Hm, aku nggakpapa. Tapi, makasih udah nyemangatin :)
-kyr
Jungkook takbisa menghilangkan kekhawatirannya, biarpun Yeri bilang dirinya tidak apa-apa.
"Lebih baik lo ikutan Yeri, deh."
Sekali lagi, Jungkook terkejut saat mendengar suara Taehyung yang sudah berdiri di sampingnya. "Eh anj—, lo bisa nggak sih nggak usah ngagetin gue?!"
"Lo-nya aja yang nggak nyadar gue dari tadi udah berdiri di samping lo."
"Serah, dasar alien."
Taehyung berbalik, berjalan ke arah kursinya. "Saran gue sih, mendingan lo ikutin Yeri hari ini, siapa tau lo dapet petunjuk kenapa Yeri bisa begitu." Ujar Taehyung sambil meletakkan tasnya.
Jungkook menyipitkan matanya, menatap Taehyung tajam.
"Kenapa lo natapin gue segitunya?"
Jungkook menggeleng, "Nggak, tumben aja lo pinter gini."
"Anj—! Udah ah, gue mau ke kantin. Ikut nggak lo?"
Jungkook menggeleng, "Lo duluan aja, gue nyusul ntar. Gue mau nulis balasan buat Yeri dulu." Ujarnya sambil mengeluarkan alat tulisnya.
"Ya udah, gue tunggu di sana. Nanti gue telpon Jimin, supaya dia langsung pergi ke kantin." Jawab Taehyung sambil berjalan keluar kelas.
Jungkook tak menyahut perkataan Taehyung. Nggak penting, pikirnya.
Jungkook mulai melipat-lipat kertas origami miliknya agar berbentuk seperti burung bangau, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk laki-laki itu. Kemudian dirinya beralih ke sticky note merah miliknya, menuliskan beberapa kata di sana.
Aku harap kamu nggak bohong soal keadaan kamu. Tetap semangat, Kim Yerim. Aku selalu merhatiin kamu :)
-jjk
Jungkook berdiri, kemudian meletakkan dua benda itu ke dalam loker Yeri sebelum orang-orang memergokinya.
***
Sekarang Jungkook sedang seperti penguntit, dirinya mengikuti Yeri. Dia bahkan rela melewatkan jam makan siangnya.
Jungkook mengikuti Yeri yang berjalan ke arah atap sambil membawa kotak bekalnya. Mungkin dia ingin makan di sana? Pikir Jungkook.
Jungkook dengan cepat menyembunyikan dirinya—di antara tumpukan kardus—saat Yeri menghadap ke belakang. "Ugh, syukur dia nggak lihat." Ujar Jungkook saat memastikan kalau Yeri sudah menutup pintu atap sekolah.
Baru saja Jungkook ingin keluar dari tempat persembunyiannya, harus kembali bersembunyi saat mendengar suara langkah kaki, seperti orang yang berlari. Dirinya mengintip melalui celah-celah, Eunha?!
Jungkook melihat kemarahan dari mata Eunha. Laki-laki itu sekarang was-was, mungkin benar yang di katakan Taehyung dan Jimin kemarin.
Jungkook baru keluar dari persembunyiannya saat Eunha dan teman-temannya sudah menutup pintu. Laki-laki itu dengan cepat berlari, membuka pintu.
Pemandangan yang tidak enak untuk di pandang. Melihat Yuju dan Yerin yang menahan kedua tangan Yeri agar tidak dapat melawan Eunha yang sedang menarik rambutnya.
Emosi Jungkook tersulut. "Jung Eunha!" teriak Jungkook. Dengan cepat laki-laki bermarga Jeon itu berjalan ke arah mereka.
Eunha melepaskan cengkeramnya pada rambut Yeri, begitu juga dengan Yuju dan Yerin. Mereka tampak terkejut dengan kehadiran Jungkook. "Jeon Jungkook." Ujar Eunha.
Jungkook menarik tangan Yeri kemudian menyembunyikan Yeri di belakang punggungnya. Jungkook dapat merasakan badan gadis itu bergetar hebat. "Pergi." Ujar Jungkook sambil menatap tajam Eunha.
"Tapi—"
Jungkook semakin terlihat marah, "Jangan pernah lo sentuh Yeri. Sekali lagi gue lihat lo nyentuh Yeri, lo tau resikonya, Jung Eunha."
Eunha menatap Jungkook langsung ke mata laki-laki itu, "Tapi kamu milik aku, Jungkook. Nga—"
"Eunha, pergi sekarang atau gue bakalan ngebalas perlakuan lo tadi. Dan ingat, gue bukan milik lo."
Jung Eunha menghentakkan kakinya kemudian berjalan menjauh diikuti kedua temannya.
Jungkook berbalik, menghadap Yeri yang masih ketakutan. "Kamu nggakpapa?" ujar Jungkook. Yeri mengangguk.
Jungkook langsung memeluk badan mungil itu, "Astaga, jangan bikin aku khawatir, Kim Yerim." Ujarnya sambil mengelus rambut gadis yang ada di pelukannya.
"Makasih."
Jungkook tersenyum saat mendengar suara Yeri yang berada di dalam dekapannya. Jungkook merasakan kalau perutnya sakit, laki-laki melepaskan pelukannya. "Yer, itu kotak bekal kamu?" ujar Jungkook sambil menunjuk kotak bekal yang ada di salah satu kursi di atap.
"Iya kak, kenapa?" ujar Yeri, terlihat jelas kalau gadis itu habis menangis.
"Lapar, hehe." Jawab Jungkook dengan cengiran khas miliknya.
Yeri tertawa, "Ya udah, kakak makan aja. Bentar ya aku ambil dulu,"
Baru saja Yeri ingin berjalan menjauh, Jungkook menarik pergelangan Yeri, "Kita makan bareng." Ujarnya.
Kemudian, Jungkook dan Yeri makan bersama di atap sekolah. Dipenuhi dengan tawa Yeri karena tingkah laku Jungkook yang konyol.
***
"Mau pulang bareng?"
Yeri yang sedang membersihkan mejanya harus terhenti karena ucapan Jungkook.
"Terima kasih, tapi aku harus ke hagwon* setelah ini."
(*Hagwon semacam bimbingan atau pelajaran sepulang sekolah)
Mata Jungkook refleks membulat, "Kamu ikut hagwon?" tanyanya. Yeri mengangguk, "Iya, kak."
Jungkook menarik sembarang kursi dan mendudukinya, "Nggak capek?" tanyanya.
Yeri yang sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas hanya bisa tertawa tertahan, "Jelas capek. Tapi, mau gimana lagi? Kalau aku nggak ikut hagwon aku pasti nggak akan lulus masuk ujian universitas." Jawab Yeri.
Jungkook diam, memikirkan apa yang sudah dilakukannya selama ini. Yeri yang pintar saja masih ikut hagwon, sedangkan dirinya yang bodoh sama sekali tidak mau belajar. Dirinya ingat saat kedua orang tuanya harus menyogok sana-sini karena nilainya yang pas-pas-an.
Jungkook menghentikan flashback-nya saat Yeri berdiri dari duduknya.
"Ngapain?" Tanya Jungkook saat melihat Yeri berjalan ke arah loker.
Yeri tersenyum, "Hanya ngebalas pesan dari seseorang yang bahkan aku nggak tau siapa." Jawabnya sambil meletakkan sticky note pink ke dalam loker miliknya.
Jungkook tersenyum dalam diam, "Senang banget ya?" tanyanya. Yeri mengangguk mantap, "Jelas, orang ini ngebuat aku semangat belajar untuk pertama kalinya. Dia bahkan ngasih aku origami burung bangau." Jawab gadis itu sambil berjalan ke arah pintu.
Jungkook tersenyum, membuat gigi kelincinya terlihat.
"Kakak nggak pulang?" teriak Yeri yang sudah berada di luar kelas. Jungkook buru-buru berdiri dan berlari menyusul Yeri, "Yer, tunggu." Ujarnya.
Dan, percayalah, senyum Jungkook tidak luntur karena mengetahui Yeri senang dengan pesan-pesannya selama ini.
-TBC...
Pendek banget, ya?:'')xoxo,
piscesablue
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS; Jungri
FanfictionSemua berasal dari taruhan saat ulangan Fisika! Jungkook yang kalah dari kedua temannya--Taehyung dan Jimin--harus merelakan 31 harinya untuk gadis yang bernama Kim Yerim. *** [ide ngebuat cerita ini muncul setelah gue selesai ngebaca cerita kar...