Dirungkupi senja,
laut seperti sendu mata dara
yang mengundang beribu ombak rindu
ke tepi pantai kalbu nan kelabu.Desir pasir membisikkan keriangan yang silam.
Rinduku padamu yang tak kunjung lekang.
Dalam deburan sunyi doa-doa pun bersemayam,
setia mengeja namamu--sesabar batu karang.Kembali kulepaskan segenap isyarat
pada degup angin pesisir yang datang dan pergi.
Matahari pun melindap dengan kemurungannya yang likat
terpendam bersama kasihku yang sunyi.Tanjung Priok, 2014
*Puisi ini pernah dimuat di Koran IndoPos edisi Sabtu, 25 Oktober 2014
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit di Ceruk Jendela
Puisi"Di ceruk jendela, kau selalu memilih menjelma langit, yang hanya bisa kusentuh dengan puisi, kupeluk dengan doa." Catatan Penulis: Terima kasih, untuk teman-teman yang sudah bersedia membaca, mengapresiasi, memberi puji, kritik serta saran terhadap...