Jungkook cepat-cepat berjalan ke kelasnya, dirinya harus menempatkan dua benda ini di dalam loker Yeri. Jungkook sekali lagi membaca pesan yang ada di sticky note merah itu.
Kamu kenapa? Aku kemarin lihat kamu nggak semangat gitu sewaktu habis jam makan siang. Lagi ada masalah? Semangat, Kim Yerim!
-jjk
Jungkook menghela napasnya. Dirinya ingat, kemarin Yeri setelah kembali dari toilet, gadis itu sama sekali tidak memperhatikan pelarajan yang diberikan oleh Pak Kim. Tumben.
Jungkook membuka loker Yeri, meletakkan kedua benda pusaka darinya dan dirinya mendapati sticky note berwarna pink di sana. Pesan yang ditulis Yeri kemarin.
Gombal, keke. Tapi, makasih. Aku nggak sabar pengen tahu siapa kamu. Kamu juga jangan lupa makan siang, semangat!
-kyr
"Gimana gue nggak semangat, Yer. Kemarin kita makan bareng. Jalan berdua." Ujar Jungkook takbisa menyembunyikan senyuman di wajahnya.
"Ngapain lo?"
"Anj—"
Jungkook ingin menendang bokong Taehyung yang mengagetkannya pagi-pagi begini.
"Ngapain lo pagi-pagi senyum-senyum kek orang gila?"
Jungkook menutup pintu loker Yeri. "Mending kita ke kantin deh, laper gue." Ujar Jungkook sambil mengajak Taehyung berjalan keluar dari kelas.
***
Jungkook tak melepaskan pandangannya dari Yeri semenjak laki-laki itu memasuki kelas. Jungkook tak habis pikir, kenapa Yeri kembali memasang kacamatanya?
Pandangan Jungkook teralihkan saat Jimin menepuk pundaknya, "Woy, Kook, kenapa Yeri masang kacamatanya lagi?" ujar Jimin.
Taehyung mengangguk, "Penasaran gue, padahal dia cantik kalau lepas kacamata." Ujar Taehyung. Jungkook menutup kedua matanya, "Entahlah, gue juga nggak tahu."
"Eh, Jeon, apa mungkin gara-gara Eunha?"
Jungkook membuka kedua matanya saat mendengar penuturan Jimin, "Ho'oh, jangan-jangan gara-gara Eunha. Lo tau 'kan sebesar apa obsesi Eunha sama lo?" sambung Taehyung membenarkan.
Jungkook memikirkan ucapan kedua sahabatnya, "Nanti gue tanyain sama Yeri, deh."
***
"Kim Yerim."
Yeri sangat-sangat kenal dengan suara laki-laki yang memanggil namanya, Jeon Jungkook.
Yeri mencoba mengabaikan Jungkook yang sedang menarik kursi yang ada di depannya. "Kamu kenapa?" Tanya laki-laki itu.
"Nggakpapa." Ujar Yeri sambil mengeluarkan kotak bekal dari tasnya. "Kamu bisa pergi? Aku mau makan."
Jungkook terperangah mendengar perkataan Yeri, gadis itu mengusirnya?
Jungkook menghentikan kegiatan Yeri yang sedang membuka kotak bekal, "Yeri, kamu kenapa? Bilang sama aku."
"Pergi."
"Kim Yerim, ka—"
"Pergi, Jeon Jungkook."
Jungkook menghela napasnya, dirinya berdiri kemudian mencium puncak kepala Yeri. "Aku siap ngedengerin masalah kamu. Kamu makan yang banyak, aku ke kantin dulu." Ujar Jungkook. Setelah mengucapkan kalimat itu, Jungkook berjalan keluar kelas, meninggal Yeri yang masih tidak percaya kalau laki-laki itu baru saja mencium puncak kepalanya.
***
Kelas sudah sepi, menyisakan Kim Yerim seorang diri.
Yeri berjalan ke arah lokernya. Pagi tadi ia tidak sempat memeriksa lokernya. Dilihatnya dua benda penyemangatnya berada di dalam sana, senyum takbisa lepas dari wajah cantiknya.
Yeri mengambil kedua benda itu, kemudian membaca pesan yang tertulis di sticky note berwarna merah itu.
Kamu kenapa? Aku kemarin lihat kamu nggak semangat gitu sewaktu habis jam makan siang. Lagi ada masalah? Semangat, Kim Yerim!
-jjk
Setelah membaca isi pesan itu dari dalam hati, Yeri teringat kejadian kemarin, disaat dirinya menjadi korban Eunha gara-gara dirinya makan siang bersama Jungkook.
Yeri kembali duduk di kursinya, membalas pesan dari jjk.
Hm, aku nggakpapa. Tapi, makasih udah nyemangatin :)
-kyr
-TBC...
Happy Ied Mubarak😊 saya meminta maaf sebesar-besarnya apabila saya ada salah sama kalian, ya:')
xoxo,
piscesablue
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS; Jungri
FanfictionSemua berasal dari taruhan saat ulangan Fisika! Jungkook yang kalah dari kedua temannya--Taehyung dan Jimin--harus merelakan 31 harinya untuk gadis yang bernama Kim Yerim. *** [ide ngebuat cerita ini muncul setelah gue selesai ngebaca cerita kar...