Author
Nada melihat semuanya, melihat Melody yang di bela oleh Raffi Dan melihat Melody yang menangis didalam kamar mandi, Bahkan Ia juga mendengar semua ucapan demi ucapan yang diucapkan Melody ketika menangis. Gadis itu mencintai sahabatnya.
.Flashback On
Nada dan Raffi sedang berjalan menuju kelasnya Nada, namun, saat di koridor kelas XI IPA langkah mereka terhenti karena melihat Melody yang sedang berhadapan dengan ketiga siswi yaitu, Riska dan kedua dayang-dayang nya. Nada mengernyit bingung, "Raf, itu Melody dengan siapa ya?"
Raffi menatap penuh selidik, lalu detik berikutnya ia mengumpat membuat Nada terkejut. Tanpa memikirkan apapun, Raffi berjalan menuju tempat Melody dan Riska berdiri. Langkahnya terhenti saat melihat Riska menjambak rambut Melody lalu menampar sahabatnya itu, Ingin sekali Raffi memukul Riska—namun itu tidak akan mungkin terjadi— tetapi ia masih bisa menahan amarahnya. Saat Ia ingin melangkah lagi, Raffi terbelalak ketika Melody dengan kencang mendorong Riska kedepan hingga gadis itu terjatuh.
Tidak untuk kedua kalinya, saat Riska ingin menampar Melody lagi. Kali ini, Raffi menahan tangannya. Dengan tatapan datar ia menatap Riska, Membuat gadis itu sedikit menciut. Raffi mendengar semua nya, Riska yang datang menyerang Melody karena Sahabatnya itu dekat dengan Juan.
Oh god, Ini salah satu yang gue takutkan kalau lo punya teman cowok selain gue. Ucap Raffi dalam hati. Tanpa mereka sadari, sedari tadi semua gerak-gerik mereka terekam jelas di pandangan Nada , yang menyaksikan nya secara diam. Bahkan saat Melody berlari menuju kamar mandi—untuk menangis karena Raffi— Nada mengikutinya.
"Hiks, Maafin gue... hiks, Raffi, gue— kangen lo..."
Nada terdiam, Masih mendengar semua curahan hati seorang Melody.
"Salah ya? Kalau gue... hiks, Maafin guee..." Nada ingin masuk kedalam bilik dimana Melody menangis didalam, Namun lagi. Langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Melody. "Gue cinta lo, hiks... Maaf, gue— gue nggak bisa tahan perasaan ini, gue cinta lo Raf hiks, dan sekarang gue nyesel."
Hening, Nada terpaku saat itu juga. Jantungnya bergerumuh, perutnya seakan dikocok kencang, Ia sendiri tak tau perasaan apa ini.
Apakah ini yang di nama kan cemburu?
Flashback off.
"Gimana pun caranya, Melody harus mengakui perasaannya. Gue nggak mungkin jadi penghalang mereka," Gumam Nada pelan, Ia harus merelakan hati nya. "Gue harus ketemu Melody."
Dengan gerakan cepat, ponsel Nada sudah berada di hadapan telinga nya. Ia menelfon Melody, dan berharap Melody akan mengangkatnya.
"Halla?" Suara Melody terdengar diujung sana, Nada menghela nafas pelan.
"Melody, we need to talk. Bisa ketemuan?"
Hening, Nada mengigit kuku nya pelan— kebiasaan kalau sedang menunggu—Melody belum menjawabnya, membuat Nada merasa harap-harap cemas.
"I..ya"
"Oke, How about tonight? Gue ke rumah lo."
Hanya gumaman saja menjadi jawaban Nada, Panggilan terputus lalu Nada mengusap wajahnya pelan, Ia terlihat frustasi. Apapun yang Melody katakan malam ini, Ia haris terima. Sekali pun Melody jujur jika Ia mencintai Raffi.
--
Malam tiba, Nada pun telah berada dipekarangan rumah Melody. Ia mengetuk pintu lalu di buka oleh seorang wanita yang terlihat sangat Cantik dengan rambut coklatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/109349978-288-k435004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay ✔️
Short Story[Follow instagram: @Indiartiip] •• Mempunyai perasaan kepada sahabat memang sulit. Itulah yang Melody dan Raffi rasakan, ditambah dengan orang ke-tiga dalam kehidupan mereka yaitu, Nada. Semua semakin sulit saat Nada mempunyai perasaan kepada Raffi...