Part Twenty Two

12.7K 503 76
                                    

Haiiii...

Kemarin sebenernya aku mau bales balesin komen kalian tapiiii entah kenapa dari kemarin balesan aku gk kekirim-kirim. Yaudahlah ya akhirnya aku nyerah dan akan bales komen kalian disini aja.

Menanggapi respond kalian, aku mau ngucapin makasih buat yang masih setia sama cerita ini. Aku cinta kalian 😘

Buat yang nanya "KENAPA LANJUTNYA LAMA?", nih aku mau jelasin ke kalian. Jadiiii beberapa bulan kemarin itu aku lagi mengalami yang namanya writer's block. Kalian yg mungkin penulis juga pasti ngerti lah ya hal semacam ini emang sering terjadi sama penulis-penulis. So maka dari itu aku bener bener gak punya mood dan gk punya inspirasi buat nulis. Aku harap pengertian dari kalian juga. Hehehe

Sekian Bacotan dari akuuu hehehhe.

Happy reading all ❤️

Gio sudah bangun dari koma nya. Hal ini adalah berita baik sekaligus buruk bagi Layra. Bukannya Layra jahat karena tidak menginginkan Gio bangun dari koma, tapi hanya saja Layra belum sesiap itu menghadapinya.

Sedari tadi Layra lebih banyak melamun daripada mendengarkan ocehan Jill terkait pekerjaannya. Ia lebih sibuk memikirkan hal apa yang akan dilakukannya kepada Gio. Apa dia langsung menjelaskan pada Gio tentang hubungan mereka. Atau dia harus menunggu pria itu sembuh total lalu menjelaskan hubungan mereka. Layra mengangguk pelan, sepertinya pilihan kedua memang lebih baik.

"Apa kau paham penjelasanku, nona Layra?!" Tanya Jill sebal yang ternyata sedari tadi tak di acuhkan oleh Layra.

"Mm maaf Jill, bisa kau mengulanginya?" Pinta Layra dengan tatapan rasa bersalah karena sedari tadi ia tidak fokus pada Jill.

Jill mendengus sebal, namun akhirnya mengulangi penjelasannya pada Layra.

•••

Sepulang bekerja Layra dijemput oleh Alfa. Layra tersenyum melihat pria itu sudah menunggu didepan gedung agensi milik Jill.

"Maaf membuatmu menunggu." Ucap Layra. Alfa mengangguk kecil, mengecup kening Layra.

"Mmm.. Alfa, aku ingin bicara sesuatu." Layra tampak ragu. Haruskah ia membucarakan ini dengan Alfa? Tapii Alfa harus mengetahui hal yang ingin disampaikannya itu.

Alfa mengerutkan keningnya lalu mengangguk pelan. "Baiklah kita bicara tapi tidak disini. Kita bicara di cafe saja."

Layra pun akhirnya mengikuti kemana Alfa membawanya. Pria itu membawa Layra mampir ke sebuah cafe yang banyak menyediakan minuman coklat dan kopi.

Alfa dan Layra duduk di salah satu tempat yang strategis yaitu agak di pojok.

"Mau pesan apa sayang?" Tanya Alfa.

"Dark Choco dingin saja." Balas Layra.

"Baiklah aku akan pesan itu 2." Sahut Alfa lalu memesannya pada waiters yang sedari tadi tak bisa memalingkan wajahnya pada Alfa. Layra sedikit sebal melihatnya.

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan sayang?" Alfa menggenggam kedua tangan Layra setelah waiters itu pergi.

"Mmm.. Ini tentang Gio." Ucapan Layra memelan ketika menyebutkan nama pria yang sempat menjadi kekasihnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lovely FattyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang