Jun

267 29 0
                                    

You were my future

Aku sekarang sedang duduk di taman kampus ini. Merenungi nasibku yang kejar kejaran dengan dosen karna tugas skripsi sampai sore tadi.

Sebenarnya aku bisa di katakan beruntung karna waktuku yang 2.5 tahun sudah bisa mengambil judul dan semester depan aku akan disidang dan lulus. Tapi dengan waktu lulusku yang 1 tahun lebih cepat justru membuat aku di persulit oleh para dosen. Terutama dosen yang berasal dari negara panda

Aku tidak tau bagaimana bisa aku memilihnya untuk menjadi dosen pebimbingku. Aku benar benar gila. Saat itu aku sudah kejar kejaran dengan dosen pembimbing yang lain tapi aku ditolak, dan yang menerimaku hanya dia. Ku kira awalnya dia baik karna masih muda, tapi ternyata aku salah.

Meskipun dosen pembimbing ke-2 ku ramah dan baik, itu tidak terlalu berguna. Karna si dosen panda ini adalah dosen pembimbing utamaku.

"Kamu ini bagaimana sih? Sudah saya coret begini masih saja salah"

"Tapi pak-"

"Tapi apa?"

Aku menghembuskan nafasku kasar, saat aku mengingat perkataannya tadi. Aku bisa gila, karna di coret terus. Sudah hampir 5x dicoret dan belum benar sampai sekarang. Harus ku ganti apa? Harus bagaimana?

Belum lagi dia meminta harus sudah ada revisinya besok. Dia hanya membimbingku di awal pertemuan, setelah itu dia melepasku. Dia hanya mencoret dan mencoret, tidak membimbingku. Jadi bagaimana skripsiku bisa benar jika dia seperti itu?

Aku bisa gila lama lama. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, tapi aku malas pulang. Ingin rasanya aku tidak pulang hari ini dan tidak pergi kuliah besok. Tapi bagaimanapun ini adalah kesempatanku untuk segera lulus dan bekerja.

"ARGHH!"

Aku benar benar tidak bisa berpikir. Ah! Dan aku baru ingat aku belum sempat makan malam. Haruskah aku pulang dan memasak? Ahhhh, rasanya malas. Tapi aku juga lapar.

Yaa, dan ujung ujungnya aku juga harus pulang karna harus merevisi. Aku menunduk lemas, sambil terus berjalan menuju pintu kampus.

Kampus nampak sepi, sebenarnya ada kuliah malam sampai jam 9 tapi mungkin, karna sekarang jam 8 mahasiswa yang mengambil jam malam masih ada di dalam kelas. Dan aku yang mengambil jam siang, justru masih ada di area kampus.

DUG

"Ohh maafkan aku, aku tak melihat"

"Apa yang kau pikirkan Yoo Jiah?"

Aku kenal suara ini. Aku mengangkat kepalaku dan bersiap siap untuk mendapat ocehan pedas darinya

"Maafkan saya Pak Jun, saya tidak sengaja. Saya permisi"

Dan begitu aku ingin pergi, dia menahanku dengan tangannya yang berada di pergelangan tanganku. Apa ini?

"Ikut saya. Saya akan membantu skripsimu"

"Tapi pak~" cegahku. Dia berstatus dosenku, dan laki laki! Bagaimana jika dia melakukan sesuatu padaku? Bagaimana dengan beralasan skripsiku yang dia coret, akhirnya dia melakukan sesuatu yang buruk padaku?!

"Saya tidak akan melakukan hal buruk padamu"

Aku menatapnya tajam. Dan mencari kebohongan atau rencana rencananya. Dan nihil! Dia benar akan membantuku? Benarkah?

"Baik pak"

Akupun akhirnya mengikuti dia. Berjalan menuju luar kampus sambil dia yang terus memegangi pergelangan tanganku. Kenapa hatiku jadi tidak bisa tenang seperti ini? Ini pertama kalinya ada laki laki yang menarikku seperti ini.

Al1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang