Catatan 12 Juni 2014 (Tanjung Priok)

158 19 0
                                    

Debu dan bising kendaraan
tak mengaburkan sejarah tanjung kota ini.
Kota yang bermula
dari kerasnya geliat kehidupan pelabuhan.
Pukul 07.35 pagi.
Di dalam angkutan umum berwarna merah,
aku saksikan bayang-bayang pembangunan kota.
Menurut kabar, tiang-tiang beton ini kelak akan menopang
jalan bebas hambatan bagi truk-truk besar
yang hendak masuk dan keluar pelabuhan.
Aku saksikan:
buruh-buruh bangunan dengan pelindung kepala
berbaris dikomandoi mandor mereka
di antara riuhnya jalan raya.
Sementara sebagian buruh lain terlihat tengah bersantai
di warung makan kecil
yang di sampingnya terpampang sebuah spanduk kampanye
dari seorang kandidat presiden.

Hidup terus berjalan.
Angkutan umum yang kutumpangi terus berjalan
ke arah timur, ke arah pulang.

Langit di Ceruk JendelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang