar sedangkan Raffi dan Nada sebagau pembicara. Mereka membicarakan Hal apa saja dan seakan melupakan Melody yang berada diantara mereka.
"Kepasar malam yuk!" Ajak Nada.
Raffi mengangguk sedangkan Melody menggeleng.
"Loh kenapa?" Tanya Raffi.
Melody kembali diam, tak ingin bicara. Ia sedikit kecewa sama Raffi yang dengan gampangnya melupakan Janji nya untuk mengajak melody ke pasar malam. Dan parahnya, Melody masih menunggu Raffi hingga jam sepuluh malam. Namun Orang yang ditunggu takdatang sekalipun.
"Ntar gue sama Melody jemput lo aja Nad. Kita pake mobil gue aja,"
"Oke."
Melodu mengernyit, "Emang lo tau rumah nya si Nada?"
"Iya. Dua hari yang lalu gue ngantar si Nada, soalnya dia nggak dijemput."
Melody kembali mengangguk.
Oh pantesan, gue tunggu sampai malam nggak muncul-muncul. Lagi seneng-seneng sama cewek baru ternyata.
"Melody?"
"Mel,"
"Ody? Hello!!!"
Melody melihat Raffi dengan tatapan sinisnya. Lalu bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.
"Loh, Melody kok pergi sih?" Tanya Raffi kepada Nada yang dijawab dengan gelengan Nada.
Semoga kalian suka sama cerita ini.
Jangan lupa buat Vote dan Komen, dan Follow karena cerita ini akan aku Private.Makasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/109349978-288-k435004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay ✔️
Cerita Pendek[Follow instagram: @Indiartiip] •• Mempunyai perasaan kepada sahabat memang sulit. Itulah yang Melody dan Raffi rasakan, ditambah dengan orang ke-tiga dalam kehidupan mereka yaitu, Nada. Semua semakin sulit saat Nada mempunyai perasaan kepada Raffi...