" gue kesel soalnya pas gue ke rumah lo, tapi lo nya gak ada" kata Reno
" ya kan gue udah bilang kalau gue pergi sama temen gue. Lagi juga lo udah kesel dari pas gue nelpon lo. Kalau ada masalah atau ada yang dipikirin cerita aja ke gue" kataku
" ada yang gue pikirin sebenernya" kata Reno dengan raut wajah murung
" apa?" tanyaku penasaran
" gue punya utang 100 juta yang harus dibayar hari ini" jawab Reno dengan raut wajah sedih
" hah serius?? Yah tapi gue gapunya uang segitu Ren" kataku dengan raut wajah murung
" GILA!!!" kata Reno dengan wajah kaget
" kenapa?" tanyaku yang tak kalah kaget
" lo gampang banget dibohongin Zen! Ahahaha" jawabReno sambil tertawa terbahak bahak
" ah rese lo!" kataku kesal
" mana mungkin gue punya hutang segitu banyaknya ahahaha" kata Reno sambil tertawa
" ya kan kali aja ..." kataku
" gampang banget di culik lo! Dasar bocah" kataReno yang kemudian mengacak – acak rambutku
" diem deh!!" kataku kesal
" makan yuk, kita beli ice cream" ajak Reno
" mau..." kataku yang tertunduk
" yeu! Giliran ice cream aja mau! Ayo kita beli icecream sama balon" kata Reno yang mengacak – acak rambutku menjadi berantakan
Beberapa menit kemudian kami pun sampai di sebuah restaurant cepat saji
" gue strawberry sundae 5 gelas" kataku pada Reno
" gak 5 gelas juga kali" kata Reno yang memasang wajah poker face
" maunya 5 gelas. Kalo enggak gue mau pulang aja bilang ke tante kalau lo jahat sama gue" kataku mengancam
" ah ngancem sih mainannya. Iya, tunggu" katanya yang kemudian pergi ke antrian
" nih ice creamnya" kata Reno yang meletakan nampan berisi 5 gelas ice cream, 2 ice coffee, 1 burger, dan 1 bungkus kentang goreng
" wah... itadakimasu" kataku yang kemudian menyantap ice cream – ice cream kesayanganku
" Zen, kenalin gue sama temen lo dong. Barang kali cocok ahahaa" kata Reno
" siapa?" tanyaku yang menoleh pada wajahnya, sebenarnya aku kaget sih
" ya siapa kek... yang cakep, kalo bisa kaya Barbara" jawab Reno sambil memakan burgernya
" belom dapet temen, apalagi yang kayak Barbara" kataku
" yah cariin dong... masa lo tega sih gue gak move on dari Barbara" kata Reno yang merengek
" itu sih bukan gak move on, tapi lo nya aja yang gak mau move on" kataku
" sama temen lo yang tadi pergi sama lo deh" kata Reno
" dia cowok. Gue gak mau lo sakit hati gara – gara Barbara terus beralih jadi homo" kataku
" yeh! Enak aja lo! Lagi juga siapa yang mau jadi homo" kata Reno yang langsung saja mengacak – acak rambutku. Sepertinya dia hobby sekali mengacak rambutku -_-
***
Reno pov
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Coffee and You
ChickLitKini, sebagian dariku tertinggal di kota ini. Sudah beberapa hari aku meninggalkan kota yang telah membuatku banyak melibatkan perasaan, Bandung.. itulah namanya. Kakiku mungkin saja meninggalkan kota ini, namun secara harfiah. Namun jiwa dan hatiku...