Yang kobam gara-gara moment Jungri di MuBank Singapore mana suaranyaaaa???
Yeri sedang duduk di meja makan, memakan roti dan susu yang sudah disiapkan oleh salah satu pekerja di rumahnya. Semua berjalan dengan damai sampai seseorang duduk di hadapan Yeri.
"Kim Yerim." Yeri meletakkan rotinya di piring. Seketika nafsu makannya hilang saat mendengar ayahnya memanggil dirinya. "Ada apa, Yah?" tanya Yeri.
Tuan Kim memakan roti yang sudah disiapkan, "Kim Yerim, Ayah mau kamu belajar. Jangan jadi kayak Abang kamu, dia jadi brengsek gitu karena nggak pernah belajar. Ayah mau kamu kayak Abang kamu yang satunya, dia bisa banggain—"
Yeri berdiri dari duduknya, "Yeri berangkat sekarang." ujar Yeri kemudian berjalan menjauh dari ruang makan. Selalu seperti ini, setiap pagi, Yeri pasti akan diceramahi.
"Pak, antarin Yeri ke sekolah." ujar Yeri kepada sopirnya dan langsung memasuki mobilnya. Mood Yeri hancur.
***
Jungkook berlari menuju kelasnya. Oh, astaga, dia tidak boleh terlambat meletakkan dua benda ini di dalam loker Yeri. Salahkan dirinya yang bangun kesiangan. Ini semua gara-gara hagwon! "Semoga aja Yeri belum ada di kelas. Duh, bego banget gue." ujar Jungkook sambil merutuki kedodohan dirinya.
Hari ini mungkin hari sial bagi Jungkook. Kelas sudah dipenuhi oleh teman-temannya. Dengan wajah yang ditekuk, Jungkook berjalan menuju bangku miliknya.
Taehyung dan Jimin yang menyadari kehadiran Jungkook dengan wajah asam saling bertatapan. "Lo kenapa, Kook?" tanya Jimin. Taehyung mengangguk, "Pagi-pagi udah ditekuk aja itu muka, kenapa lo?" tambah Taehyung.
"Gue belum naroh itu benda dua di dalam loker Yeri. Terus gimana?"
Jimin dan Taehyung mengangguk-angguk, sedang berpikir.
"Nah!" teriakan yang dihasilkan oleh Jimin membuat Jungkook dan Taehyung terkejut.
"Biasa aja dong, Jim. Nggak usah teriak-teriak juga." ujar Jungkook sambil menoyor kepala Jimin. Yang ditoyor hanya tertawa.
"Kenapa lo teriak?" tanya Taehyung sambil menatap serius Jimin.
Jimin memajukan wajahnya dan refleks membuat kedua temannya juga melakukan hal yang sama. "Jadi gini, Yerikan belum datang—"
"Iya, gue juga tau Yeri belum datang, Bego."
"Diem, Tae. Gue belum selesai ngomong."ujar Jimin, "Jadi gini, Yerikan belum datang. Nah, lo bikin aja dulu Kook itu benda dua. Taroh deh di lokernya Yeri. Gampang, 'kan?"
Jungkook tersenyum, "Pinter banget lo, Jim. Pinter banget. Kelas udah rame dan lo nyuruh gue ngebuka loker Yeri? Nanti gue disangka maling, Bego!"
Jimin menggaruk-garuk tengkuknya, "Hehe, iya ya."
Jungkook menghela nafasnya, "Nggak guna nanya kalian berdua." ujarnya. Jungkook menutup kedua matanya, mencoba berpikir apakah ada cara lain.
Kedua mata Jungkook terbuka. Ada sebuah ide di otaknya. Haruskah...?
***
Yeri sampai saat ini masih belum terbiasa dengan kehadiran tiba-tiba Jungkook. Seperti sekarang, Jungkook dengan tiba-tiba duduk Yeri dan langsung mengelus puncak kepala Yeri.
"Udah makan siang?" tanya Jungkook kepada Yeri.
Yeri menggeleng, "Tadi nggak sempat ngambil bekal." jawab Yeri seadanya. Jungkook tersenyum, "Ya udah, makan bareng, yuk?" ujar Jungkook dan memberikan senyuman terbaiknya.
Yeri menggeleng dan menyebabkan Jungkook terkejut, "Loh, kenapa nggak mau?"
"Yeri males gerak. Kakak aja yang pergi."
Jungkook berdiri dari duduknya, "Kamu tunggu di sini, jangan kemana-mana." ujar Jungkook. Kemudian, laki-laki bermarga Jeon itu berlari keluar kelas meninggalkan Yeri yang sudah siap tidur.
***
"Yer, bangun, Yer." Yeri merasa ada yang mengelus rambutnya lembut, Yeri mengenali suara ini. "Kamu ditinggal bentar aja udah tidur. Capek banget, ya?" Yeri mengangkat wajahnya. Benar saja dugaan Yeri, seorang Jeon Jungkook duduk di hadapannya sekarang, dengan dua mangkuk Jajangmyeon dan dua botol air mineral.
"Nih, Kakak tadi mesan ini. Nggakpapa, 'kan?" ujar Jungkook sambil mengaduk Jajangmyeon milik Yeri. Yeri mengangguk, mau nolak tapi udah kebeli, pikir Yeri.
Jungkook menaruh mangkuk Jajangmyeon yang sudah diaduknya di hadapan Yeri. "Makan yang lahap. Nanti Kakak kasih hadiah."
Yeri menganguk, rasa penasaran menghampiri dirinya. "Makasih, Kak."
"Nih, minumnya." Jungkook memberikan sebotol air mineral kepada Yeri yang sedang menyuap makanan miliknya. "Makasih, Kak." ujar Yeri sekali lagi. Jungkook tersenyum kemudian mengaduk Jajangmyeon miliknya dan langsung melahap makanannya.
Keduanya makan dengan tenang.
Jajangmyeon Jungkook habis terlebih dahulu, selang beberapa waktu Jajangmyeon milik Yeri juga habis.
"Udah kenyang, 'kan?" Tanya Jungkook. Yeri mengangguk, "Makasih Kak makanannya." jawab Yeri.
"Bentar ya, Kakak ambil hadiahnya dulu." Jungkook berjalan kearah bangkunya dan mengambil alat tulisnya. Kemudian, Jungkook duduk kembali di hadapan Yeri. Jungkook mengeluarkan origami , spidol hitam, dan sticky note merah.
Jungkook melipat-lipat origami menjadi berbentuk burung bangau. Disela-sela kegiatannya, dengan ujung matanya, Jungkook melihat ekspresi terkejut Yeri. "Untuk kamu," ujar Jungkook menyerahkan origami yang sudah berbentuk burung bangau itu kepada Yeri.
Yeri mengambil burung bangau buatan Jungkook, "Kak, ini—"
"eh, ada satu lagi." ucap Jungkook memotong ucapan Yeri. Dengan cepat, Jungkook menuliskan sebuah kalimat di sticky note merah miliknya.
Jungkook menatap tulisan yang tertulis di sticky note. Setelah yakin, Jungkook menyerahkan sticky note itu kepada Yeri, "Untuk Yeri." ujarnya.
Yeri terkejut setengah mati saat melihat tulisan yang tertera di sana.
-TBC...
Kira-kira apa ya yang ditulis Jungkook?
Haiiii, maaf banget minggu kemarin nggak update, huhu..
jangan lupa vote dan komentarnya yaaaaa... Nggakpapa kok kalau nggak mau nge-vote, asalkan ngasih komentar, ya:) Karena, jujur aja, voment dari kalian itu adalah penyemangat buat gue:) Makasihhhh /love/
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS; Jungri
FanfictionSemua berasal dari taruhan saat ulangan Fisika! Jungkook yang kalah dari kedua temannya--Taehyung dan Jimin--harus merelakan 31 harinya untuk gadis yang bernama Kim Yerim. *** [ide ngebuat cerita ini muncul setelah gue selesai ngebaca cerita kar...