❝ Misi 5: Caper ❞

1.2K 266 27
                                    

Kalian tau gak, sekarang acara mengajinya malah jadi ricuh. Itu karena Joshua dan Daniel yang sama-sama mau mencari perhatian pada Kiandra. Kiandra sendiri udah capek dengerin Daniel dan Joshua ngoceh mulu, tapi dia milih diem aja. Gak mau ngeladenin.

Gua pura-pura aja gak dengar ah. Bodo amat mereka mau ngomongin apa :( -kiandra

"Ki, lo harus dengar ini. Manse pinter banget baca doa makannya," seru Daniel sambil tepuk tangan.

"Yaelah Dan, anak sekecil itu juga udah tau kali doa makan kaya gimana. Kalo gak tau kebangetan amat, kemana aja orang tuanya selama ini," balas Kiandra yang udah duduk nyandar di tembok sambil kipas-kipas cantik.

"Oh gitu ya."

Daniel kicep, dia cuma garuk-garuk kepalanya doang. Padahal gak gatel ataupun kutuan.

"Dek Kian, kamu percaya gak kalo Daehan bisa baca Al-Baqorah ayat 1-5? Ini barusan dia baca di depan saya," ujar Joshua lagi.

Daniel melirik Joshua sinis, "Yakali, mana mungkin bocah kaya Daehan hafal Al-Baqoroh, bego. Dia 5 tahun aja belum, pinteran dikit napa kalo mau ngeboong," Cibir Daniel.

Joshua balas menatap Daniel dengan sinis, "Loh kamu tau apa? Saya yang dengar, bukan kamu," balas Joshua tak kalah sinis.

Yhaa berantem aja lu berdua! Sana ke tengah-tengah masjid! Mumpung masih sepi! -al

Kiandra masih asik aja kipas-kipas, bodo amat dia sama Joshua dan Daniel yang dari tadi adu bacot.

"Daehan, coba sayang baca surat Al-Baqoroh ayat 1-5," titah Kiandra.

Joshua dan Daniel langsung nengok dan mereka nampilin muka asem banget kaya ketek.

"Al-Baqoroh itu apa, kak? Daehan belum pernah dengar," balas Daehan bingung.

Kiandra tersenyum, "Itu surat pertama yang ada di Al-Qur'an. Coba Daehan baca surat Al-Fatihah," titah Kiandra lagi.

Daehan mulai membaca surat Al-Fatihah, ya walaupun masih kagok dan lupa-lupa ayat dikit. Pas udah selesai, Kiandra bertepuk tangan dan mengusap kepala Daehan.

"Bagus Daehan. Besok-besok lancarin lagi ya," ujar Kiandra sambil tersenyum.

Daehan mengangguk, "Iya kak," balasnya sambil memamerkan gigi susunya.

Daehan pun beranjak dari sana meninggalkan Kiandra bersama 2 manusia yang masih asem banget mukanya.

"Mana? Katanya bisa baca Al-Baqoroh. Baca surat Al-Fatihah aja masih kagok. Cih," Kiandra berdecih lalu berlalu dari sana.

Joshua dan Daniel gak bisa berbuat apa-apa, soalnya mereka berdua emang salah. Keduanya kembali saling bertatapan tajam.

Ya perang di antara keduanya di mulai geng.

"Kiandra punya gua,," lirih Daniel.

Joshua mengerutkan keningnya, "Oh ya? Kata siapa? Dek Kian bukan punya siapa-siapa, termasuk kamu. Sadar diri aja," balas Joshua tak mau kalah.

"Bisa apa sih lo? Punya apa sih lo? Kiandra gak bakalan mau liat lo. Ganteng? Jelas gantengan gua. Tajir? Tajiran gua," sombong Daniel sambil merapikan kerah bajunya.

Joshua mendengus, "Apa kamu bilang? Ganteng tuh relatif dan tajir juga gak cuma kamu doang. Di kampung sini juga banyak yang tajir. Jangan pentingin urusan dunia, pentingin urusan akhirat. Kehidupan kita jauh lebih kekal di akhirat, Dan," balas Joshua.

"Jadi lo pikir gua gak nyiapin buat akhirat gitu? Tenang gua udah nyiapin. Jadi santai aja," ujar Daniel.




"HALAH! SUBUH AJA MASIH KETIDURAN, DZUHUR AJA MASIH SUKA SOK SIBUK, ASHAR AJA SOK MASIH DI JALAN PADAHAL UDAH DI KAMAR, MAGHRIB SOK KECAPEKAN, ISYA SOK KETIDURAN. GUE DOAIN TIDUR SELAMANYA LU, DAN!!!"






"ANJIR!!! SIAPA YANG NGOMONG BARUSAN?!!! Sewot Daniel sambil celingukan mencari orang yang barusan ngomong.

"GUA!! KENAPA?!! MAU NGOMEL LU?!!" Balas Seongwoo sambil melotot seram.

Seketika nyali Daniel langsung ciut, "Yaudah iya."

Ujung-ujungnya dia cuma ngeiyain ucaoan Seongwoo.

Joshua cuma bisa geleng-geleng kepala aja ngeliatin kelakuan Daniel dan Seongwoo yang masih kaya bocah. Kiandra yang dengar itu cuma bisa menghela nafas pelan.

Dari tadi pada nyebut-nyebut nama gua, ngerebutin gue apa gimana dah? :" -kiandra

***

Jam udah menunjukkan pukul 17.37, udah mau deket-deket buka puasa. Kiandra udah menatap makanan sejak tadi, di bantu Daehwi, Samuel dan Woojin.

"Kak Kian, eke mau tanya dong," ujar Daehwi yang sudah selesai melaksanakan tugasnya. Naroin piring berisi kurma.

"Apa Dew?" Tanya Kiandra.

"Hmm... Kak Kian, ada sesuatu sama 'Aa Joshua ya? Kok kayanya 'Aa Joshua suka banget liat kakak. Mana sambil senyum-senyum gitu. Kan eke takut jadinya," ujar Daehwi.

Kiandra cuma mangap aja.

"Ha?"

Daehwi menoleh, "Bener gak kak?"

Kiandra menggeleng pelan, "Gak ada apa-apa sih. Kenapa emang?" Tanya Kiandra.

Daehwi mengangguk paham, "Oh eke kita 'Aa Joshua suka sama Kak Kian gitu. Kalo misalnya suka kan eke setuju banget," balas Daehwi.

Kiandra hanya tersenyum lalu menggeleng pelan, "Ada-ada aja kamu, Wi. Yaudah, bantuin kakak lagi ya itu taroin teh manisnya," titah Kiandra.

"Siap kak!"

Daehwi nurut aja. Akhirnya dia bantuin yang lain naroin gelas-gelas plastik yang isinya teh manis bareng sama Woojin dan Samuel. Ya biasalah namanya juga anak-anak jadi pasti aja ada berantemnya. Iya cuma Samuel sama Daehwi doang yang berantem. Sedangkan Woojin bodo amat. Dia gak peduli, yang penting urusannya sama gelas teh kelar.

"Lo Kiandra?"

Kiandra yang baru aja meletakkan piring berisi gorengan pun akhirnya berbalik, "Ya. Lo siapa?" Tanya Kiandra.

"Kenalin gue Minkyung," ujar cewek tinggi bermata sipit yang katanya nama dia Minkyung.

Kiandra sih iya iya aja terus dia langsung pergi gitu aja. Abisnya aura Minkyung dari awal ngenalin diri udah gak enak. Kiandra udah punya feeling kalo si Minkyung ini mau ngelabrak dia.

"Heh! Mau kemana lo?!" Tahan Minkyung sambil menarik tangan Kiandra.

"Mau bantuin nyiapin ta'jil. Kenapa? Lo mau ikutan juga? Sok atuh, jangan banyak ngomong," balas Kiandra yang mendadak mulai sinis.

"Gue gak level sama yang kaya gitu. Gue mau tanya sama lo," ujar Minkyung congak.

Kiandra melepaskan kasar cengkraman tangan Minkyung pada pergelangan tangannya.

"Silahkan."

"Apa hubungan lu sama Joshua?" Tanya Minkyung.

Pfft, napadah nih orang dateng-dateng nanyain gua sama Joshua. -kiandra

Kiandra menggeleng, "Gak ada apa-apa. Udah kan? Gua cabut ya," balas Kiandra.

Dia baru saja mau melangkahkan kakinya tapi gak jadi lagi gara-gara di tahan sama Minkyung.

"Wey! Tahan gua mulu lu. Kenapa sih?! Naksir gua?! Sorry, gua masih normal ya," balas Kiandra sinis.

Minkyung berdecih pelan, "Joshua punya gua," ujar Minkyung dengan penuh penekanan.

Kiandra cuma ngeliatin Minkyung dengan muka biasa aja.

"Oh."

Abis itu Kiandra pergi gitu aja.

Hahaha angpas :') -al

***

A/N:

Gataulah saya sama yang ini. Absurd :(

17's Ramadhan Mission [1.0] 🌠 Seventeen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang