Abaikan!

112 1 0
                                    

Kala malam mengganti setiap fajar
Setiap kaki melangkah keluar
Denyutan jantung tak henti mengobar
Mengubah suatu energi seperti kayu bakar....

Persepsi adalah asumsi...
Asumsi dari setiap ambisi...
Satu langkah ke depan menentukan situasi
Manusia berjalan sendiri tanpa sebuah sisi...

Suara yang terdengar adalah pemberontak
Dari budak-budak kebosanan dan pembudakan
Jiwa dan raga bergantung pada diri sendiri..
Dibanding mayoritas yang berdiri...

Nyala-nyala mimpi yang tak pernah padam,
Mengalahkan setan-setan keji
Mengalahkan setiap siulan keputusasaan...
Apa dikata.... dimana zaman makin edan

Banyak muka-muka tak seutuhnya
Menjiplak disana-sini
Tak cari jati diri
Tak cari jalan sendiri

Memulai sesuatu sesukanya
Menyalahkan hatinya yang lapang,
Seolah-olah semua bisa dianggap semudahnya,
Yang membisu yang tertindas???

Dianggap tak mampu beraksi
Karena tak ikut sensasi
Dianggap makhluk lemah
Yang bisa diinjak dengan mudah...

Apakah cukup dengan gebrakan?
Tak pernah cukup hidup di zaman edan!
Banyak tikus yang berlomba menduduki piramida makanan,
Mengabaikan siapakah diri mereka sebenarnya....

Terakhir kali si Surya bersinar,
'Kan menjadi saksi bisu si Munafik
Dan penyelamat bagi si terinjak
Bagai manusia berwujud siluman!

Jangan pernah takut,
Jangan.... jangan takut berdiri sendiri
Walau salah diambang wajah sendiri
Walau banyak anjing yang menggonggong....

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang