" ayo naik!" ajak Mike yang berhenti di hadapanku
"eh?" kataku bingung
" jangan bilang lo lupa! Kemarin kan gue udah bilang kalo hari ini gue mau bayar hutang ke lo!" katanya
" oh, iya gue lupa. Udah sih gausah di bayar gapapa" kataku
" gak ada penolakan pokoknya! Ayo naik" kata Mike
" tadulu, gue mau nelpon dulu sebentar" kataku yang kemudian menelpon Reno, takut – takut ia akan menjemputku
Telepon
"Ren, lo jemput gue gak?" tanyaku langsung
"iya jemput, tadulu ya bentar lagi otw nih. Lo udah keluar kampus ya?" tanya Reno
"iyaudah keluar kampus nih. Gak usah jemput deh Ren"jawabku
"emangnya kenapa? Gue ngebut kok ntar nih udah jalan ke parkiran" kata Reno
"gue pulang bareng temen gue. Jadi hari ini gak usah jemput gue" kataku
"oh yaudah" kata Reno singkat
"marahya? Maaf...." kataku
"nggak. Yaudah hati – hati" kata Reno yang langsung memutuskan sambungan teleponnya. Sepertinya dia marah, tapi marah kenapa? Bukannya bagusya kalau dia gak jemput aku? Kan jadi gak ngerepotin. Aneh, padahal dia selalu menyebutku musibah tiap aku ngerepotin dia. Tapi sekarang? Ah sabodo teuing lah
"pacar lo ya?" tanya Mike kepo
"bukan kok. Yuk jalan" jawabku
***
Akhirnya Mike memberhentikan motor sportnya disebuah restaurant bernuansa garden party, kami pun langsung duduk dan memesan menu makanan
" mau makan apa?" tanya Mike
" ice cream" jawabku singkat
" kok ice cream sih, kan gue nanya makanan" kata Mike
" terus gara – gara waktu itu lo minum es teh manis gue dan gue minta nasi goreng jadi sekarang gue Cuma boleh pesen nasi goreng sama es teh manis gitu?" tanyaku yang sedikit kesal
" iya deh, terserah lo mau pesen apa. Galak banget sih" kata Mike sambil menggelengkan kepalanya
" yaudah gue mau ice cream sama americano" kataku kemudian Mike pun memanggil seorang pelayan
" 1 spagethi carbonaranya , 1 orange jus, 1 ice cream vanila, dan 1 americano" kata Mike pada pelayan tersebut
" baik, silahkan tunggu beberapa menit" katapelayan tersebut sambil tersenyum
Mikepov
Aku mengajaknya ke sebuah restaurant favoritku, berharap dia akan makan dengan baik. Tapi ternyata dia hanya memesan sebuah ice cream dan se – cangkir kopi. Dan oh god aku tak tahan dengan wajahnya! Dia sangat manis! Perasaan apa ini? Apakah aku menyukainya? Kalau memang benar, aku harus mendapatkannya. Apapun caranya
"Zena!" panggilku dan kemudian mengambil potret wajah lucunya saat memakan ice cream
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Coffee and You
ChickLitKini, sebagian dariku tertinggal di kota ini. Sudah beberapa hari aku meninggalkan kota yang telah membuatku banyak melibatkan perasaan, Bandung.. itulah namanya. Kakiku mungkin saja meninggalkan kota ini, namun secara harfiah. Namun jiwa dan hatiku...