Persepsi

44 0 0
                                    


Ku berdiri ditengah hutan beton
Hilir mudik berganti tetap saja monoton
Sejenak ku hirup dan ku lepas
Semua penat yang terus memakan napas

Berdiri di titik tumpu
Mencoba menelisik setiap ragu
Menewarang sejauh mana aku mampu
Menerjang setiap gegap gempita yang berlalu

Sampailah aku pada persepsi
Yang aku anggap bukanlah ilusi
Dari setiap pemikiran yang terus berasumsi
Dari setiap nyalang otak manusia sendiri

Daku disini menemukan sesuatu
Dari tahun yang telah berlalu
Dari napas yang baru dihirup
Dari perjalanan yang terus membuat hidup

Ketika aku baru menyadari
Dan menyelami cinta sejati
Bukan hanya sebatas emosi
Kemurnian hanya milik dirinya

Asing!
Satu kata yang menerjang gendang telinga
Seolah tersadar dari bom waktu tak terduga
Bahwa jalan tak selalu sama

Menjadi sempurna tak selalu indah
Tapi aku akan daki puncakku sendiri
Aku bukan mawar merah yang merekah
Aku adalah singa yang tak pernah resah

Bisa jadi semua akan jadi beda
Bisa jadi aku hanyalah debu di gurun
Hanya tanya yang terus berbeda
Karena setiap tanya bukan hanya penasaran

Tapi sebuah atau beberapa jawaban
Membawa setiap rumus persoalan 
Mengungkap rasa tak tertahan
Dari setiap ambisi tak berkesudahan

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang