Ku rasa ku tlah jatuh cinta pada pandangan yang pertama~ sulit bagiku untuk bisa berhenti mengagumi dirinya~ lirik lagu dari Ran tersebut sangat mewakili perasaanku saat ini. Jangan tanya pada siapa, tentu pada pangeran Jakartaku yang tidak lain adalah kak Sam. Tiba – tiba hayalan indahku terhenti karena seorang laki – laki dengan motor sportnya berhenti di hadapanku, ku kira itu Reno... tapi ternyata bukan! Sungguh dia adalah penghancur moodku dimana pun aku berada!
" mau bareng gak?" tanya laki – laki yang berhenti dengan motor sportnya di hadapanku
" nggak. Gue masih mampu kok bayar angkutan umum buat pulang" jawabku ketus
" padahal gue cuma mau nebus kesalahan gue yang tadi" katanya dengan ekspresi kesal
" kalo salah ya minta maaf dong, bukan ngajakin gue pulang bareng!" jawabku kesal
" yaudah gue minta maaf, lo mau pulang bareng gue gak sebagai permintaan maaf gue?" tanyanya
" gak mau. Es teh manis kok dibayar pake tebengan" kataku sambil memutar bola mataku
" oke, lo gue anterin pulang bareng terus gue traktir makan" katanya mengajukan penawaran
"hmm.. gimana ya.. mau sih, tapi gak bisa gue udah ada janji sama temen" kataku sambil nyengir dipaksa
" huft! Bilang kek dari tadi" katanya sambil menarik nafas dan kemudian meninggalkanku
" eh tapi lo masih punya hutang sama gue ya!" teriakku
---
Aku Michael Putera Thanatob, mahasiswa semester 5 jurusan Teknik Informatika. Dalam sejarah hidupku, baru kali ini aku diperlakukan buruk sama cewek! Ya dia cewek pertama yang berani memperlakukanku dengan buruk. Sejak kecil semua orang selalu bersikap baik dan selalu menuruti permintaanku, karena orang tuaku adalah pengusaha kaya raya dan aku adalah anak tunggal jadi semua orang dirumah selalu memperlakukanku layaknya seorang pangeran. Tapi entah mengapa aku tertarik dengan cewek itu. Padahal dia gak se – cantik mantan – mantanku , bahkan dia gak lebih cantik dari segerombolan cewek – cewek kampus yang sedang mengejarku setiap hari. Maklum saja ya, berita kalo aku anak tunggal dari pengusaha kaya sudah tersebar di kampus, dan aku juga memiliki tampang yang oke. Jadi tentu saja banyak cewek yang mengejarku meskipun gak ada yang bikin aku tertarik. Tapi kali ini aku tertarik dengan gadis tengil yang tampilannya biasa aja. Cuma harus aku akui bahwa dia itu manis dan imut
" mau bareng gak?" tanyaku yang berhenti dihadapannya yang sedang melamun. Sungguh wajahnya lucu sekali saat ini.Rasanya aku ingin tertawa, namun tertahan oleh ego
" nggak. Gue masih mampu kok bayar angkutan umum buat pulang" jawabnya ketus. Dia benar – benar masih mengingat kejadian dikantin tadi
" padahal gue cuma mau nebus kesalahan gue yang tadi" kataku dengan suara yang naik satu oktaf
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Coffee and You
ChickLitKini, sebagian dariku tertinggal di kota ini. Sudah beberapa hari aku meninggalkan kota yang telah membuatku banyak melibatkan perasaan, Bandung.. itulah namanya. Kakiku mungkin saja meninggalkan kota ini, namun secara harfiah. Namun jiwa dan hatiku...