Hidup Mati

31 2 2
                                    

Sejenak ku berdegung
Melantun nada dalam sumbang
Melantun kata dalam pena
Melantun gerak dalam rona

Tangis bayi terus menyeruak
Memulai perjalanan membuat jejak
Terus tumbuh hingga terus bergerak
Waktu ikut bersamanya, berarak

Dalam pena ku tulis hidup,
Dalam hidup ku tulis mati
Yang datang akan pergi
Yang hilang akan kembali

Dalam zona dunia ini
Berbagai macam rasa bersisi
Mengisi setiap jiwa yang sedang diuji
Duhai teman, kita adalah surat

Dari suratan takdir yang sudah ada dalam nadir
Bisakah dirimu membuka tabirnya??
Bisakah dirimu membaca jiwamu?

Yang sering goyah hilang arah
Yang masih terbang segala arah
Temukan suratmu, bukalah!
Bacalah apa isinya

Kehidupan pasti punya tujuan
Walaupun tak berkesan
Padahal dirimu yang selalu membuat beban

Seiring dentingan waktu
Patah hilang tumbuh berganti
Kematian 'kan mengiringi
Siapkah kau dijemput waktu??

Meski perlahan terkadang sakit
Melihat yang disamping diambil maut
Ditinggal lah engkau sendiri
Sementara sudahkah kau temukan tujuan suratmu???

Ubah persepsi jelekmu
Seolah hanya kau yang tak buruk
Seolah engkau adalah segalanya
Dibanding sang pengirim surat

Bisakah kau pijak bumi
Hanya sendiri, bukan memimpi
Bukan tentang khayalan
Melainkan kenyataan

Apa yang sudah kau persiapkan?
Kala kau akan dijemput?
Sementara kau belum membuka suratmu???
Kosong.... dan kosong....

Buatlah pertanyaan
Sehingga kau mencari jawaban
Apalah arti panca indra
Jika tanpa kegunaan???

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang