Part Eleven

10.9K 715 55
                                    

Warning : Typo Everywhere!!!

Happy reading 😇 and Voment please 😁

'Ting tong' Bel apartemen Layra berbunyi. Dengan langkah santai Layra segera membukakan pintu.

Saat pintu terbuka tubuh Layra langsung terdorong oleh seseorang sehingga tubuhnya terhimpit diantara tembok dan tubuh orang itu.

"Ada apa ini Alfa?" Tanya Layra setelah menyadari bahwa seseorang itu adalah Alfa. Layra berusaha melepaskan himpitan Alfa namun sia sia saja karena tenaga Alfa jauh lebih kuat daripada dirinya. Tubuhnya terkurung dengan kedua tangan Alfa berada di sisi wajanya.

Alfa pun sedari tadi tak menjawab pertanyaan Layra. Pria itu hanya memandang intens kearah Layra.

Layra yang sedaritadi meronta-ronta untuk dilepaskan pun menyerah dan berhenti karena lelah.

Tanpa diduga Alfa langsung mendekatkan wajahnya pada Layra dan melumat bibir Layra.

Alfa menyesap bibir bawah Layra yang terasa lembut di bibirnya. Alfa juga mengeksplorasi mulut Layra dengan lidahnya.

Anehnya Layra hanya diam saat Alfa menciumnya. Ia tak berontak. Justru Layra seperti menikmati ciuman panas itu.

Layra sedikit mengerang saat Alfa menggigit kecil bibirnya. Tangan Alfa menangkup pipi layra agar ciuman itu semakin intens. Alfa merasa bibir Layra bagaikan candu untuknya.

Nafas keduanya terengah-engah karena ciuman panas yang cukup lama itu. Bagian bawah tubuh Alfa pun sudah mengeras karena begitu bergairah terhadap tubuh Alfa.

Bibir Layra sedikit membengkak, dan pusat dirinya juga berkedut karena bergairah saat berciuman.

"Alfa, apa yang kau lakukan?" Cicit Layra dengan suara pelan.

Alfa menyatukan keningnya dengan kening Layra. Nafas mint pria itu terasa menerpa wajah Layra karena jarak mereka begitu dekat.

"Aku menyukaimu Layra. Aku mencintaimu. Dan kau adalah milikku." Ucapnya dengan suara rendah yang membuat tubuh Layra meremang. Sebelah tangan Alfa mengelus pipi Layra dengan lembut lalu ia mengecup bibir Layra.

Layra merasa hal ini hanyalah sebuah mimpi. Ya ini hanyalah mimpi. Layra mencubit pipi tembamnya dengan keras.

"Aww." Pekik Layra karena merasakan sakit akibat bekas cubitannya sendiri.

Alfa terkekeh pelan dan hal itu membuat wajahnya sangat sangat tampan. "Ini bukan mimpi sayang. Ini semua sungguhan."

Layra mendorong tubuh Alfa pelan agar jarak mereka tak begitu dekat. Ini harus dilakukannya untuk kesehatan jantungnya.

"A.. aku tidak bisa Alfa." Layra berjalan ke dapur untuk menjauhi Alfa.

Layra meneguk segelas air mineral untuk menormalkan degup jantungnya yang berdetak kencang akibat ulah Alfa.

Alfa hanya diam memperhatikan Layra yang masih tampak shock dengan pernyataan cintanya barusan.

Alfa sungguh mencintai Layra, ia tidak berbohong akan perasaanya itu. Peristiwa kemarin saat ia manonjok pria tak dikenal itu ia sadari sebagai sikap cemburu karena pria itu mencium punggung tangan Layra.

Lovely FattyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang