Chapter 3

1.6K 172 9
                                    


Sejak kejadian dimana Melody meninggalkan Raffi, kini, Hubungan pertemanan mereka sedikit memburuk. Buktinya, sedari tadi mereka hanya diam selama didalam mobil Raffi perjalanan menuju sekolah. Pagi tadi, Raffi datang menjemput Melody dab lansung masuk kedalam Mobil tanpa menyapa ataupun menggoda Melody dulu seperti biasanya. Begitu pula dengan Melody, ia masih sedikit marah dan kecewa pada Raffi. Melody hanya ingin mempunyai teman, Tetapi Raffi melarangnya. Tentu saja Melody marah .

"Maaf."

Satu kata keluar dengan sempurna dari mulut Raffi. Melody bergeming, tidak mengindahkan perkataan Raffi. Malah, Ia melihat keluar jendela untuk menghindari Raffi.

"Ody, Im so sorry."

Melody masih terdiam. Sebenarnya daritadi ia ingin sekali mengeluarkan isi hatinya kepada Raffi, namun entah kenapa semua itu terasa berat untun diucapkan.

Mobil yang dikendarai Raffi berhenti dipinggir jalan yang masih renggang. Perhatian Raffi sepenuhnya beralih kepada Melody yang masih setia menatap keluar jendela.

"Melody, Please.. listen to me. Im sorry, okay? Gue tau, kalau Gue itu egois sama lo. Tapi gue cuma—"

"Cuma apa, Hah?!" Melody memotong ucapan Raffi. Gadis itu menoleh, seketika pandangan mereka bertemu. "Lo itu egois banget tau gak! Lo larang gue berteman dengan siapapun disekolah  tapi lo?! Lo bebas berteman dengan siapapun!"

Satu tetes air mata Melody jatuh, membuat Raffi terkejut bukan main. Raffi mengulurkan tangan nya berniat menggapus air mata Melody, namun tangan nya ditepis secara kasar oleh Melody.

Raffi menunduk, "Maaf."

"Gue bodoh ya, mau aja ikutin larangan lo. Hahaha, Emang bodoh banget gue. Lo pikir lo siapa?! Gue juga butuh teman curhat, gue butuh teman yang bisa menjadi sandaran gue, gue mau jadi remaja seperti lain nya! Punya banyak teman!! Please, jangan larang gue lagi, hiks.."

Raffi menggenggam kedua tangan melody, Menatap sendu wajah melody yang sudah penuh dengan Air mata.

"Gue bisa jadi semua itu. Lo nggak perlu nyari teman banyak kalau ujung-ujung nya khianatin lo, Lo nggak perlu. Apa dengan hadirnya gue nggak cukup untuk lo?"

Melody terdiam.

"Gue udah  janji buat gak pernah buat lo nangis." Raffi menatap Melody, "tapi gue ingkari janji itu. Sekarang, lo nangis karna kelakuan bodoh gue. Karna ke-egoisan gue. Maaf."

Melody melepaskan genggaman Raffi lalu menghapus sendiri Air matanya. "Gue cuma mau, lo jangan urusin lagi hidup gue. Gue udah besar, dan udah bisa milih mana yang baik dan mana yang buruk."

"Ya, tapi menurut gue lo selalu menjadi Melody yang cengeng dan imut. Sekali lagi gue minta maaf."

"Kasih gue alasan yang jelas. Kenapa lo larang gue berteman dengan murid disekolah, tentu nya selain lo?"

Raffi menghela nafasnya pelan, "Gue larang lo karena, Gue gak mau lo jadi Melody yang sering nangis karena Cinta ataupun Pengkhianatan. Cinta lo yang di khianat sama sahabat lo sendiri, Gue nggak mau lo jadi sedih lagi. Gue mau lo selalu tersenyum, Dan juga, gue nggak mau lo lupa sama gue kalau lo udah punya teman ysng lebih asyik dari gue. Apa gue egois? Yah, mungkin."

Melody terdiam, Ia merasa ingin ditenggelamkan dilaut saat mendengar penjelasan Raffi. Pikiran nya lansung terbang kedalam memori  saat masa SMP, dimana Sahabatnya sendiri mengkhianatinya dengan berpacaran dengan pacarnya.

"Maaf kalau gue egois. Please, jangan marah sama gue.. walaupun gue punya banyak teman, tapi lo satu-satu nya sahabat yang paling gue percaya."

Raffi kembali menggenggam tangan Melody, "Ody mau kan maafi afi?"

Perlahan, Melody menganggukan kepala membuat Raffi tersenyum senang. Tak segan-segan, Raffi lansung memeluk Melody kencang saat tau Melody mau memaafkannya.

"Maafin afi, ya Ody.." Raffi terkekeh pelan, "Gue janji, Sekarang gue nggak bakal larang lo berteman sama murid disekolah. Asal, kalau mereka nyakitin lo, Lapor gue. Oke?"

Melody hanya mengangguk.

"Sekarang, sebagai permintaan maaf. Kita jalan-jalan keliling kota sorong! Bolos sesekali nggak kenapa-kenapa kan?"

Dengan semangat berjuta watt, melody mengangguk. Ia sedang malas belajar juga hari ini, "Kita jalan-jalan!!"

Setelah keliling kota sorong, Mereka akhirnya memutuskan untuk Makan siang disebuah Cafe. Bayangkan saja, Dari jam tujuh pagi hingga sekarang pukul satu siang mereka belum makan. Karena, terlalu sibuk berkeliling kota.

"Makan apa?" Tanya Raffi saat seorang pelayan memberikan Menu kepada mereka.

"Nasi goreng seafood sama milkshake oreo. Dessert nya Ice cream Vanilla aja."

Raffi mengangguk, "Nasi goreng seafood nya dua, milkshake oreo satu, es teh manis satu, Ice cream Vanilla satu, dan Ice cream Coklat satu."

Pelayan tersebut mengangguk lalu pergi meninggalkan meja Raffi dan Melody.

"Lo beneran mau berteman dengan Nada?" Raffi membuka suara.

Melody menatap Raffi yanh terlihat seperti tidak yakin dengan pertanyaannya sendiri. Ia hanya menjawab dengan anggukan.

"Kenapa sih?"

"Gak kenapa-kenapa.. cuman, yah, Gue takut lo dikhianatin lagi."

Melody hanya bergumam tak jelas. Selanjutnya, pesanan mereka datang dan mereka pun mulai memakan pesanannya.

--

"Kenapa kemarin lo nggak masuk sekolah? Gue kesepian tau!"

Melody tersenyum tipis menanggapi ucapan Nada.

"Bilang aja kangen gue." Celetuk Melody sambil mengedipkan satu matanya, berniat menggoda Nada. "anyway, kemarin ada tugas nggak?"

Nada menggeleng.

"Eh, Lo sama Raffi pacaran yah?"

Pertanyaan Nada sontak membuat Melody tertawa. Nada yang melihat Melody tertawa memasang wajah bingung.

"Gue tanya, Kalian pacaran?" Tanya Nada sekali lagi.

"Kata siapa?"

"Kata gue barusan, Soalnya kalian bukan kayak sahabat tapi kayak pasangan."

Melody kembali tertawa membuat Nada menggerutu kesal.

"Lo orang yang ke seribu, maybe. Yang ngomong gitu."

"Hah?"

"Gue sama Raffi nggak pacaran kok. Kenapa? Lo suka sama Raffi? Mau gue bantu deketin?" Goda Melody membuat Nada merasa malu.

"Apaan sih!"

Melody kembali tertawa. Namun, dilubuk hatinya, Ia merasa tidak rela jika Raffi bersama Nada, ataupun gadis lainnya.

■■

Semoga kalian suka sama cerita ini.
Jangan lupa buat Vote dan Komen, dan Follow karena cerita ini akan aku Private.

Makasih.

Stay ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang