Yeri memasuki kelasnya yang sudah pasti masih sepi, kakinya menuju loker. Dirinya mengharapkan mendapat dua benda asing itu lagi di dalam sana. Dan ya, benar saja, dua benda itu sudah ada di dalamnya. Kalau boleh jujur, Yeri mulai menyukai penggemar rahasianya.
Yeri dengan cepat mengambil burung bangau dan sticky note berwarna merah, gadis itu mulai berpikir, apakah jjk ini menyukai warna merah?
Aku nggak sabar lihat wajah cantik kamu, lagi. Kacamatanya lepas aja, ya? Aku mau lihat kamu kayak kemarin, hehe..
-jjk
Yeri kebingungan, seingatnya ia tak pernah melepas kacamatanya di sekolah. Tak pernah sama sekali dan tak pernah ada orang yang wajahnya tanpa kacamata kecuali keluarganya dan... Jeon Jungkook.
Jeon Jungkook?!
"Nggak mungkin. Lo ngaco, Yer." Ujar gadis itu bermonolog. Masa iya, Jeon Jungkook, pangeran sekolah ini menjadi penggemar rahasianya? Yeri masih sadar diri.
Yeri berjalan menuju tempatnya duduk, berpikir sejenak.
Gue lepas atau nggak ya?
Yeri masih berpikir, bimbang. Namun, detik selanjutnya, Yeri sudah menetapkan pilihannya. Diambilnya spidol dan sticky note pink miliknya dan menulis beberapa kata di sana.
Kamu jangan ketawa ya kalau lihat wajah aku nanti. Kamu siapa sih sebenarnya? Aku kepo, tau..
-kyr
***
Jungkook masuk ke kelasnya yang sudah ramai dengan wajah yang ditekuk. Hari ini Jungkook badmood! Taehyung dan Jimin yang menyadari itu langsung mendekati laki-laki yang sedang menatap keluar melalui jendela kelas.
"Lo kenapa, bro?" Tanya Jimin. Taehyung mengangguk, "Ditekuk aja nih pagi-pagi, ada apaan?" sambung Taehyung.
Jungkook tetap diam, mengacuhkan dua temannya.
Hening. Keadaan kelas yang awalnya berisik sekarang saat hening.
Jungkook mengalihkan pandangannya dari jendela dan menatap teman-teman sekelasnya, mereka semua menatap ke arah pintu. Jungkook yang ingin melihat kearah pintu terhalang oleh Jimin dan Taehyung mengharuskan dirinya berdiri.
Detik selanjutnya, Jungkook takbisa menyembunyikan keterkejutannya saat seorang gadis berdiri di pintu kelas, dengan penampilan yang sangat-sangat berbeda. "Kim Yerim?" gumam Jungkook saat melihat gadis itu.
Kim Yerim, tak ada kacamata di wajahnya, rambut hitamnya dibiarkan digerai indah. Bahkan gadis itu memoleskan sedikit lipstick merah dibibirnya, menambah kadar kecantikannya.
Yeri melangkahkan kakinya perlahan menuju bangkunya, semua mata menatap kearahnya. Jungkook takbisa melepaskan pandangannya dari gadis itu.
***
Kelas sedang sepi. Jelas saja sepi, sekarang sudah menunjukkan waktu makan siang.
Yeri melepas kacamata yang digunakannya dan menaruh benda itu di atas meja. Ulangan matematika tadi benar-benar membuat otaknya mati, apalagi di tambah dengan tatapan teman-temannya saat ulangan berlangsung.
"Hai,"
Yeri takbisa menyembunyikan keterkejutannya saat mendengar suara Jungkook, "Ha-hai," jawab Yeri.
Jungkook menarik kursi yang ada di sebelah Yeri dan mendudukinya, "Udah jam makan siang, kamu nggak makan siang?" Tanya laki-laki itu sambil menatap Yeri, langsung ke matanya.
Aku-Kamu? Astaga, Jeon Jungkook!
Yeri gugup dan...senang. "Nggak, a-aku bawa bekal." Jungkook tersenyum. Astaga, ingin rasanya Yeri berteriak langsung tepat di depan wajah tampan Jungkook kalau jantungnya seperti ingin meledak saat laki-laki itu tersenyum.
"Kamu takut gara-gara kejadian kemarin?" Tanya Jungkook, tak melepaskan pandangannya dari Yeri. Yang ditatap menundukkan kepalanya, membuat wajah cantik itu tertutupi dengan rambut miliknya.
Yeri mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Jungkook. Jujur saja, ia masih syok dengan kejadian kemarin. Syukur saja ada Jungkook, kalau lelaki itu tidak ada di sana mungkin dirinya sudah tidak berbentuk lagi.
Jungkook menyentuh kedua pundak Yeri, sejenak laki-laki itu merasa kalau gadis di hadapannya ini menegang karena sentuhannya. "Hei, jangan takut lagi, 'kan ada aku. Besok nggak usah bawa bekal, ya? Besok kita makan bareng aja di kantin."
"Ta-tapi kan kamu sama Jimin dan Tae—"
"Itu dua anak curut biarin aja, pokoknya besok kita makan bareng di kantin. Nggak ada penolakan."
Yeri hanya mengangguk, tak ingin berdebat dengan Jungkook karena saat ini jujur saja perutnya sudah berteriak minta diisi.
Hening beberapa detik.
"Yer,"
Yang dipanggil mengangkat kepalanya, "Hm?"
"Kamu bawa bekal, 'kan?" Tanya Jungkook.
"Bawa, kenapa?"
Laki-laki itu tersenyum, membuat kadar ketampanan yang dimiliki laki-laki itu bertambah, "Aku lapar, aku minta bekal kamu, ya?" ujar Jungkook. Yeri tersenyum, gadis itu membuka tas dan mengambil kotak bekalnya, "Nih, maaf kalau makanannya nggak enak."
"Makasih, Jeon Yerim."
-TBC...
Gimana gimana gimana? Ceritanya gimana?
Makasih banget loh buat kalian yang udah mau baca cerita ini, ngevote cerita ini, ngomen cerita ini, pokoknya makasih!❤ nggak ada kalian aku mah hanya debu:')
Update tiap hari minggu eaaa~~~ (InsyaAllah)
xoxo,
piscesablue
![](https://img.wattpad.com/cover/100629679-288-k40807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS; Jungri
FanfictionSemua berasal dari taruhan saat ulangan Fisika! Jungkook yang kalah dari kedua temannya--Taehyung dan Jimin--harus merelakan 31 harinya untuk gadis yang bernama Kim Yerim. *** [ide ngebuat cerita ini muncul setelah gue selesai ngebaca cerita kar...