Esok harinya...
Pulang dari sholat subuh, Joshua di tahan ayahnya. Niatnya sih mereka mau ngobrol-ngobrol ala bapak dan anak gitu. Supaya lebih deket, katanya sih gitu.
"Duduk geura, 'A. Pusing ayah liat kamu diri mulu. Nggak pegel?" Ujar Raffi sambil menepuk kursi kayu yang ada di sebelahnya.
"Kenapa yah? Mau ngomongin apa sama 'Aa?" Tanya Joshua yang sudah duduk di sebelah Raffi.
Raffi berdeham sebentar, "Ayah dari kemaren liat kamu bareng terus sama Kiandra. Kadang suka ngobrol juga, tapi kayanya lebih banyak intensitasnya. Kamu masih suka sama dia?" Ujar Raffi yang bikin Joshua kaget.
"Lah? Ayah merhatiin 'Aa juga? Dikirain ayah nggak merhatiin," balas Joshua kaget.
"Iya atuh, ayah mah selalu merhatiin tiap perkembangan kamu dari kecil, 'A," ujar Raffi bangga. "Terus kamu masih suka nggak sama Kiandra?" Tanya Raffi lagi.
Joshua mengehela nafas, "Saya suka sama dia, yah. Tapi kan dia masih terlalu muda buar saya lamar. Terus saya harus gimana?" Balas Joshua lesu.
"Ta'arufin aja," saran Raffi.
"Tapi kan ujung-ujungnya harus nikah juga," balas Joshua.
"Kata siapa 'A? Kan ta'aruf cuma masa perkenalan doang, kalo mau lanjut atau nggaknya ya nanti di omongin baik-baik. Urusan belakangan lah itu," ujar Raffi yang meralat argumen Joshua.
"Ta'aruf ya?" Gumam Joshua.
Cowok itu mulai berpikir, harus nggak dia ngelakuin saran ayahnya atau nggak usah?
"Pikirin aja dulu baik-baik. Nanti kalo udah merasa yakin, bilang sama ayah. Kita samperin keluarganya Kiandra. Ayah masuk dulu ya," ujar Raffi seraya menepuk pelan pundak anaknya lalu berlalu.
Joshua hanya memandang rumput jepang yang ada di halaman rumahnya, "Harus nggak nih?" Gumamnya lagi.
Nanti deh di pikirin, sholat istiqarah dulu. -joshua
***
Nggak kerasa juga udah H-4 mau lebaran, Kampung TujuhBelas itu nggak pernah sepi kalau pun mau lebaran juga. Justru malah tambah rame soalnya yang dari kota pada pulang kampung. Kaya sekarang nih anak-anak lagi pada main bola di lapangan tanah merah sore-sore. Lumayanlah buat ngisi waktu luang sambil nunggu buka puasa.
Kiandra dan Krystal duduk di salah satu batang pohon yang sudah tumbang dan mati. Keduanya sama-sama memperhatikan anak-anak cowok yang lagi pada main bola.
"Liat deh, tumben banget Joshua mau ikutan main bola. Jarang banget loh dia main bola kaya gini. Malah sampe kotor-kotoran gara-gara tanah, nggak pake sandal, teriak-teriakan kaya gitu," ujar Krystal sambil menunjuk Joshua yang lagi bertos ria dengan Chanyeol karena berhasil mgebobol gawangnya Seongwoo.
Lagian Seongwoo bego banget ngejaga gawangnya. Bukannya siap-siap, eh dia malah nyantai sambil sandaran ke gawang terus kipas-kipas juga. Pas ada bola dateng, cuma dia liatin. Pas gol, dia malah tepuk tangan. Padahal itu gol dari lawan. :(
Bodoh kamu ong. Pengen saya pecat jadi cast rasanya. :(
"Oh ya? Gua pikir dia aktif main bareng anak-anak," balas Kiandra.
Krystal menggeleng, "Nggak. Dia cuma aktif di kegiatan amal, terus masjid sama acara-acara besar yang berhubungan sama keagamaan," balas Krystal.
Kiandra mengangguk paham lalu kembali menonton pertandingan bola itu.
"Btw, Joshua sama Daniel udah baikan apa gimana? Kayanya dari tadi mereka berdua akur-akur aja. Liat tuh malah sekarang mereka ketawa-ketawa sambil rangkul-rangkulan gitu lagi," ujar Krystal lagi sambil menatap keduanya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
17's Ramadhan Mission [1.0] 🌠 Seventeen ✔️
Fanfiction[END] Cuma rutinitas seorang cewek konyol dan gilaㅡKiandra Athalaㅡyang baru aja pindah dari kota ke kampung untuk terus mengikuti cowok kalemㅡJoshua Hongㅡyang merupakan anak dari seorang Ustadz. Sejak pertemuan keduanya, muncul berbagai kejadian-ke...