jinan Pov
Pagi ini aku terbangun karna deringan alarm yang sukses membuatku merasa terganggu... Harusnya waktuku bangun pagi setengah jam lagi namun karna perintah cindy sang pemenang golden rules aku harus bangun 30 menit lebih awal dari biasanya, dengan malas aku mengambil hendphon di atas nakas samping tempat tidur memijit nama "your master" dan mulai memijit tombol hijau
"...tutt... Tuut..."masih tersambung dengan sambungan
"Halo... " suara purau di ujung sana dengan nada khas orang bangun tidur ..
"Aduh suaranya bikin aku lemah" keluhku tentu dalam hati
"Cindy ayo bangun sudah jam 5" keluhku
"Jinan..?? Hmm pagi sunshine, " sapanya
"Pagi cindy.. Ayo cepat siap siap kamu perlu sarapan dulu kan? " tanyaku
"Iah kamu juga cepat siap siap kalo sampe aku duluan yang sampe sekolah bakal aku Kasih hukuman buat kamu" keluh cindy..
"Ck galak" gumamku pelan..
"Apa jinan? " tanya cindy
"Aku denger loh" jawabnya lagi
"Ehh nga nga yaudah ya aku mau siap siap bye" keluhku mematikan sambungan telvon dan mulai bersiap siap...
...
"Bi semuanya udah siap??" tanyaku pada pelayan yang masih sibuk di meja belajarku sedangkan aku sedang sibuk memakai dasiku
"Sudah non semuanya sudah siap" keluh pelayanku
"Sarapan? " tanyaku
"Sudah ada di dalam tas" jawab pelayanku..
"Okey baik lah, terimakasih bibi... " ucapku pada pelayan itu mengambil tas di tangan nya dan pergi menuju luar rumah
Waktu masih menujukan pukul enam pagi dan kelasku di mulai pukul set8 pagi good job cindy kamu membuatku bangun dan sibuk lebih awal sekarang...
Aku kini sudah dalam perjalanan menuju sekolahku dan mobil mulai memasuki parkiran sekolah pa supir mulai membukakan pintu mobil dan saraya aku keluar mobil..
"Dreet.. Dreett" getaran hendphon di saku rokku membuatku berhenti berjalan sejenak
"Temui aku di Taman belakang sekolah sekarang, ikuti jalan lorong pos mentoring aku kemarin, nanti kamu akan menemukan lorong yang menyambung ke Taman belakang" seru pesan singkat yang di kirim oleh cindy..
"Okey.. " keluhku menyimpan kembali hendphon dalam saku rokku dan mulai berjalan
Ku susuri lorong pos kemarin tempat aku individual mentoring dengan cindy aku berjalan lurus menyusuri lorong tepat di ujung lorong ada sebuah belokan lorong kecil yang mungkin menurutku hanya segelintir orang yang tau tempat ini dengan sedikit takut aku segera melangkah masuk ke lorong yang sedikit gelap karna di apit oleh dingding dua kelas tepat saat di ujung lorong aku di lagetkan dengan suasana Indah Taman
"Waw" gumamku pelan melihat Taman yang bersih dan asri serta terdapat kolam ikan di pojok taman
Kudapati seorang gadis sedang merebahkan diri di bawah rindangnya pohon besar yang terdapat di sebrang kolam ikan
"Jinan kemarilah" perintah cindy
Aku berjalan pelan ke arahnya yang masih merebahkan diri
"Jangan pernah bilang kesiapapun tentang tempat ini jinan, ini tempat privacy antara aku puci cristy dan sekarang bertambah menjadi denganmu" keluh cindy..
Aku hanya menjawab dengan angukan...
"Sini ayo cepat duduk aku sudah lapar" keluh cindy menepuk nepuk tempat kosong di sampingnya
Aku segera duduk di sampingnya dan mulai mengelaurkan bekal yang di siapkan oleh pelayanku tadi
Mata berbinar terpancar dari mata cindy manakala aku membuka kotak bekalku, aku yang menyadari itu segera menyerahkan kotak makanku kepadanya
"Dimakan " gumammu sambil tersenyum simpul kearah cindy
Cindy menatapku tanpa berkedip mata kami bertemu beberapa saat cindy masih terus menatapku hingga aku mulai tersadar dan membuang pandangan terlebih dahulu dan cindy mulai mengambil kotak makan di tanganku dan mulai memakannya
"Kamu ga sarapan jinan? " tanya cristy di sela sela suapannya
"Aku sudah sarapan tadi di rumah" bohongku...
Mana bisa aku mengaku bahwa bekal yang sedang ia makan dengan lahap itu adalah porsi untuk dua orang untukku dan untuknya tapi melihat cindy makan dengan lahap seperti itu sudah membuatku kenyang sendiri...
"Ini orang kurus tapi rakus ya" gumamku sendiri melihat tingkah cindy yang masih sibuk memakan bekal sarapanku
Aku segera membuka botol minumanku dan menyerahkannya kepada cindy
"Diminum dulu cinhap" keluhku menyodorkan botol minum
"Eh iah makasih" keluh cindy mengambil botol minum saraya meminumnya
"Ini gue punya temen ko gaada rasa malu malunya sedikitpun" keluh sebuah suara dari balik lorong
"Iah gue merasa malu menjadi temennya" keluh suara lain
Dan dua orang itupun muncul keluar dari lorong...
"Deg" kaget bukan main dan aku kembali menunduk tanda malu
"Sorry atas kelakuan temen gue yang super gatau mau ini jinan" keluh suara yang aku tau ini suara kak cristy
"Berisik lu kiti elah gangu gue lagi makan aja" keluh cindy yang masih sibuk dengan makanannya
"Gausah takut sama kita, kita baik ko kemarin cuman acting kenalin gue puti dan ini cristy kamu udah kenal kita kan" tanya puti duduk dihadapanku
"Suu.. Dah ka" jawabku masih dengan terbata-bata
"Yaampun masih aja gagu, gue serius gue ga galak jinan.. Oh ia panggil gue puti gausah kakak" pinta puti
"Ngomong-ngomong sorry atas kelakuan temen gue, ya gini lah namanya anak kostan kalo ketemu makanan homemade " keluh puti
"Loh!! Cindy ngekost?? Ko aku baru tau" seruku tentu dalam hati..
"Gausah kaget gitu jinan.. Cindy emang ngekost di sini" keluh christy
"Kenalin gue christy" seru christy menatapku dan memberi tangan
"Jinan kak" jawabku membalas jabatan tanganya
"Kiti or christy aja no kakak" pinta christy
"Mmm... " gumamku bergumam...
"Eh ngomong ngomong kamu cantik juga ya" keluh puti memegang daguku saraya menatap wajahku lekat..
"Jauh jauh lu dari jinan" keluh cindy menepis tangan puti yang ada di daguku
"Eish selow.. Singga ngamuk mainannya di pegang gue.. Takut tuh takut mainannya berpaling ke gue" keluh puti
"Puti astaga tu bibir minta di nafkahin si christy ye" keluh cindy menaruh kotak bekal yang sudah kosong
"Eh hap ampun" keluh puti...
"Bercanda doang gue" keluh puti
"Abis elu bercandanya mainan mainan tau jinan orang bukan mainan " "pletak" keluh christy saraya mengeplak bibir puti
"Ampun kiti ampun elah salah kulu nih gue" keluh puti dengan wajah memelas
Wajah memelas puti sukses membuat aku christy serta cindy tertawa tawa yang baru ku lihat dari sosok cindy tawa dengan lesung pipi yang manis tawa yang mengambarkan kebahagiaan ahh.. Cindy aku semakin suka kepadamu... Aku masih betah memandang wajah tertawa cindy tapi tersadar kini cindy ikut menatapku sambil terus tertawa... Ah aku tak kuasa menatapnya lagi saraya membuang muka dan menunduk..