Seungkwan

244 29 0
                                    

Because my heart won‘t listen to these words as I thought. Come back

Aku berjalan pelan menuju balik pintu dapur untuk mengambil makanan yang siap disajikan pada pelanggan. Sebenarnya hari ini aku sangat lelah, tapi mau bagaimana lagi. Aku harus tetap bekerja.

"Pesanan meja no. 7 siap di hidangkan" kata salah satu chef disitu. Aku segera mengambilnya dan mengantarkannya.

Kulihat sang pemilik meja sibuk membaca koran yang sedang dia bawa. Padahal ini jam makan siang, bukan sarapan. Ini pertama kalinya aku melihat ada orang yang membaca koran saat jam makan siang.

"Permisi. Silahkan pesanan meja No. 7. Satu Calabria Fettuccine. Silahkan menikmati" aku menunduk dan tegap kembali saat dia menurunkan korannya.

"Yoo Jiah?"

Dia? Kenapa dia bisa ada disini? Tunggu aku masih bekerja disini. Aku harus menjaga imageku.

"Saya permisi" sekali lagi aku menunduk lalu langsung pergi. Dan aku kembali berdiri di depan tembok seperti biasanya.

Beberapa kali aku menemukannya menatapku. Aku masih bertahan pada posisi berdiriku. Sambil sesekali juga mencuri pandang untuk melihatnya. Jujur, aku merindukannya meskipun sedikit.

Hingga dia mengangkat tangan untuk memanggil pelayan. Sayangnya aku kalah cepat dengan yang lain. Jadi aku tidak dapat menghampiri mejanya.

Hingga pelayan yang tadi pergi menuju mejanya, berjalan kearahku.

"Jiah, kau di minta bertemu dengan tamu meja no.7. Dia yang memintamu secara langsung. Ah, dan jika kau di minta duduk dengannya ikuti saja. Karna dia member VVIP"

Aku membesarkan mataku seketika karna kaget mendengar ucapannya. VVIP? Aku tidak salah dengar kan?

"Apa yang kau lakukan? Cepat pergilah"

"Hmm"

Aku segera melangkahkan kakiku menuju mejanya. Dia menatapku dalam. Terus sampai aku sudah berada di hadapannya.

"Yoo Jiah?" Panggilnya.

"Ne?"

"Ikut saya sebentar"

"Nee" aku hanya menurutinya, dan mengikuti jalannya yang menuju atap restoran ini.

Sampai dia berhenti. Aku pun ikut berhenti.

"Jiah~ya?" Panggilnya.

Aku mendongak, dan menatapnya.

"Apa ada yang ingin kau bicarakan padaku? Aku harus segera kembali"

"Kau tidak merindukanku?" Tanyanya

"Aku tidak punya hak untuk merindukanmu"

Ya, sudah lama aku tidak punya hak untuk merindukannya. Dia bukan siapa siapaku. Tapi tetap saja, ada sedikit kerinduan meskipun aku tidak memiliki hak itu.

Kami sudah lama tidak memiliki hubungan apapun, sampai aku sendiri tidak tau bahwa dia adalah member VVIP di restoran tempatku bekerja.

"Jiah, dengarkan penjelasanku"

"Penjelasan setelah 5 tahun kau menghilang? Lalu muncul di hadapanku sebagai member VVIP di tempatku bekerja? Tidak terima kasih" aku segera berjalan menjauh namun langkahku berhenti seketika saat dia meneriaki sebuah kalimat.

"Kembalilah padaku Yoo Jiah!"

Aku masih diam, menunggu dia melanjutkan kalimat kalimatnya

"Hati dan pikiranku saat itu berbeda. Hatiku masih mencintaimu. Tapi pikiranku mengatakan, aku harus pergi darimu. Dan aku mengikuti pikiranku. Aku salah besar, tiba tiba menghilang sekian lama lalu muncul di hadapanmu hari ini. Tolong maafkan aku"

Al1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang