Sebenarnya apa yang shania katakan itu bohong, shania memiliki penyakit yang harus di trapi di luar negeri sebuah kangker rahim stadium 3 shania sengaja meminta bertemu dengan anak bungsunya sebelum pergi ke luar negeri namun ia sengaja berbohong karna ia tak ingin anak bungsunya menjadi gelisah, shania tau bahwa cindy adalah gadis yang pemikir keras jika terjadi sesuatu dengan orang terkasihnya ia akan menghalalkan segala cara demi untuk kebahagiaan orang terkasihnya, shania tidak mau mengambil resiko jika cindy tau akan penyakitnya mungkin sekolah cindy akan terancam.
Shania terbangun dari tidurnya mendapati cindy yang tertidur di bangku samping tempat tidur dengan tangan terus mendekap jemari shania, shania mengusap lembut kepala cindy membuat sang punya mengeliat tanpa berniat terbangun
"Mmmm jii...." gumam cindy pelan saat usapan shania semakin intens di kepalanya,Merasa terusik dengan usapan shania cindy segera terbangun
"Loh mamah... Aku kira siapa " keluh cindy mengucek-ucek kedua matanya
"Udah sore sayang,, kamu ga makan dulu? " tanya shania
"Sore mah? " tanya cindy melihat jam dinding di dinding kamar inap
"Astaga mah... Cindy keluar dulu" keluh cindy mengambil handphone miliknya yang sedang di cas di atas nakas samping sofa
"Mau kemana de? " tanya vino
"Cari angin kak sama makan" keluh cindy
"Perlu kakak temenin? " tanya vino kembali
"Gausah kak makasih" keluh cindy
"Ayooo angkat dong jii" keluh cindy sambil terus berjalan dengan hendphone menempel di telinganya
"Hallo" jawaban telvon dari ujung sana
"Hallo sayang" sapa cindy pada jinan sambil duduk di sebuah bangku taman
"Kamu kemana aja? Dateng dateng tiba tiba manggil sayang, gatau apa aku khawatir aku nyoba telvonin kamu ga bisa, jahat banget hiks" jinan mulai menangis di ujung sana
"Maaf sayang, hp aku kan mati tadi lupa di cas" keluh cindy
"Udah dong jangan nangis maaf ya sayang... Yang penting aku udah ngabarin kamu kan sekarang dan aku ga kenapa-kenapa" keluh cindy
"Hiks.. Ia ga nangis lagi... " jawab jinan
"Nah gitu dong kan cantik kalo ga nangis" keluh cindy
"Gaada yang mau di jelasin gitu ke aku? " tanya jinan
"Ada ko, sabar dong kan belum" jawab cindy
"Iih cindy" keluh jinan
"Ia ia jinan sayang... Jadi gini tadi papah ke sekolah jemput aku dia bilang mamah sakit dan harus ketemu aku, aku gatau awalnya kenapa ada kak vino juga disini tapi kata mamah dia ga kenapa-kenapa cuman butuh istirahat" keluh cindy
"Berapa hari di Jakarta? Kamu tega ga ketemu aku selama itu? " tanya jinan
"Iih manja... Paling juga 3 hari sayang, kan ini bukan mau aku maaf ya.. " keluh cindy
"Aku kesana ya nemenin kamu" keluh jinan
"Sekolah kamu gimana? Jangan aneh aneh ah aku ga suka kamu ga sekolah" keluh cindy
"Tapi aku kangen kamu cindy, ga ketemu sebentar aja langsung kangen kaya gini, apa kabar nanti di tinggal 3 hari sama kamu" keluh jinan
"Jinan sayang...."
"Gak pokoknya aku mau ke Jakarta nemenin kamu" potong jinan emosi
"Jinan... Dengerin dulu ya sebentar aja, jangan emosi" keluh cindy cindy menarik nafas lalu berbicara kembali