Part Twenty One

5.7K 388 22
                                    

Haiiiii...
Aku mau minta maaf yang sebesar-besarnya karena baru melanjutkan cerita ini. Pokoknya saya minta maaf ya readers ku sayanggg😘
Semoga masih ada yg mau baca hehehe

Happy Reading ❤️

Sudah dua hari semenjak Alfa mengetahui isi amplop coklat sialan itu dan untungnya Lardo mengatakan bahwa ia sudah menemukan informasi tentang siapa pelakunnya.

"Jadi siapa yang melakukannya?" Tanya Alfa tak sabar.

"Kau pasti tidak akan terkejut jika mengetahuinya." Balas Lardo penuh teka-teki yang membuat Alfa mendengus kesal.

Lardo terkekeh melihat sahabat sekaligus atasannya yang tampak kesal padannya.

"Pelakunya adalah Rayana. Sedangkan wanita yang bercumbu denganmu di club adalah suruhan Rayana." Jelas Lardo kali ini dengan serius.

"Huh wanita itu memang selalu membuat kacau dan membuatku geram. Apa sudah ada informasi dimana keberadaannya?" Alfa menaikkan alisnya meminta jawaban pada Lardo.

"Jujur saja ku katakan wanita itu begitu licin. Dia benar-benar pandai bersembunyi." Ucap Lardo apa adanya. Buktinya, Rayana memang sulit sekali ditemukan.

Dan sekarang Alfa benar-benar merasa kesal dengan wanita bernama Rayana itu.

•••

Dua hari terakhir ini Layra merasa tubuhnya kurang fit. Dan sekarang pun ia malas bangun dari kasurnya. Tubuhnya terasa lemas. Ia juga mengabaikan seluruh pesan dan telepon dari kekasihnya, Alfa.

"arghhh.. kepalaku seperti mau pecah." rintih Layra sambil memegangi kepalanya. Perut nya juga terasa perih karena ia belum makan. Makan pun percuma karena Layra pasti akan memuntahkan nya lagi.

Sayang sekali, Layra benar-benar tak punya obat sakit kepala sekarang. Layra mengeratkan selimutnya karena ia mulai merasa kedinginan dan menggigil. oh sungguh ini hari yang buruk untuk nya.

Perlahan-lahan Layra mulai tertidur karena sakit di kepalanya yang sudah tak bisa di toleransi oleh tubuhnya sendiri.

Setelah lumayan lama tertidur, Layra merasakan seseorang memeluknya. ia pun mulai mendapatkan kesadarannya. Apakah ada maling masuk? Atau yang lebih buruknya pemerkosa? tanyannya dalam hati. Tapi ia rasa itu tidak mungkin mengingat keamanan di apartemennya cukup baik.

Layra melihat ke seseorang yang memeluknya, lalu tersenyum setelah mengetahui orang itu. Kepalanya sudah terasa membaik, tidak sepusing tadi. Layra mengecup kening pria di hadapannya.

"Mengapa kau tampan sekali bahkan ketika sedang tertidur." gumam Layra sambil terus memperhatikan Alfa.

Tanpa sadar Alfa sudah mulai bangun dari tidurnya karena merasakan pergerakan seseorang dalam pelukannya.

"Apa kau sudah merasa baikkan? Bagaimana keadaanmu sekarang sayang?" Tanya Alfa khawatir. Ia sudah terduduk di kasur sambil tangannya memeriksa kening Layra. Dan ia senang karena kening Layra sudah tidak panas lagi.

"Better" jawab Layra singkat sambil tersenyum. "Bagaimana bisa kamu berada disini?" Tanya Layra.

"Salahkan saja padamu yang tak mengangkat telponku? Aku sangat khawatir kau tau? Aku takut terjadi apa-apa padamu." Rajuk Alfa. Ia masih kesal bila mengingat tingkah kekasihnya yang tak menjawab telepon ataupun pesan darinya.

"maafkan aku" ucap Layra pelan sambil memeluk pinggang Alfa.

"aku janji tidak akan begitu lain kali." ucap Layra lagi.

Lovely FattyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang