Jinan pov
Aku tersenyum mana kala senior itu pergi dari hadapanku, bukanya aku tak berhasil mencari tau siapa namanya namun aku hanya pura-pura tidak tau kenapa? Karna saat aku melihat ia di pojok lorong pos itu aku sudah menyukainya dalam diam... Sebenarnya sebelum aku masuk ke AHS ini aku sudah tau dia siapa dan siapa nama dia ya dia adalah cindy hapsari maharani pujiantoro Putri, siapa sih yang tak mengenal gadis pendiam jutek namun manis itu? Belum genap setahun ia masuk ke AHS namanya sudah melejit dan terdengar sampai ke AJHS... Kejutekannya tidak membuat ia urung dalam berkarir karirnya sukses melejit dalam dance.. Dance coverannya itu sukses membuatku tertarik dengan dunia dance dan dia lah sebenarnya yang membuatku tertarik masuk ke AHS ini...
Jujur aku kaget tadi saat ia berjalan ke arahku dan menarikku untuk personal mentoring awalanya aku kaget kaget karna di bentak olehnya namun aku kembali melunak saat ia kembali bersikap manis dan mengantarku ke barisan
Aku tak bisa berkata apapun karna aku menyukainya dalam diamku
Entah tadi saat sarapan aku yang kegeran atau memang benar adanya ia memperhatikanku dari belakang hingga acaranya berakhir
Aah sudahlah kau membuatku gila kak...
Aku berjalan pelan keluar gerbang sekolah dan kudapati mobil jemputanku sudah terparkir dengan rapih saat aku berjalan ke arah mobil supir membukakan pintu dan menyuruhku masuk, ya beginilah hidupku aku terlahir dari keluarga kaya namun apa kalian tau , hidupku tak seindah yang kalian kira...
"Non mau kemana sekarang ?" tanya supirku
"Pulang pa aku cape " keluhku
"Baik non" seru supir...
....
Mobil sudah terparkir dengan rapih di depan pintu masuk rumahku pintu terbuka
"Makasih pa" seruku pelan pada supir yang membuka kan pintu dan akupun segera masuk
Ya seperti inilah suasana rumah ku sepi sunyi dan senyap... Hanya ada beberapa asisten rumah tangga penjaga kebun sekaligus pengurus kelinciku serta supir pribadi ku, seorang asisten rumah tangga datang menghampiriku dan meminta tas yang sedang aku gendong
"Gausah biar aku aja yang bawa, " tolakku lembut
"Eh.. Bi.. "Keluhku saat aku akan menaiki tangga pada pelayan yang berdiri mengikutiku
"Ia non? " tanya pelayan itu ikut berhenti
"Besok buatkan sarapan untukku untuk porsi dua orang dan sepertinya ini akan terus berlanjut sampai sebulan kedepan" seruku pelan
"Tumben non mau di bawain sarapan" tanya pelayanku
"Aku kena hukuman dan itu salah satu hukumannya " keluhku melanjutkan berjalan ke arah kamarku
"Kenapa non ga bilang non siapa biar ga di hukum, non kan"
"Sutt bii... Semua itu ayah yang punya dan ayah yang bertindak bukan aku, aku cuman jinan yang hanya memiliki tubuh yang melekat sekarang tidak dengan Harta, aku gamau kejadian waktu di AJHS terulang lagi cuman karna ayah yang memiliki jabatan bi" keluhku membuka pintu kamar..
"Non jinan memang selalu seperti ini, " keluh pelayan masuk ke dalam kamarku
"Mau di buatkan apa untuk makan malam? " tanya pelayan
"Apapun terserah bibi" keluhku pelan melepas sepatu dan merebahkan tubuh ke tempat tidur
Pelayan itu segera merapihkan sepatu serta tas dan barang bawaanku di dalam tas sedangkan aku masih diam terpaku menatap lampu di atap kamarku