nineteen (end)

1K 49 5
                                    

cindy berjalan pelan memasuki ruangan kamar apartemen, boby memiliki apartemen di italia hadiah dari rekan bisnisnya. Baru saja cindy masuk ke ruang tamu ia sudah di kagetkan oleh vino yang berdiri matung memperhatikan cindy

"mau sampai kapan kamu seperti ini de? " tanya vino

"entahlah mungkin hingga aku lelah sendiri" jawab cindy singkat

"kalo cinta ya samperin bukan malah sembunyi" keluh vino

"kak vino ga ngerti, oke mungkin aku bisa aja hadir di hidup dia lagi kalo emang aku ilang satu atau dua Bulan tapi ini 3 tahun kak 3 tahun bayangin aku aja gatau sekarang gimana " keluh cindy menghempaskan tubuh di atas sofa

"cindy..." keluh vino pelan sambil menarik nafas dan duduk di samping cindy

"ini kita udah hampir 6 bulan di italia tapi kamu masih kaya gini" keluh vino

"cobalah mencari kebahagiaan kamu sekarang dee mamah udah ga ada setidaknya kamu kembali ke dia yang masih menungu kamu" keluh vino

"aku ga berani kak" keluh cindy

"jinan nunguin kamu ko cindy, dia masih setia sama kamu" keluh vino

"kak vino ngarang" keluh cindy

"sudah lah kalo kamu masih ga percaya sama kak vino, kak vino pusing mau cari kopi" keluh vino beranjak dari duduknya dan pergi.

Setelah pintu apartemen kembali tertutup cindy mulai mematung sendiri di ambilnya handphone miliknya di dalam saku dan membuka layar kunci, senyum kecil terpancar dari wajah cindy saat ia menatap wajah manis jinan di wallpaper handphonenya

"masihkah kamu menunggu aku jinan" tanyanya masih terus memperhatikan wajah jinan di wallpaper handphone miliknya

.......

Siang itu italia kembali di guyur hujan seorang gadis mematung di pinggiran toko menunggu hujan reda gadis itu masih diam sibuk memperhatikan gemercik gemercik air hujan yang turun ke bumi jemarinya terulur menapah gemercik air hujan dan saraya tersenyum...

Senyuman gadis itu membuat gadis lain yang berdiri di pinggiran toko sisi lain ikut tersenyum pasalnya senyuman itu senyuman yang selalu membuat dirinya merindu akan gadis yang masih terus memainkan air hujan.

Cukup lama mereka berada di posisi itu hingga tiba-tiba saja sebuah mobil melaju dengan cepat di jalanan dan menyambar genangan air yang berada tepat di hadapan gadis yang masih tetap sibuk memainkan air hujan di tangannya, gadis lain yang menyadari kedatangan mobil tersebut dan berniat menyipratkan genagan ke arah gadis yang sedang memainkan air hujan itu segera berlari dan melindungi gadis itu. Didorongnya gadis itu dengan kedua tangan dan mencoba melindunginya, kejadian itu sontak membuat baju yang ia kenakan basah kuyup bagian belakangnya, sedangkan gadis yang ia selamatkan masih diam mematung tak percaya dengan apa yang terjadi.

"cindy.... " suara pelan gadis yang di selamatkan itu tiba-tiba keluar

"jinan... " jawab gadis yang kini sudah basah kuyup

Pandangan mereka bertemu, mata berkaca kaca milik jinan mulai terlihat matanya mulai lembab dan tanpa di sadari ia mulai menangis

"jangan menangis" keluh cindy pelan mengusap air mata jinan

"kamu... Jahat" keluh jinan saraya memeluk cindy

"maaf, maafkan aku" keluh cindy terkaget dengan perlakuan jinan namun tetap membalas pelukan jinan...

"kamu basah" keluh jinan saat menyadari tubuh belakang jinan basah kuyup

"ia basah dan sekarang baju depan kupun basah karna air matamu" keluh cindy

the cool girlmentor (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang