DAY 3

1.6K 273 23
                                    



Sekarang hari ke-3, Jungkook sudah mulai terbiasa dengan semua ini. Entah mengapa hari ini Jungkook sangat-sangat bersemangat padahal ini masih sangat pagi. Bukan untuk belajar, namun untuk melihat balasan apa yang dituliskan Yeri untuknya.

Lagi-lagi Jungkook melihat sekeliling, sekolah masih sepi. Dengan cepat dirinya membuka loker Yeri, dan ya, ada sticky note pink tertempel. Setelah meletakkan burung bangau ke dalam loker Yeri, Jungkook cepat-cepat melepas sticky note pink itu dan membaca pesan yang tertera.

Makasih semangatnya, aku pasti akan menyimpan burung bangau ini. Kamu tahu? Aku menjadi semangat setelah melihat pesan dari kamu. Walaupun aku nggak tahu siapa kamu, aku percaya kamu orang yang baik. Semangat juga untuk kamu, jjk...oppa?

-kyr

Jungkook takbisa menahan senyum di bibirnya saat membaca balasan panjang lebar dari Yeri. Entah mengapa, dirinya merasa sangat bahagia. Padahal kalau Jungkook boleh pamer, hampir seluruh gadis di sekolah ini mengidolakannya dan memberikan perhatian lebih kepadanya. Namun, Yeri berbeda.

Semacam ada letupan-letupan di hati Jeon Jungkook saat membaca kalimat terakhir, jjk-oppa?

Jungkook yang sudah siap dengan sticky note dan spidol hitam kecil di tangannya langsung membalas pesan dari Yeri.

Terima kasih Kim Yerim, akupun merasa hal yang sama. Jangan lupa makan siang hari ini, kamu udah terlalu sering melewati makan siang karena selalu belajar. Melewati makan siang itu nggak baik. Makanlah dengan lahap, aku akan mengawasi mu nanti.

-jjk

***

Kim Yerim dengan gugup memasuki kantin sekolahnya, sekarang sudah jam makan siang. Terlalu banyak orang di sana, Yeri tidak terbiasa dengan keramaian.

Yeri sesekali membenarkan letak kacamata yang bertengger di wajahnya. Setelah mengantre untuk mendapatkan jatah makan siangnya, Yeri mencari tempat yang tepat untuk dirinya duduk menikmati makan siangnya.

Pilihan Yeri jatuh pada meja yang dekat dengan jendela, menampilkan kota Seoul di siang hari. Baru saja Yeri mengaduk makanannya, dirinya merasa basah.

Bullying.

Yeri menundukkan kepalanya. Dari ujung matanya, dirinya dapat melihat seisi kantin sedang menatapnya.

"Siapa lo berani-beraninya duduk di tempat kita? Berdiri lo! Nggak tahu siapa kita?!"

Yeri membatu sesaat saat mendengar ucapan gadis yang sedang menatapnya garang. Yeri sangat-sangat tahu siapa yang sedang mengajaknya berbicara, Eunha.

Siapa yang tidak kenal Jung Eunha? Primadona sekolah.

"Lo tuli?!"

"Lo apa-apaan sih, Eunha?!"

Yeri terkejut. Bukan karena teriakan Eunha, tapi karena suara laki-laki yang sangat Yeri kenal. Suara Jeon Jungkook.

Eunha berubah menjadi manja, "Dia ngambil tempat duduk aku, sayang."

Dari sudut mata Yeri, gadis itu dapat melihat Jungkook mengepalkan tangannya, "Jangan sekali-kali lo ganggu Yeri. Dan, jangan pernah manggil gue sayang, gue jijik sama lo."

Yeri terkejut mendengar Jungkook mengucapkan namanya, laki-laki itu mengenalnya?

Keterkejutan Yeri tidak berhenti di situ, jantungnya semakin berdegup dengan kencang saat Jungkook menautkan jemarinya dengan jemari Yeri, membawa Yeri menjauh dari kantin.

"Kim Yerim. Nama lo selalu gue inget." Teriak Eunha.

***

Jungkook tersenyum saat melihat Yeri sedang mengantre untuk mengambil jatah makan siangnya. Jimin dan Taehyung yang melihat Jungkook tersenyum sendiri saling bertatapan, seolah-olah mereka berbicara menggunakan mata mereka.

Jimin dan Taehyung mengikuti arah pandang Jungkook, ada Kim Yerim di sana. Jimin berdehem, "Lo kenapa, kook?"

Jeon Jungkook terkejut, dirinya melepaskan pandangannya dari Yeri. "Hm? Gue nggakpapa, kok." Ucap Jungkook dan memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

Taehyung tertawa, "Jangan bohong lo. Lo pikir, kita berdua nggak tahu apa yang lo lihat? Kim Yerim."

Baru saja Jungkook ingin membalas ucapan Taehyung, harus terhenti karena mendengar teriakan dari primadona sekolah, Jung Eunha.

"Siapa lo berani-beraninya duduk di tempat kita? Berdiri lo! Nggak tahu siapa kita?!"

Jungkook berdiri dari tempat duduknya saat melihat Yeri diguyur dengan jus oleh Eunha. Tidak bisa dibiarkan, laki-laki itu melangkahkan kakinya menuju Yeri yang sedang diam membatu.

"Eh Kook, lo mau kemana?"

"Mau kemana lo?"

Dua teman Jungkook—Jimin dan Taehyung—terkejut setengah mati melihat Jungkook yang berjalan menjauh. Seperti orang tuli, Jungkook mengacuhkan kedua pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Lo tuli?!"

"Lo apa-apaan sih, Eunha?!"

Jungkook juga bingung dengan dirinya sendiri, kenapa ia bisa berkata seperti itu. Jungkook menatap Eunha yang tiba-tiba berubah menjadi manja kepadanya, "Dia ngambil tempat duduk aku, sayang."

Jungkook ingin saat itu juga memasukkan kaos kaki Taehyung yang sangat jarang dicuci kedalam mulut Eunha.

Sayang?

Jungkook mengepalkan kedua tangannya, "Jangan sekali-kali lo ganggu Yeri. Dan, jangan pernah manggil gue sayang, gue jijik sama lo."

Jungkook menautkan jemarinya dengan jemari Yeri dan membawa gadis itu menjauh dari kantin, Jungkook tahu kalau Yeri sempat menegang saat laki-laki itu menautkan jemari mereka.

***

Setelah membersihkan diri dan mengganti baju dengan baju cadangan yang ada di dalam loker, Yeri menatap wajahnya yang tidak menggunakan kacamata, kacamatanya kotor dan Yeri lupa membawa kacamata cadangan.

Setelah dirasa penampilannya sudah lebih baik, Yeri keluar dari toilet perempuan sambil menenteng baju kotornya. Yeri terperenjat saat melihat seseorang yang selama ini ia kagumi. Laki-laki itu mendekat, "Kamu nggakpapa?"

Yeri rasanya ingin terbang saat ini juga saat Jeon Jungkook menanyai keadaannya dan saat laki-laki itu meletakkan kedua tangannya di bahu Yeri. "Hm, aku baik-baik aja." Jawab Yeri sedikit gugup, apalagi sekarang laki-laki itu menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Hmm... aku boleh nanya?"

Yeri mengangguk, "Mata kamu minus?" Tanya Jungkook. Gadis itu menggeleng, "Nggak, aku nggak minus."

"Nah, kalau gitu, besok-besok jangan pakai kacamata, ya? Pakai kacamatanya waktu belajar aja, oke? Kamu cantik kalau lepas kacamata kayak gini."

-TBC...


Saya tau alurnya kecepatan:')


xoxo,


piscesablue


31 DAYS; JungriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang