Heartache

50 1 0
                                    


                        Everything has temporary, nothing last forever, nothing stay the same

                                                                                               ###

Hari ini langit Jakarta menangis, mewakili perasaan seorang Gibran Ibrahim. Zena telat berangkat ke kampus, karena cuacanya yang sangat mendung dan hujan membuat gadis itu kebablasan berada di alam mimpinya

Sesampainya di kampus, belum ada dosen dan banyak yang belum berada di kelas. Syukurlah kata Zena dalam hati, kali ini dewi fortuna berpihak kepadanya

" Gibran belum dateng?" tanya Zena pada gadis berambut pendek dan panjang yang tengah asyik mengobrol berdua

" belum tuh" jawab gadis berambut panjang

" ciee nyariin..." kata gadis berambut pendek

" emangnya kenapa?" tanya Zena bingung

" gak usah di dengerin, Kinan emang suka gak jelas orangnya" kata gadis berambut panjang

"oh iya, kenalin gue Zena" kata Zena yang mengulurkan tangan

" gue Soully" kata gadis berambut panjang yang mengambil uluran tangan Zena

" gue Kinan. Btw lo udah terkenal kali Zen, jadi tanpa ngenalin diri pun kita udah tau siapa" kata gadis berambut pendek

" ih Kinan! Gak sopan tau. Jangan kemakan gosip deh" kata Soully yang memarahi Kinan

" terkenal kenapa ya?" tanya Zena

" gara – gara hari pertama masuk kelas, lo langsung berantem sama senior gitu. Terus Gibran belain lo, pasti di belain lah orang pacar juga kan ya, tapi yang lebih hebohnya pas ada senior ganteng yang juga ikut – ikutan!" jawab Soully yang sebenarnya juga sudah termakan gosip

" duh kak Michael ganteng banget sih... beruntung banget deh jadi lo, di tolongin kak Michael kayak gitu" kata Kinan yang menatap ke langit – langit membayangkan dirinya menjadi Zena

" Cih! Beruntung apanya! Ckck" kata Zena dalam hati

" tapi gue bukan pacarnya Gibran" kata Zena membela

" terus apa dong?" tanya Kinan

" Cuma temen di kelas doang. Tapi kok dia gak bisa di hubungin ya, jam segini juga belum dateng" jawab Zena

" Cuma temen di kelas tapi udah ngehubungin dan khawatir gitu.. cie" kata Soully

" serius deh gue gak pacaran atau sejenisnya, gue aja ngobrol sama dia pas dia nolongin gue doang kok. Cuma kemarin ketemu di rumah sakit, gue takut sesuatu yang buruk terjadi" kata Zena

" Gibran izin gak masuk karena adiknya meninggal. Nih dia ngechat gue" kata Pingkan yang tiba – tiba ikutan nimbrung sambil memamerkan room chatnya dengan Gibran

" m..me..me.. mening.. gal?" tanya Zena terbata – bata

" iya meninggal, emangnya lo gak tau? Padahal lo deket sama dia" jawab Pingkan sambil tersenyum sinis

Zena yang kaget pun langsung terbengong, rasanya seperti tersambar petir. Zena pun akhirnya ke luar kelas untuk mencuci wajahnya di toilet. Saat di koridor kelas, ia pun bertemu Bethany

" kak Bethany? Ada apa ya?" tanya Zena

" Samuel kemana? Pasti lo tau kan? gue gak bisa hubungin dia dari kemarin. Apa yang sebenarnya terjadi sama dia?" tanya Bethany

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rain Coffee and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang