When I'm talking about love, when you're talking about love, Am I really crazy for you?
"Aku kalah. Kau menang, baiklah. Cukup. Badanku sudah sakit semua. Tapi ingat! Jangan mentang mentang kau menang, kau akan membantingku terus seperti ini saat kita jadi menikah nanti" aku kalah, aku berada di bawah kuasanya. Dia mengunci pergerakanku keseluruhan.
"Aku tidak akan membantingmu disini. Aku hanya akan membantingmu dikasur" mataku membulat sempurna saat dia berkata seperti itu. Dan dia hanya tersenyum nakal. Habislah aku, mana posisiku sekarang masih dibawahnya dengan tangan yang di cengkram. Tapi aku benar benar tidak bisa bergerak.
Dan tidak terlalu lama, dia berdiri. Tangannya terulur untuk membantuku. Well, dia sedikit baik dari sebelumnya.
Dia membuka pintu dan meninggalkanku di dalam kamar ini. Setelah dia membantingku, mengalahkanku, dia pergi begitu saja?! Aku melihat sebentar ada ayahku berdiri di depan pintu.
Jadi ayahku tau, tapi dia diam saja begitu??? Baiklah anggap aku anak durhaka. Okay, memang durhaka karna melawan ayah. Tapi yang benar saja, kalau aku benar benar tidak bisa bela diri bagaimana? Kalau aku tidak sabuk hitam hapkido bagaimana????!
"Ahhhh, ini membuatku gila"
"Kau tidak akan gila" dia tiba tiba datang lagi, sambil membawa sekantung es. Ahh. Untung saja dia bawa kantung es
"Gunakan ini untuk mengompres badanmu. Maafkan aku yang membantingmu berkali kali. Aku janji tidak akan menyakitimu setelah kita menikah nanti. Aku membantingmu karna aku memang ingin menang, aku tidak mau membatalkan perjodohan ini"
"Ya tentu saja kau tidak mau membatalkannya demi perusahaanmu. Kau boleh keluar sekarang, aku ingin mengompres punggungku"
"Biar ku bantu. Kau tidak akan bisa sendiri"
Enteng sekali dia bilang. Bantu?! Ini punggung, dan aku harus membuka bajuku untuk mengompres ini.
"Tidak mau"
"Aku tidak akan melakukan apapun padamu kecuali mengompresmu. Tidak usah berpikiran buruk begitu. Lagi pula, aku calon suamimu. Kau harus percaya padaku"
Ya dia calon suamiku. Dengan sangat terpaksa. Meskipun terpaksa, jika aku sudah terikat dengannya. Sebagai istri yang baik aku harus menuruti semua perkataannya kan? Ahhhh aku benar benar gila.
"Pakailah jaketmu secara terbalik, bagaimana?"
"Hmm, baiklah. Tunggu disini, aku akan ganti baju."
Ku buka lemariku, mengambil jaket dan segera menuju ke kamar mandi. Yaa paling tidak dengan aku menggunakan jaket, dia tidak bisa melihat seluruhnya. Cukup belakang.
Sebenarnya aku tak menyangka dia akan menyuruhku menggunakan jaket terbalik. Itu benar benar di luar dugaanku.
Begitu aku keluar dari kamar mandi. Dia sudah duduk di atas kasurku, dan di depannya ada kursi, kurasa aku harus duduk disitu. Tatapannya datar, tidak ada ekspresi sedikitpun darinya. Dia menatapku datar seperti biasanya
"Duduklah disini biar aku mudah membantumu" aku menurut saja dan tetap diam. Sebenarnya, saat ini banyak yang ku pikirkan dan banyak yang kupertanyakan. Tapi aku menahan semuanya.
Aku segera duduk didepannya. Dan dia mulai membuka jaketku, walau hanya belakangnya saja
"Maafkan aku menyentuh punggungmu. Dan maafkan aku karna membantingmu. Sepertinya bantinganku terlalu keras hingga sedikit memar" aku menghela nafasku. Bukan sepertinya, dia memang membantingku sangat keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Al1
AléatoireAl1 1. I Don't Wanna Cry (Mingyu, Seungkwan, Vernon)✔ 2. Habit (Joshua, Jeonghan)✔ 3. IF I (S.Coups)✔ 4. Swimming Fool (Hoshi)✔ 5. My I (Jun, The8)✔ 6. Crazy in Love (Wonwoo, Woozi, Dino, Dokyeom)✔ Yoo Jiah(OC) X member