Kini, sebagian dariku tertinggal di kota ini. Sudah beberapa hari aku meninggalkan kota yang telah membuatku banyak melibatkan perasaan, Bandung.. itulah namanya. Kakiku mungkin saja meninggalkan kota ini, namun secara harfiah. Namun jiwa dan hatiku...
karena kertas yang udah lecek gak akan bisa lurus seperti semula
###
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Zena bangun dengan senyum gembira, karena pasalnya hari ini adalah hari dimana ia kembali ke kampus. Mendapat pembagian kelas, dan tentunya akan mendapat teman baru
" hai, lagi nyari kelas juga ya" sapa seorang gadis berambut pendek
" iya nih, lo kelas mana?" tanya Zena
" TI 5, kalo lo?" jawab gadis berambut pendek itu
" wah sama dong! Kenalin, gue Zena" kata Zena yang mengulurkan tangan sambil tersenyum
" gue Natasha" kata gadis yang baru di kenal Zena itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalu saat mereka sudah sampai di depan kelas yang mereka tuju, munculah Sam. Natasha yang merasa tak boleh mengganggu pun meninggalkan Zena ke dalam kelas, padahal ekspresi Zena meminta jangan ditinggalkan
" jangan deket – deket aku!" titah Zena yang mundur selangkah
" kenapa?" tanya Sam sambil tersenyum
" aku jijik sama kamu. Jangan deket – deket atau aku teriak!" ancam Zena
" teriak juga gak ada yang percaya sama lo, lagi juga gue Cuma mau minta maaf doang kok sama lo" kata Sam
" minta maaf?" tanya Zena bingung
" iya minta maaf, lo mau kan maafin gue? Kita bisa kan deket lagi? Gue mau lo jadi pacar gue Zen" jawab Sam
Sejenak Zena terdiam, tentu saja jawaban Sam barusan mengejutkan Zena, itu membuatnya senang karena cintanya terbalaskan tapi sekarang entah rasanya sudah beda. Jantung Zena memang berdetak lebih cepat tapi bukan karena rasa senangnya, melaikan rasa takut. Rasa takut yang dimilikinya sekarang lebih besar dari rasa senangnya sekarang
" aku maafin, tapi aku gak mau jadi pacar kamu. Kamu juga jangan pernah deket – deket aku lagi" kata Zena yang kemudian hendak meninggalkan Sam
" kenapa? Lo kan suka sama gue" kata Sam yangmenarik tangan Zena