Kiandra itu bukan seperti kebanyakan cewek dan orangtuanya pun gak terlalu banyak melarang tapi tetap dalam pengawasan mereka. Cewek itu sekarang lagi nongkrong di pos ronda bareng sama Vernon, Jun, Woozi dan Mang Dadan.
"Ini neng cantik yang baru pindahan dari kota itu ya?" Tanya Mang Dadan sumringah.
"Iya Pak. Saya baru pindah 2 hari yang lalu," balas Kiandra seraya tersenyum.
"Oh. Jangan panggil bapak atuh, panggil aja Mang Dadan," ujar Mang Dadan.
Kiandra mengangguk lalu memutuskan untuk memanggil bapak itu dengan sebutan Mang Dadan.
"Kian, mau gak? Gua biasanya bawa kacang kulit ke sini buat di makan bareng-bareng," tawar Jun.
Kiandra mengangguk, "Thanks Jun," balas Kiandra.
Mereka ber-4 mulai mengobrol sambil makan kacang kulit. Woozi juga sibuk ngegitar sambil makan kacang kulit. Bentar-bentar genjreng, bentar-bentar makan.
"Ji, nyanyi dong. Lagu apa kek gitu," titah Mang Dadan.
"Sini saya nyanyiin lagunya Kahitna aja ya. Judulnya Andai Dia Tau," Woozi mulai berdeham dan memitik gitarnya.
Suara gitar itu mulai mengalun dan suara Woozi pun mulai terdengar.
"Bilakah dia tau, apa yang tlah terjadi. Semenjak hari itu hati ini miliknya. Mungkinkah dia jatuh hati. Seperti apa yang kurasa. Mungkin kah dia jatuh cinta, seperti apa yang ku damba."
Suara Woozi mulai mengalun di gelapnya malam. Vernon, Jun, Mang Dadan dan juga Kiandra menggoyang-goyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri mengikuti alunan nada yang di buat Woozi.
"Ini mah lagu galau. Siapa juga yang galau?" Celetuk Vernon.
"Jangan brisik, Non. Lagi enak nih," balas Jun.
"Bilakah dia mengerti apa yang tlah terjadi. Hasrat ku tak tertahan tuk dapatkan dirinya. Mungkinkah dia jatuh hati. Seperti apa yang kurasa. Mungkin kah dia jatuh cinta, seperti apa yang ku damba." Lanjut Woozi yang ternyata juga ikut menikmati alunan musik yang ia buat.
"Tuhan yakinkan dia tuk jatuh cinta hanya untuk ku. Andai dia tau."
Woozi mengakhiri permainan dan juga nyanyiian.
"BAH!!! DALEM AMAT LIRIK TERAKHIRNYA!!!" Sewot Jun.
"Kenapa lu, Jun? Merasa ya?" Sindir Woozi.
"Kagaklah. Gua lagi gak mau main-main sama cewe dulu," balas Jun santai dan dia masih aja sibuk makanin kacang kulitnya.
Kiandra cuma ketawa doang terus dia ikutan makan kacang kulitnya.
Lalu tak lama kemudian datanglah sosok Joshua yang menghampiri ke-5 orang yang ada di pos ronda.
"Assalamu'alaikum," salam Joshua lalu matanya langsung menatap Kiandra.
"Wa'alaikumsalam," balas mereka.
Kiandra yang merasa di tatap oleh Joshua langsung menunduk. Entah kenapa dia jadi malah nunduk pas diliatib Joshua, mana oandangannya tajem banget lagi. Kan Kiandra jadi takut.
"Dek, kamu kok diluar udah malem gini?" Tanya Joshua dengan nada datar.
Hadu mampus gua. T^T -kiandra
Cewek itu mendongak sedikit untuk menatap Joshua lalu dia menggigit bibir bawahnya. Dia suka mendadak gugup gini pas di liatin Joshua.
"Jawab saya, dek," desak Joshua.
Kiandra akhirnya mendongak, kilatan mata gadis itu agak sedikit takut tapi dia harus menjawab pertanyaan Joshua barusan.
"Gu-gua jalan-jalan sendiri aja abis teraweh, terus ketemu Vernon, Jun sama Woozi di jalan. Yaudah akhirnya kita jadi nongkrong disini," balas Kiandra dengan suara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
17's Ramadhan Mission [1.0] 🌠 Seventeen ✔️
Fanfiction[END] Cuma rutinitas seorang cewek konyol dan gilaㅡKiandra Athalaㅡyang baru aja pindah dari kota ke kampung untuk terus mengikuti cowok kalemㅡJoshua Hongㅡyang merupakan anak dari seorang Ustadz. Sejak pertemuan keduanya, muncul berbagai kejadian-ke...